Liputan6.com, Jakarta - Ketua Bidang Humas dan Kesejahteraan Anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), DR dr Bernie Endyarni Medise SpA(K) MPH mengatakan bahwa stunting bisa disebabkan oleh malanutrisi yang bersifat kronis.
Bisa juga karena penyakit kronis sehingga menyebabkan pertumbuhan anak menjadi tidak baik yang pada akhirnya memengaruhi tinggi badan Si Kecil. Karena stunting berkaitan sama tinggi badan, Bernie mengimbau para orang tua untuk terus memantaunya secara rutin dengan kurva.
Baca Juga
"Stunting bisa menyebabkan anak sakit-sakitan karena malanutrisi yang kronis. Oleh sebab itu, tumbuh, kembang, dan imunisasi sangat penting dalam mencegah stunting," kata Bernie dalam sebuah acara yang digagas Parenthood Institute dan PrimaKu di Jakarta pada Minggu, 10 Desember 2023.
Advertisement
Lebih lanjut dijelaskan Bernie, supaya pertumbuhan anak bagus, nutrisi yang diberikan harus baik dan jangan lupa untuk melengkapi imunisasinya,"Imunisasi lengkap agar anak tidak sakit-sakitan."
Bernie mengatakan bahwa lebih dari 37 persen anak di Indonesia tidak mendapatkan vaksinasi lengkap, sehingga rentan terhadap penyakit yang dapat dicegah.
"Setiap orang tua bisa datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk imunisasi sang anak," katanya.
"Kan lebih baik kita imunisasi ya daripada terkena penyakitnya. Nah, dengan imunisasi, kita akan membantu supaya anak tumbuhnya bagus," Bernie menambahkan.
Jika tumbuh dengan baik, nutrisinya bagus, dan tidak sakit-sakit, anak akan memiliki energi dan fungsi kognitif untuk berkembang.
"Pertumbuhan itu dipantau oleh kurva sementara perkembangan anak kan dilihat ya oleh orang tua apakah cara bicaranya ada perkembangan atau sebagainya," kata Bernie.
"Selain itu nutrisinya harus baik. Ketika nutrisinya sudah baik, tapi terkadang tiba-tiba anaknya sakit. Nah, ketika anak sakit energinya akan terkuras dan berat badan anak akan turun. Oleh sebab itu nutrisi saja tidak cukup," pungkas Bernie.
Acara Parenthood Institute
Aplikasi tumbuh kembang anak menggelar acara edukasi kepada orangtua mengenai tumbuh kembang anak di 1.000 hari pertama kehidupan dan pentingnya vaksinasi untuk mencegah stunting.
CEO PrimaKu, Muhammad Indraputra, menjelaskan, adanya edukasi menyeluruh tentang pentingnya vaksin akan meningkatkan kualitas kesehatan anak dan keluarga Indonesia.
Acara ini muncul sebagai respons terhadap prevalensi stunting yang mencapai 21,6 persen pada 2022, menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
"Dengan pendekatan edukasi menyeluruh dan pemahaman tentang pentingnya vaksin dalam upaya kita bersama untuk meningkatkan kualitas kesehatan anak dan keluarga di Indonesia," kata Indra.
Kerjasama dengan Ratusan Klinik
Pada tahun ini PrimaKu telah menyelesaikan program-program vaksinasi ke berbagai sekolah, Selain itu mereka juga telah bekerjasama dengan ratusan klinik yang bissa memberikan layanan vaksin dengan cakupan 33 provinsi.
Fitur ini bisa memberikan akses ke ratusan klinik untuk mendapatkan vaksin terdekat dan termurah.
Advertisement
Ini Tips dan Trik Supaya Kebutuhan Nutrisi Si Kecil Tetap Terpenuhi
Anak yang sulit makan membuat orangtua khawatir terhadap pertumbuhannya. Ketika masa pertumbuhan, asupan gizi anak tentu harus tercukupi agar tumbuh kembangnya optimal. Salah satu caranya melalui makanan yang ia konsumsi, mulai dari daging, buah, hingga sayuran.
Oleh karena itu, orangtua harus mempunyai seribu macam cara supaya anak dapat menjaga nafsu makan anak demi memenuhi kebutuhan nutrisinya.
DR. dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH, Ketua Bidang Humas dan Kesejahteraan Anggota IDAI memberikan beberapa tips menghadapi anak yang susah makan, berikut ini tips dan triknya:
1. Kenalkan Berbagai Jenis Makanan
Setelah mengenal berbagai macam jenis dan rasa makanan, setiap anak pasti memiliki preferensinya sendiri terhadap makanan mana yang disukai atau tidak disukai.
"Tugas ibu memperkenalkan sebanyak mungkin makanan, karena kita kan ibaratnya kalau belajar sesuatu tidak mungkin langsung pinter ya pasti harus berulang-ulang. Nah hal itu pun sama dengan anak-anak, perlu perkenalan makanan secara berulang kali supaya anak bisa menemukan mana makanan yang dia suka," katanya.
Seorang anak mungkin belum bisa menyukai suatu makanan tertentu saat ini, namun ketika perkenalan terus dilakukan oleh orangtua, anak-anak mungkin akan berubah menyukai makanan tersebut.
2. Hias Makanan
Orangtua juga bisa melakukan tips satu ini, menghias makanan dengan kreatif. Anak-anak pasti akan tertarik untuk makan ketika mereka melihat sesuatu yang menarik pada makanan mereka.
"Untuk memperkenalkan jenis makanan yang tidak disukai anak, orangtua bisa memberikan hiasan tertentu pada makanan seperti bola nasi rumput laut yang dibentuk seperti boneka atau sebagainya," kata Bernie.