Liputan6.com, Jakarta Indonesia mengalami kecenderungan kenaikan kasus COVID-19 beberapa pekan terakhir. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maxi Rein Rondonuwu.
"Di negara kita terpantau bulan ini kecenderungan naik ada, dari minggu ke minggu," kata Maxi dalam konferensi pers daring pada Rabu, 6 Desember 2023.
Baca Juga
Maxi mengatakan rata-rata kasus COVID-19 per hari sekitar 40. "Kasus konfirmasi rata-rata per hari itu di 40, barangkali 35 sampai 40 per hari."
Advertisement
Angka ini didapat dari pemeriksaan infeksi virus SARS-CoV-2 sekitar 1.000 hingga 1.100 orang per hari.
Sementara itu, saat ini yang dirawat di rumah sakit ada sekitar 131 orang. Menurut Maxi, rata-rata kasus ini masih sangat rendah dan masih di bawah level satu.
“Ini masih sangat rendah ya, di bawah level satu angka perawatan di rumah sakit. Kalau dulu kan ribuan sekarang 131," katanya.
Dengan kenaikan kasus ini, Kemenkese RI mengimbau masyarakat yang mengalami gejala mengarah ke COVID-19 untuk melakukan pemeriksaan atau tes. Sehingga nanti hasilnya bisa dilaporkan.
Jika memang terbukti positif COVID-19 melakukan isolasi disertai mengonsumsi vitamin dan makan obat sesuai gejala. Bila gejala berat diminta datang ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.
Anjurkan Penggunaan Masker hingga Vaksinasi
Berbagai langkah pencegahan yang pernah diterapkan di masa pandemi juga dapat kembali dilakukan sekarang.
“Jangan lupa pakai masker, cuci tangan pakai sabun, yang paling penting booster, vaksinasi sampai akhir tahun kita masih gratis untuk semua,” kata Maxi.
Advertisement
Dikonfirmasi IDAI
Senada dengan Maxi, Anggota Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Darmawan Budi Setyanto juga mengatakan bahwa COVID-19 memang mengalami kenaikan.
“Tentang peningkatan COVID-19, apakah benar saat ini kasusnya meningkat? Iya benar, jadi kasus-kasus mulai dilaporkan di RSCM mulai ada kasusnya,” kata dokter subspesialis respirologi anak dalam konferensi pers IDAI, Rabu (6/12/2023).
“Malah junior saya juga kemarin kena COVID memang penampilannya beda dengan yang lama. Kalau dulu, manifestasi respiratorinya jelas, demam, batuk, pilek. Yang sekarang lebih ke tidak enak badan, ngilu-ngilu, pegal,” tambahnya.
Pasien Alami Kesulitan untuk Tidur
Menurut Darmawan, juniornya yang kena COVID baru-baru ini mengalami sulit tidur akibat rasa tak enak badan yang dialami.
“Tidak bisa tidur dalam posisi apapun, miring salah, kanan salah, kiri salah, terlentang salah, tengkurap salah, jadi nyeri-nyeri itu yang paling terlihat sekarang. Penampakan (gejalanya) beda, mungkin akan lebih sulit untuk kita kenali,” jelas Darmawan.
Lantas bagaimana cara menyikapi kasus COVID-19 yang kembali meningkat?
“Jadi bagaimana sikap kita? Sikap kita kembali harus pakai masker, sikap kita saat pandemi sepertinya harus dihidupkan kembali karena ada yang menyatakan ini lebih ringan, tapi ada juga yang menyatakan lebih bahaya karena kita masih mengumpulkan data,” ujarnya.
Advertisement