Sukses

Hendak Berlibur ke Luar Negeri Saat Libur Natal dan Tahun Baru? Kemenkes Ingatkan untuk Vaksinasi COVID-19

Kemenkes RI mengingatkan masyarakat yang hendak berlibur ke luar negeri saat libur Natal dan Tahun Baru untuk melengkapi atau booster vaksin COVID-19 terlebih dahulu.

Liputan6.com, Jakarta Bagi Anda yang bakal berlibur ke luar negeri pada saat libur Natal dan Tahun Baru 2023 jangan lupa untuk melakukan vaksinasi COVID-19. Hal ini penting dilakukan mengingat tengah terjadi juga kenaikan kasus di beberapa negara lain seperti Singapura, Malaysia, dan Filipina.

Rekomnedasi tersebut tertuang dalam surat edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Lonjakan COVID-19 bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).

Dalam surat edaran tersebut pelaku perjalanan luar negeri mempunyai risiko tertular COVID-19 akibat interaksi dengan orang lain dari berbagai negara. Setiap orang perlu dipastikan mempunyai kekebalan yang cukup untuk melakukan perjalanan sehingga tidak tertular dan menjadi sumber penularan selama perjalanan dan ketika kembali ke Tanah Air.

”Sehingga sangat direkomendasikan untuk segera melengkapi vaksinasi COVID-19 baik dosis primer maupun booster sesuai ketentuan,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, dokter Siti Nadia Tarmizi, M.Epid di Jakarta, Senin (11/12/2023) dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Kemenkes juga sudah meminta agar Dinas Kesehatan tingkat provinsi dan kabupaten/kota memastikan vaksin COVID-19 tersedia serta bisa diakses masyarakat.

”Kepala Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota diminta untuk memastikan semua puskesmas dan fasyankes lainnya yang berada di wilayah kerjanya tetap memberikan pelayanan vaksinasi COVID-19,” ucapnya.

Pemerintah daerah juga diminta untuk menjamin ketersediaan vaksin dan logistik lainnya. Pemerintah daerah juga memastikan masyarakat mendapatkan informasi dengan baik mengenai lokasi mendapatkan layanan vaksinasi COVID-19.

2 dari 4 halaman

Antisipasi COVID-19 di Masyarakat

Nadia juga mengingatkan sejumlah upaya antisipasi alias pencegahan yang bisa dilakukan oleh masyarakat terkait kasus COVID-19:

  1.  Masyarakat yang batuk flu segera lakukan tes COVID-19. Jika hasilnya positif lakukan isolasi mandiri dan akses telemedisin setelah mendapatkan notifikasi dari Kemenkes.
  2. Gunakan masker saat sakit flu atau saat berada di kerumunan atau tempat umum yang berisiko.
  3. 3. Lakukan cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir.
  4. Lengkapi vaksinasi sampai booster kedua.
  5. Tunda bepergian ke daerah yang melaporkan lonjakan kasus COVID-19.
3 dari 4 halaman

Bagi Pemudik Dalam Negeri, Bakal Ada Layanan Vaksinasi di Posko Mudik Nataru

Upaya Kemenkes dalam mempermudah masyarakat mengakses vaksinasi COVID018 dengan  membuka layanan vaksinasi COVID-19 di sejumlah fasilitas posko mudik selama libur Natal dan Tahun Baru 2024.

"Dari Kemenkes RI membuka vaksinasi, bagi mereka yang belum vaksin dan booster," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengutip Antara.

Kemenkes RI menyiapkan lebih dari 143 posko mudik yang tersebar di sepanjang lintasan mudik Natal dan Tahun Baru 2024.

"Yang penting para pemudik ini selama Natal dan tahun baru waspadai adanya COVID-19. Lebih bagus patuh protokol kesehatan, tapi tidak usah terlalu khawatir, nyaman-nyaman saja liburnya, ibadahnya juga berjalan seperti biasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan," katanya.

4 dari 4 halaman

Penyebab Kenaikan Kasus COVID-19 di Tanah Air

Kementerian Kesehatan mencatat kasus harian COVID-19 di Indonesia bertambah 35-40 kasus per 6 Desember 2023, dengan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit tercatat 60-131 orang.

Situasi itu memicu tingkat keterisian rumah sakit saat ini 0,06 persen dan angka kematian 0-3 kasus per hari.

Kenaikan kasus COVID-19 terbanyak lantaran subvarian Omicron XBB 1.5. Subvarian ini juga yang menjadi penyebab gelombang infeksi COVID-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Selain itu, juga dideteksi subvarian EG2 dan EG5.

Meskipun ada kenaikan, kasus itu masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan saat pandemi yang mencapai 50.000-400.000 kasus per minggu.

Video Terkini