Sukses

Lebih Banyak Rugi, Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Tidak Sarapan

Kebiasaan melewatkan sarapan pagi bisa berdampak buruk untuk kondisi tubuh.

Direview oleh:
dr Ainni saat ini adalah dokter umum di Rumah Sakit Bakti Timah, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.

Liputan6.com, Jakarta - Sarapan merupakan makanan pertama yang dikonsumsi setelah sepanjang malam kita tidur. Lewat sarapan, tubuh kembali mendapatkan asupan nutrisi penting untuk menjaga energi sepanjang hari.

Namun, beberapa orang melewatkan sarapan di pagi hari. Ada beragam alasan dilontarkan, entah kesibukan atau bangun terlalu siang bikin enggak makan pagi. 

Padahal, kebiasaan melewatkan sarapan bisa berdampak buruk untuk kondisi tubuh. Apalagi jika sering kali dilakukan. Bahkan, beberapa penelitian menemukan adanya peningkatan risiko penyakit tertentu pada orang-orang yang sering melewatkan sarapan.

Lantas, apa saja dampaknya saat melewatkan sarapan di pagi hari?

Berikut ini macam-macam dampak buruk melewatkan sarapan pagi yang jarang diketahui, dikutip dari laman Eat This Not That pada Jumat, 14 Desember 2023.

1. Gula Darah Tidak Stabil

Ketika tertidur, itu sama halnya seperti berpuasa. Sarapan secara harfiah berarti 'buka puasa' sejak Anda tidur sepanjang malam. Makan di pagi hari membantu memulihkan glikogen dan menstabilkan kadar insulin.

Jika Anda melewatkannya dan tidak mengisi kembali asupan glukosa di pagi hari, hal ini membuat gula darah turun secara alami. Namun, jika di pagi hari tidak sarapan, maka kita akan merasa lemas, mudah teringgung, hingga tidak fokus.

"Selain itu, jika kita tidak meningkatkannya kembali dengan sarapan, maka gula darah akan terus turun sepanjang pagi. Seiring waktu hal ini dapat menyebabkan gula darah yang tidak stabil."

"Tentu saja dapat berisiko mengalami pradiabetes atau diabetes. Penelitian bahkan menunjukkan, melewatkan sarapan dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe dua," lanjut ahli diet, Caroline Young, RD.

2 dari 5 halaman

2. Kesulitan Fokus

Sarapan memberikan nutrisi penting sebagai bahan bakar pada otak untuk bekerja fokus seharian. Namun, jika melewatkan sarapan, dapat menyebabkan kesulitan berkonsentrasi dan kondisi mental kurang stabil.

"Sarapan memberi tubuh dan otak nutrisi dan energi penting setelah berpuasa semalaman. Bagi sebagian orang, melewatkan sarapan dapat menyebabkan penurunan kinerja kognitif, termasuk kesulitan konsentrasi, ingatan, dan pemecahan masalah. Biasanya paling terlihat di pagi hari ketika tuntutan mental sedang tinggi," jelas ahli diet, Trista Best, RD.

Hal ini pun telah dirilis dalam jurnal National Library of Medicine, tercatat seseorang yang tidak sarapan dan konsumsi makanan kurang sehat, memiliki kinerja kognitif lebih buruk selama sepanjang hari.

3 dari 5 halaman

3. Metabolisme Terganggu

Beberapa bukti menunjukkan bahwa sarapan dapat mendorong tubuh Anda membakar lebih banyak kalori sepanjang hari.

Ketika Anda tidak makan apa pun dalam waktu lama, tubuh Anda mulai menyimpan kalori sebanyak mungkin sebagai persiapan menghadapi kemungkinan kelaparan.

Melewatkan sarapan saat tubuh diatur untuk menerima kalori di pagi hari, dapat menimbulkan gangguan pada metabolisme. Ketika laju metabolisme melambat, tubuh malah beralih menggunakan glukosa yang disimpan di otot sebagai sumber bahan bakar cadangan, yang berarti otot Anda kelelahan.

Bahkan banyak penelitian menunjukkan, tubuh yang terhambat laju metabolisme dapat berpotensi penambahan berat badan. Oleh karena itu, makan teratur dengan sarapan di pagi hari mampu ngatasi masalah tersebut. Melewatkan sarapan dapat mengganggu keseimbangan metabolisme.

Pada akhirnya berpotensi memengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan dan menyimpan energi secara efisien.

4 dari 5 halaman

4. Energi Menurun

Sarapan memberikan bahan bakar yang dibutuhkan tubuh dalam memulai proses metabolisme dan menyediakan energi untuk aktivitas sehari-hari.

Ketika melewatkan sarapan, kadar gula darah bisa turun drastis dan membuat seseorang lelah, lesu, dan mudah tersinggung. Menurut penelitian, melewatkan sarapan dikaitkan dengan peningkatan kelelahan dan penurunan kualitas tidur.

"Makan memberi kita energi, tetapi melewatkan sarapan dapat menyebabkan kelelahan berlebih, rasa berkabut, sakit kepala, perubahan suasana hati," kata ahli diet, Sarah Schlichter, MPH, RDN.

5 dari 5 halaman

5. Rasa Lapar Berlebih

Bagi seseorang yang melewatkan sarapan, dapat berpotensi makan berlebihan dan kesulitan konsumsi santapan seimbang.

“Orang yang melewatkan sarapan justru mengonsumsi lebih banyak karbohidrat, gula, dan lemak, dibandingkan mereka yang sarapan,” ungkap Schlichter.

Ketika tidak sarapan, kamu akan cenderung makan lebih banyak di siang hari serta tergoda untuk makan camilan tinggi lemak dan gula sebagai pengganjal perut. Nah, kebiasaan inilah yang akhirnya membuat berat badan meningkat.