Liputan6.com, Jakarta - Dokter spesialis penyakit dalam konsultan DR. Dr. Sally Aman Nasution, SpPD-KKV, FINASIM, FACP menyebut bahwa ada beberapa faktor yang menjadi penyebab seseorang terkena sakit jantung di usia muda. Selain keturunan, juga kebiasaan merokok, obesitas, kurang aktivitas fisik, hingga diabetes.
“Nah ini menjadi isu yang penting untuk terkena risiko serangan jantung,” jelas Sally dalam Media Briefing PB IDI yang digelar secara daring pada Selasa, 28 November 2023.
Baca Juga
Sally pun menyarankan delapan langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit jantung di usia muda. Mulai dari mengetahui risiko hingga mengelola jantung itu sendiri.
Advertisement
1. Ketahui Faktor Risiko
Langkah awal dalam pencegahan penyakit jantung adalah dengan mengecek ke dokter. Menurut Sally, dengan mengecek kondisi ke dokter, seseorang bisa mengetahui apakah dirinya berisiko terhadap penyakit jantung atau tidak.
“Sekarang usia 40 tahun harus sudah skrining," kata Sally.
Bahkan, Sally pernah mendapati pasien jantung usia 30-an, setelah dicaritahu ternyata sudah mengidap hipertensi dan diabetes di usia 20-an.
Maka dari itu mengecek tekanan darah adalah salah satu yang terpenting untuk mendeteksi penyakit jantung. Menurutnya, tensi tinggi apalagi disertai berat badan yang berlebih, membuat seseorang mengalami komplikasi seperti diabetes, kolesterol, dan akhirnya memicu penyakit jantung.
2. Makanan yang Sehat
Sally menyarankan masyarakat untuk mengonsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, protein nabati serta hewani tanpa lemak, dan ikan.
Batasi minuman tinggi gula, karbohidrat dan daging olahan, gula tambahan, natrium, serta lemak jenuh.
3. Olahraga
Aktif secara fisik mampu mengurangi risiko sakit jantung. Sally menyarankan, agar orang dewasa sebaiknya melakukan 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang, atau 75 menit latihan berat setiap minggunya.
Jika sudah aktif, tingkatkan intensitas untuk mendapatkan manfaat lebih banyak.
4. Perhatikan Berat Badan
Sama halnya seperti hipertensi, berat badan yang berlebih juga akan memicu komplikasi hingga berujung sakit jantung.
Sally menyarankan agar diet dengan mengonsumsi sedikit kalori. Akan semakin efektif bila massa tubuh dicek secara berkala agar terkontrol.
Advertisement
5. Bebas Asap Rokok
Jangan merokok, vape, atau menggunakan produk tembakau lainnya. Bagi yang tidak merokok, Sally menyarankan agar hindari perokok pasif.
Menurutnya, rokok adalah sesuatu yang tidak bisa ditoleransi. Pasalnya, banyak penyakit yang berawal dari rokok, seperti jantung salah satunya.
6. Kelola Stres
Mengingat penyakit jantung sulit disembuhkah, dengan mengelola stres kita bisa mengontrol kondisi tersebut.
“Memang agak berat bilangnya enggak bisa sembuh, tapi bisa terkontrol,” kata Sally.
7. Minum Obat
Bila pada awal pengecekan tekanan darah, ternyata memiliki hipertensi. Hal ini tentu saja perlu dibantu dengan obat-obatan dalam menurunkan tensi yang sudah diresepkan dokter.
“Jika disarankan meminum obat, silahkan lakukan seperti perintah dokter,” kata Sally.
8. Saling Support
Pentingnya saling menyemangati antara sesama pasien, dokter, perawat, mau pun teman. Menurut Sally, hal ini menjadi penting karena pasien yang sedang mencoba berenti merokok atau melakukan diet, perlu mendapatkan dukungan.
“Akan gagal jika orang sekitar meledeknya,” kata Sally.
Oleh karena itu, dukungan adalah salah satu yang terpenting untuk menerapkan hidup sehat.
Advertisement