Sukses

Jerawat di Ketiak Pria, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya yang Tepat

Mengingat penyebabnya pada setiap orang tidaklah sama, para pria perlu memahaminya dengan saksama agar bisa mengatasinya dengan tepat.

Liputan6.com, Jakarta Jerawat di ketiak pria bisa terjadi kapan saja. Hal ini pun bisa menyebakan rasa tidak nyaman di bagian ketiak. Apalagi jika sampai mengalami inflamasi atau peradangan, maka tak jarang masalah jerawat di ketiak pria bisa menimbulkan rasa sakit tersendiri.

Pada masing-masing orang, penyebab jerawat di ketiak pria bisa jadi tak sama. Ada yang disebabkan karena kurang menjaga kebersihan, bisa pula karena efek mencukur rambut ketiak yang kurang tepat. Supaya tak salah penanganan, ketahui penyebab munculnya jerawat di ketiak pria dan cara mengatasinya yang tepat berikut ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Jerawat di Ketiak Pria

Penyebab jerawat di ketiak pria sangat beragam. Mengingat penyebabnya pada setiap orang tidaklah sama, sehingga para pria perlu memahaminya dengan saksama. Berikut beberapa penyebab jerawat di ketiak pada pria yang perlu diketahui:

Hidradenitis Supurativa

Jerawat di ketiak pria dapat disebabkan oleh hidradenitis supurativa. Apa itu? Hidradenitis supurativa adalah gangguan kulit dalam jangka panjang yang menyebabkan abses atau jaringan parut. Gejalanya ditandai dengan benjolan menyerupai jerawat yang sering muncul pada ketiak, paha atas, atau selangkangan.

Bentuk jerawat yang disebabkan oleh hidradenitis supurativa di ketiak dapat berupa komedo dan lubang bernanah, benjolan lunak dan berwarna merah, serta benjolan sebesar kacang yang menyakitkan. Gangguan ini umumnya terjadi pada folikel rambut di mana kelenjar keringat berada.

Hidradenitis supurativa dapat menyebabkan keluhan seperti kemerahan, bengkak, serta nyeri, dan jika tidak ditangani, benjolan ini bisa berkembang di bawah kulit dan menyebabkan tumbuhnya jaringan parut parah serta membentuk drainase saluran sinus.

Gejala hidradenitis supurativa pada ketiak, meliputi benjolan kecil yang menyakitkan di bawah kulit, seringkali menyerupai jerawat, dapat muncul di area ketiak. Lalu, benjolan tersebut dapat terasa nyeri dan berisi nanah.

Gejala lainnya dari hidradenitis supurativa pada ketiak bisa diketahui lewat tanda-tanda peradangan seperti kemerahan dan rasa hangat pada kulit yang terkena. Selain itu, hidradenitis supurativa biasanya timbul di bawah kulit yang memiliki folikel rambut dan kelenjar keringat, serta sering mengalami gesekan, seperti ketiak. 

Folikulitis

Jerawat di ketiak pria juga bisa disebabkan oleh folikulitis. Bagi yang belum tahu, folikulitis adalah kondisi peradangan pada folikel rambut yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur. Kondisi ini dapat muncul sebagai benjolan merah kecil yang menyerupai jerawat di sekitar folikel rambut.

Infeksi dapat menyebar dan berubah menjadi luka berkerak yang tidak sembuh-sembuh jika folikulitis tidak segera ditangani. Folikulitis umumnya tidak menular, namun folikulitis yang terjadi akibat bakteri Staphylococcus aureus dapat menginfeksi orang lain yang memiliki luka di kulitnya.

Peradangan folikel rambut karena bakteri di ketiak ini perlu ditangani secara tepat. Cara mengatasinya bisa dengan antibiotik atau sabun antibakteri. Untuk mencegah folikulitis, penting untuk menjaga ketiak agar selalu bersih dan bebas bakteri.

Gejala folikulitis pada ketiak, meliputi bintik-bintik kecil kemerahan atau seperti jerawat di kulit tempat rambut tumbuh. Lalu, adanya benjolan berisi nanah yang dapat membesar atau pecah. Bisa pula berupa benjolan yang terasa perih, panas, sakit, atau gatal. Selain itu, rambut di area yang meradang mengalami kerontokan saa mengalami folikulitis.

Dermatitis Kontak Alergi

Jerawat di ketiak pria juga bisa disebabkan oleh dermatitis kontak alergi. Adapun dermatitis kontak alergi adalah peradangan kulit yang ditandai dengan ruam kulit yang gatal dan kemerahan, yang timbul akibat iritasi setelah kontak langsung dengan zat tertentu, atau akibat reaksi alergi terhadap zat tertentu.

Dermatitis kontak alergi terjadi ketika kulit bersentuhan dengan zat tertentu yang memicu reaksi alergi pada kulit. Beberapa zat yang dapat memicu dermatitis kontak alergi meliputi tanaman rambat, nikel, karet, pewarna rambut, bahan kimia untuk tekstil, bahan pengawet, parfum, dan tabir surya.

Gejalanya meliputi kulit di area ketiak dapat mengalami ruam merah dan gatal setelah terkena zat yang memicu reaksi alergi, kulit yang terkena dermatitis kontak alergi dapat menjadi sensitif terhadap cahaya matahari, serta pembengkakan pada kulit di area ketiak juga dapat menjadi gejala dari dermatitis kontak alergi. Reaksi pada kulit biasanya tidak berbatas jelas dan dapat menyebar luas ke area lain.

Infeksi Jamur

Infeksi jamur yang juga dikenal sebagai kandidiasis, terjadi ketika jamur tumbuh di area yang hangat dan lembap seperti ketiak. Jenis jamur yang dapat menginfeksi area ketiak antara lain adalah Candida, Dermatophyta, dan Malassezia. Gejalanya dapat mencakup ruam merah pada lipatan kulit, rasa gatal, dan mungkin juga mengelupas.

Selain itu, infeksi jamur seperti kandidiasis atau tinea cruris dapat menyebabkan munculnya jerawat di ketiak pria. Jamur ini tumbuh di area yang hangat dan lembap, seperti ketiak, dan dapat menyebabkan ruam kemerahan, gatal, dan pembengkakan.

Seperti disebutkan sebelumnya, infeksi jamur juga dapat menyebabkan folikulitis, yaitu peradangan pada folikel rambut yang dapat memunculkan benjolan seperti jerawat. Oleh karena itu, menjaga kebersihan area ketiak dan menghindari kelembapan berlebih dapat membantu mencegah infeksi jamur dan masalah kulit terkait lainnya.

3 dari 4 halaman

Kenapa Jerawat di Ketiak Pria Tidak Boleh Dipencet atau Digaruk?

Jerawat di ketiak pria sebaiknya tidak dipencet atau digaruk karena tindakan tersebut dapat memperparah kondisi kulit dan menyebabkan infeksi. Memencet jerawat dapat menyebabkan peradangan yang lebih parah, penyebaran bakteri, dan bahkan meninggalkan bekas luka atau bintik hitam.

Selain itu, garukan yang terlalu keras juga dapat merusak kulit dan memperburuk peradangan. Lebih baik menjaga kebersihan area ketiak, menggunakan produk perawatan kulit yang sesuai, dan berkonsultasi dengan dokter kulit jika jerawat di ketiak menjadi masalah yang persisten atau berlangsung dalam jangka waktu lama.

4 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Jerawat di Ketiak Pria yang Tepat

Setelah mengetahui penyebab jerawat di ketiak pria, barulah kemudian mencari tahu cara mengatasi jerawat di ketiak pria yang tepat. Walau tampak sepele, nyatanya beberapa pria masih belum tahu bagaimana cara mengatasi jerawat di ketiak yang benar. Biar tidak salah langkah, ketahui beberapa caranya berikut ini.

Jaga Kebersihan Area Ketiak

Mandi secara teratur, terutama setelah berolahraga atau aktivitas yang menyebabkan berkeringat, adalah cara penting untuk menjaga kebersihan tubuh, termasuk area ketiak. Gunakan sabun lembut dan air hangat untuk membersihkan area ketiak saat mandi. Ini membantu mengurangi kotoran dan bakteri yang dapat menyebabkan masalah kulit.

Pastikan untuk mengeringkan area ketiak dengan baik setelah mandi. Kelembapan berlebih di area ketiak dapat memicu pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan bau badan dan masalah kulit lainnya. Setelah membersihkan dan mengeringkan area ketiak, gunakan deodoran yang sesuai untuk membantu menjaga kesegaran dan kebersihan ketiak sepanjang hari.

Hindari Kelembapan Berlebih

Pilih deodoran yang mengandung bahan anti-perspirant dengan jumlah aluminium klorida yang tinggi. Bahan ini membantu mengontrol kelenjar keringat sehingga mengurangi kelembapan pada ketiak. Gunakan deodoran ini pada ketiak yang kering atau setelah mandi.

Jangan menggunakan pakaian yang masih lembap, terutama saat beraktivitas. Pakaian lembap rentan menyebabkan pertumbuhan bakteri yang dapat memicu kelembapan berlebih pada area ketiak. Hindari tempat-tempat lembap dan cuaca yang panas. Gunakan bantuan pendingin ruangan atau kipas angin untuk menyejukkan ruangan. 

Gunakan Produk Perawatan yang Tepat

Pilihlah produk perawatan kulit yang sesuai untuk area ketiak, seperti deodoran yang tidak mengiritasi kulit. Plihlah produk yang mampu menyerap minyak atau bebas minyak. Misalnya, gunakan clay mask (masker tanah liat) yang lembut secara teratur dan kertas penyerap minyak sehari-hari.

Perhatikan juga kandungan dalam rangkaian produk perawatan kulit yang digunakan. Pastikan produk-produk tersebut tidak mengandung zat penyebab iritasi seperti menthol, camphor, atau alkohol. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan perawatan kulit yang tepat. 

Hindari Bahan yang Menyebabkan Iritasi

Bahan yang perlu dihindari dalam produk perawatan untuk ketiak karena dapat menyebabkan iritasi antara lain adalah alkohol, zat penyebab alergi, dan bahan kimia yang dapat merusak lapisan pelindung kulit. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, hindari juga produk yang mengandung zat-zat seperti menthol, camphor, atau alkohol karena dapat menyebabkan iritasi dan penebalan di area kulit yang dicukur.

Selain itu, pastikan untuk memilih produk yang hipoalergenik atau tidak berparfum untuk mengurangi risiko terkena dermatitis kontak. Jika terdapat zat pemicu sulit untuk dihindari, segera membersihkan kulit setelah terpapar zat yang menimbulkan iritasi atau reaksi alergi.

Konsultasi dengan Dokter Kulit

Jika jerawat di ketiak menjadi masalah yang persisten, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit untuk saran dan perawatan yang lebih spesifik. Konsultasi dengan dokter kulit sangat penting untuk mengatasi jerawat di ketiak pada pria.

Dokter spesialis kulit dan kelamin (SpKK) atau spesialis dermatovenereologi (Sp. DV) adalah ahli dalam menangani berbagai masalah kesehatan kulit, termasuk jerawat di area ketiak. Dokter kulit dapat memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi kulit dan jenis jerawat yang dialami.

Selain itu, konsultasi dengan dokter kulit juga penting untuk menghindari penggunaan produk yang dapat memperparah kondisi kulit dan untuk mendapatkan saran perawatan yang sesuai. Jadi, konsultasi dengan dokter kulit dapat membantu pria dalam menangani jerawat di ketiak secara efektif.