Liputan6.com, Jakarta - Seorang ibu di Inggris mengatakan bayinya nyaris mengalami amputasi jari karena terlilit sehelai rambutnya. Lilitan rambut sang ibu menyebabkan aliran darah pada jari bayi tersebut terhenti.
"Aku tak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya," tutur Laura Powles (31) pada Kennedy News yang dikutip New York Post.
Baca Juga
Warga Wales itu mengatakan, bayi laki-lakinya yang baru berusia 10 bulan--Skylah-Rae--bertingkah rewel selama beberapa hari. Laura mengira perilaku putranya itu karena kelelahan biasa dan tidak terlalu menggubrisnya.
Advertisement
Hingga suatu hari, saat mengganti popok Skylah, Laura menyadari ada satu jari kaki bayinya yang terlihat sangat merah seperti udang rebus.
"Jarinya sangat bengkak dan merah dan aku sangat panik," ucap Laura.
Ibu muda itu pun segera membawa bayinya ke Prince of Wales Hospital di Bridgend. Para dokter kemudian mendapati bahwa bayi Laura mengalami sindrom rambut tourniquet atau hair tourniquet syndrome, suatu kondisi yang terjadi ketika sehelai rambut melilit bagian kecil tubuh bayi, seperti jari kaki, jari tangan, atau penis.
"Aku tak pernah mendengar hal ini sebelumnya," ujar Laura.
Meski tampak tak berbahaya, sindrom tersebut bisa mengganggu sirkulasi darah di area yang terlilit. Sindrom ini bisa menyebabkan kematian jaringan yang dalam beberapa kasus memerlukan amputasi bagian tubuh yang terkena.
Untuk mengatasi sindrom terlilit rambut pada bayi Skylah, dokter mengoleskan krim penghilang bulu di celah jari yang bengkak dan membiarkannya selama 20 menit. Dokter mengulangi olesan tersebut sebanyak empat kali.
"Seluruh pengalaman itu benar-benar menghebohkan," kenang Powles.
"Ketika krim penghilang bulu dipakai dan membakar kulitnya, dia benar-benar berteriak tapi mereka mengatakan itu adalah satu-satunya cara untuk melepaskan jeratannya," tutur Laura.Â
Â
Berhasil Teratasi tanpa Operasi
Ketika upaya tersebut gagal, dokter memberi tahunya bahwa Skylah-Rae kemungkinan kecil perlu menjalani pembedahan. Untungnya hal itu tidak perlu dilakukan. Petugas medis berhasil menyingkirkan jeratan rambut Laura menggunakan pinset medis. Jemari kaki bayi itu selamat dari amputasi.
Sementara itu, lepuh akibat krim penghilang rambut mengeropeng dan bertahan selama seminggu sebelum ilang.
Namun tidak demikian dengan luka psikologis yang dialami Laura. Ibu muda itu perlu waktu lebih lama untuk pulih.
"Aku terlalu menyalahkan diri sendiri dan bertanya kenapa aku tidak memeriksa jari kakinya."
Â
Advertisement
Sering Dialami Bayi
Dokter mengatakan, apa yang dialami bayi Skylah cukp umum terjadi, namun orangtua tidak begitu sadar untuk mengeceknya.
Belajar dari pengalamannya, Laura pun mengingatkan orangtua lain agar setiap hari memeriksa jemari bayi mereka, termasuk setiap kali sehabis mengganti popok.
Meskipun lebih sering dialami bayi dan anak-anak, sindrom rambut tourniquet terkadang juga bisa dialami orang dewasa.