Liputan6.com, Jakarta - Penulis Gobind Vashdev membagikan konten bertajuk “Inspeksi Gula” untuk mengetahui jumlah gula dalam satu kemasan produk.
Dalam akun TikTok pribadi @gobindvashdev, dia mempraktikkan cara menghitung gula untuk mengetahui kandungan gula berdasarkan informasi nilai gizi.
Baca Juga
Salah satu produk yang dihitung kadar gulanya adalah selai coklat kacang yang sudah dikenal di berbagai negara termasuk Indonesia.
Advertisement
“Dalam inspeksi gula hari ini kita akan menginspeks berapa kira-kira gula yang ada di ******* (nama produk),” kata Gobind dalam video yang diunggah sepekan lalu, dikutip Kamis (14/12/2023).
Pria yang gencar menjalankan gaya hidup sehat itu mengatakan, dari label kemasan tercatat bahwa produk tersebut memiliki berat bersih 350 gram. Sedangkan, setiap takaran saji beratnya adalah 15 gram. Dan setiap takaran saji mengandung 8 gram gula.
“Jadi cara ngitungnya adalah, 350 (berat bersih) dibagi 15 (berat takaran saji), (hasilnya) 23,3 takaran saji dikali 8 gram (gula). Berarti ada 186,6 gram gula.”
Hasil tersebut dinilai tak serta merta membuat penonton sadar tentang jumlah sebenarnya dari gula yang terkandung dalam produk selai coklat kacang itu.
Maka dari itu, Gobind mencoba memperjelasnya dengan menimbang gula pasir yang dimasukkan ke dalam kemasan yang berbentuk sama dengan kemasan produk. Bedanya, kemasan itu kosong dan transparan sehingga gula pasir yang dimasukkan pun dapat jelas terlihat.
Kandungan Gula Lebih dari Setengah Kemasan
Kemasan berupa toples kosong itu kemudian diletakkan di atas timbangan. Gula pasir sebanyak 186,6 gram pun dimasukkan dan ternyata jumlahnya tak sedikit.
Gula pasir mengisi lebih dari setengah bagian toples kosong. Dan menurut Gobind, itulah kandungan gula yang ada dalam produk tersebut.
“Gula sebanyak ini ada dalam takaran produk ini. Ini jualan coklat, apa jualan gula ya?” katanya.
Advertisement
Pesan Gobind
Melalui konten ini, Gobind berpesan agar masyarakat bisa lebih bijak mempertimbangkan pemilihan produk yang dikonsumsi sehari-hari.
“Semoga ini membuat kita semakin sadar dan memilih produk-produk yang baik untuk diri kita.”
Imbauan Gobind tak lain untuk mengajak masyarakat hidup lebih sehat. Pasalnya, Indonesia telah menempati peringkat kelima tertinggi terkait kasus diabetes.
“Dan anak-anak Indonesia itu dalam 13 tahun terakhir, kenaikannya dalam kasus diabetes sampai 70 kali lipat atau 7.000 persen. So, sadar gula adalah cara pertama bagaimana kita bisa lebih sehat dan menumbuhkan anak-anak kita menjadi orang yang lebih berguna dalam kehidupan ini,” ucapnya.
Tanggapan Ahli Gizi
Terkait video yang dibagikan Gobind Vashdev, tim Health Liputan6.com mencoba menghubungi dokter ahli gizi komunitas Tan Shot Yen.
Pasalnya, unggahan itu menimbulkan tanya, apakah cara menghitung kandungan gula dalam produk seperti yang dipraktikkan Gobind Vashdev sudah benar?
Melalui pesan singkat, Tan pun memberi jawaban. Menurutnya, cara tersebut sudah benar.
“Bener, tuh,” kata Tan melalui pesan singkat kepada Health Liputan6.com setelah menonton video tersebut, Kamis (14/12/2023).
Advertisement