Sukses

Ungkap Kepribadian dari Cara Berjabat Tangan, Kalau Terburu-Buru Artinya Apa?

Berjabat tangan merupakan bahasa tubuh pertama yang digunakan ketika berkenalan. Sehingga cocok jadi kesan pertama menilai kepribadian.

Liputan6.com, Jakarta - Berjabat tangan atau salaman dianggap sebagai simbol itikad baik. Saat ini, jabat tangan bisa bermakna sebagai bentuk perkenalan yang dimaksudkan untuk memulai percakapan, baik dalam lingkungan sosial atau profesional.

Berjabat tangan merupakan bahasa tubuh pertama yang digunakan ketika berkenalan. Ini sudah menjadi tradisi di beberapa negara tak terkecuali di Indonesia.

Namun, berjabat tangan bukan hanya sekadar sapaan, faktanya lebih dari itu. Berjabat tangan mengungkapkan banyak hal tentang kepribadian seseorang seperti apa dan bagaimana perasaannya.

Lebih lanjut, berikut kita uslik kepribadian seseorang dari cara berjabat tangan, dilansir dari Riders Digest pada Rabu, 20 Desember 2023.

1. Berjabat dengan Kuat

Menurut pakar bahasa tubuh, Lilian Glass, Ph.D, sebuah penelitian menunjukkan, berjabat tangan yang mendominasi akan terasa sangat kuat.

Menurut pandangan Glass, mereka yang berjabat tangan seperti ini sosok paling berambisius dan menunjukan persaingan.

“Mereka ini sangat kuat dan tidak ingin terkalahkan. Gestur jenis ini menunjukkan sosok yang kompetitif,” jelas Glass.

2. Berjabat Tangan Lemas

Menurut Glass, berjabatan tangan yang terasa lemas dan tak bertenang menandakan sikap kurang tertarik.

“Jabat tangan yang tak tegas menandakan orang tersebut cuek. Sikap tidak peduli menunjukan orang tersebut tidak menyukai lawan bicaranya,” kata Glass.

“Entah itu orang asing atau sosok profesional, mereka sangat sensitif terhadap bahasa tubuh. Hal itu secara tidak langsung memberikan persepsi khusus satu sama lain, bila berjabat tangan lemas” lanjutnya.

2 dari 4 halaman

3. Jabat Tangan Politisi

Ketika kedua belah pihak sama-sama saling mengulurkan tangan untuk bersalaman, artinya orang tersebut jujur dan percaya satu sama lain.

“Ini bukan pertanda kekuatan, tapi saling memberikan respons,” ungkap Glass.

Galss berpendapat, ketika kedua belah pihak saling menyambut satu sama lain, artinya mereka tertarik untuk berbicara lebih lanjut.

4. Terburu-Buru

Mengajak berjabat tangan dengan segera adalah tanda orang tersebut gugup atau gelisah.

Mereka yang tak bisa menggenggam tangan sejenak saat berjabat menunjukkan perasaan tidak nyaman.

Hal ini juga menjadi pertanda ia tak peduli dan terkesan menyerang lawan bicaranya.

Menurut Glass, ini bukanlah pertanda baik, tetapi mengarah pada kesan yang negatif.

“Sebaiknya lakukan dengan perlahan,” saran Glass.

3 dari 4 halaman

5. Sambil Mengalihkan Pandangan

Berjabat tangan sambil mengalihkan pandangan tentu bukanlah kesan pertama yang baik.

“Ketika seseorang mengalihkan pandangan saat berjabat tangan, ini menunjukkan ia tidak suka dan merasa aneh,” ungkap Glass.

Berjabat tangan dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi kesan buruk ketika berkenalan. Namun jika menunjukan sambil memalingkan mata, tentu akan muncul reputasi buruk.

Glass berpendapat, ini termasuk cara berjabat tangan yang salah jika dilakukan pada perkenalan pertama.

6. Salaman Terlalu Lama

Glass memandang orang yang berjabat tangan seperti ini adalah sosok paling ramah. Namun bagi beberapa orang ini membuat risih.

Bayangkan ketika lawan bicara memegang tangan terlalu lama, tentu akan membuat seseorang merasa canggung.

“Hindari berjabat tangan lebih dari 20 detik,” saran Glass.

4 dari 4 halaman

7. Jabat Tangan dengan Sorotan Mata Hangat

Memberikan kesan pertama yang baik, sebuah jabat tangan adalah terpenting.

Ini menjadi komunikasi terbaik untuk memberikan pesan ramah. Apalagi dengan sorotan mata hangat, artinya menerima kehadiran orang baru dan menepis sifat negatif.

Inilah cara jabat tangan sempurna, tegas dan sorot mata hangat.