Liputan6.com, Jakarta - Hubungan asmara memang tidak terhindarkan dari pertengkaran. Akan tetapi, kalau pertengkaran tersebut masih dalam bentuk yang wajar tidak akan memberikan dampak buruk pada hubungan asmara.
Namun pikir-pikir lagi jika pertengkaran kerap terjadi. Lalu, cek juga sikap dia saat bertengkar dan hal yang dipermasalahkan. Hubungan asmara rentan menjadi hancur jika penyebab pertengkaran di bawah ini kerap terjadi. Berikut dilansir dari Bustle pada Rabu, 13 Desember 2023.
Baca Juga
1. Tidak Jujur
Kejujuran memang menjadi salah satu hal vital dan mahal yang ada di dalam hubungan percintaan. Ketika pasangan bisa saling jujur dan percaya, ini akan membuat rasa cinta keduanya makin besar.
Advertisement
Kejujuran dan kepercayaan akan membuat hubungan asmara terasa makin mengesankan. Namun lain halnya jika salah satu pihak ada yang tidak jujur.
“Ketika seseorang bertindak secara sepihak dan fokus pada diri sendiri, artinya mereka tidak bisa peka terhadap perasaan kita. Coba pikirkan kembali, apakah tetap bertahan dengan orang seperti ini sepadan?” tutur pelatih hubungan, Sara Russell.
Kebohongan merupakan perilaku yang sulit untuk ditoleransi. Wajar saja jika bertengkar akibat hal ini, sebab kebohongan jika didiamkan akan semakin menghancurkan hubungan.
2. Tidak Memiliki Tujuan yang Sama
Ketika dua orang memiliki harapan dan aspirasi yang berbeda, sulit bagi suatu hubungan untuk mengatasinya. Terutama ketika hal itu mulai menimbulkan perdebatan besar.
Misalnya, uang cenderung menjadi sumber masalah bagi banyak pasangan. Ketika salah satu pasangan ingin menabung untuk masa depan, sedangkan pihak lain ingin bepergian atau membeli barang, hal itu akan menimbulkan masalah.
“Ketika kita dicurigai pertanyaan tentang cara mengatur keuangan, ini adalah hubungan yang harus ditinggalkan,” kata terapis pernikahan, David Simonsen, Ph.D.
“Kita perlu menemukan seseorang yang cocok secara finansial. Jika tidak, akan ada pertengkaran dan luka terus-menerus dalam hubungan tersebut,” lanjutnya.
Advertisement
3. Terus Menyalahkan
Ketika pertengkaran tersebut terjadi akibat terus-menerus diabaikan, diremehkan, dan disalahkan, itu berarti akhir dari hubungan.
“Pasangan yang berulang kali menyalahkan orang lain, tetapi menolak bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri, tidaklah aman,” ungkap spesialis hubungan, Jana Edwards.
Menurutnya, jenis pertengkaran ini termasuk orang-orang yang bersikeras menjadi korban dalam hubungan tersebut. Bisa dibilang manipulatif.
4. Salah Satu Merasa Tidak Bahagia
Jenis pertengkaran berikutnya ialah salah satu pihak yang merasa tidak bahagia. Akibatnya hal ini memicu pola hubungan yang terus bersinggungan dengan konflik.
“Pertengkaran ini biasanya bermula terkait uang, keintiman, tanggung jawab rumah tangga, atau membesarkan anak. Akhirnya merasa diabaikan, kurang dihargai, dan tidak bahagia,” jelas terapis hubungan, Edie Weinstein.
Ketika perasaan kurang dihargai dalam hubungan dan membuat kita merasa tidak bahagia, penting untuk membicarakannya dengan pasangan. Lalu, jika tidak ada perubahan mungkin ini saatnya mempertimbangkan untuk putus.
Advertisement
5. Perbedaan Gaya Hidup
Perbedaan memang membuat suatu hubungan menjadi menarik. Jika perbedaan menyebabkan banyak ketegangan dalam hubungan, itu mungkin pertanda bahwa pasangan tidak cocok.
Seperti yang dikatakan pelatih hubungan, Lisa Concepcion, terus-menerus meributkan gaya hidup artinya hubungan perlu dipertimbangkan.
Misal, jika kita memberi tahu pasangan bahwa harus tidur pada waktu yang wajar setiap malam, tetapi ia merespons dengan berdebat. Artinya ia tak sejalan dan hal sepele saja diributkan.
“Hal ini bisa menjadi indikasi di masa depan terjadi sesuatu yang lebih,” kata Concepcion.
Namun jika pasangan justru menerima ketika dikritik dan perlahan menunjukan kesamaan gaya hidup, ini merupakan indikasi yang baik.