Liputan6.com, Jakarta Rumah sakit di Taiwan baru-baru ini menangani kasus batu ginjal yang tak biasa. Pasien yang merupakan perempuan berusia 20 dilaporkan memiliki lebih dari 300 batu ginjal dalam tubuhnya.
Menurut pihak rumah sakit, yakni Pusat Medis Chi Mei, pasien tersebut adalah penggemar bubble tea atau minuman boba bernama Xiao-yu.
Baca Juga
Minggu lalu, Xiao-yu dirawat di rumah sakit di kota Tainan, dengan keluhan demam dan nyeri parah di punggung bagian bawahnya, menurut sebuah artikel di situs rumah sakit pada bulan Desember mengutip The Straits Times.
Advertisement
Xiaou-yu pun menjalani pemeriksaan dengan pemindaian ultrasonografi. Dengan pemeriksaan tersebut, dokter di unit gawat darurat menemukan bahwa ginjal kanan perempuan itu bengkak berisi cairan dan terdapat batu ginjal di dalamnya.
Pemindaian tomografi komputer menunjukkan bahwa batu tersebut berukuran sekitar 5 mm hingga 2 cm, dan tes darahnya menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih.
Pihak rumah sakit mengatakan, dokter memberinya antibiotik, mengeluarkan cairan dari ginjalnya dan melakukan operasi invasif minimal untuk menghilangkan lebih dari 300 batu ginjal yang tampak seperti bola-bola kecil.
Beruntung, kondisi pasien stabil setelah menjalani operasi. Lalu, dia dipulangkan setelah beberapa hari observasi.
Jarang Minum Air Putih dan Lebih Memilih Boba
Ahli urologi yang melakukan operasi tersebut, Dr Lim Chye-yang, mengatakan 9,6 persen orang di Taiwan mungkin terkena batu ginjal seumur hidup mereka.
“Dan pria tiga kali lebih mungkin terkena batu ginjal dibandingkan wanita. Penderita batu ginjal biasanya berusia antara 50 dan 60 tahun,” kata Lim mengutip The Straits Times, Rabu (20/12/2023).
Lim menambahkan, kasus batu ginjal lebih sering terjadi pada musim semi dan musim panas karena cuaca panas. Ini membuat orang lebih mungkin untuk mengalami dehidrasi. Ketika urine menjadi lebih pekat, mineral bergabung dan mengkristal membentuk batu.
Laporan juga mengatakan bahwa Xiao-yu tidak suka minum air dan malah sering minum bubble tea atau boba.
Penyebab batu ginjal lainnya antara lain faktor genetik, penyakit kronis, serta pola makan tinggi kalsium dan protein.
Advertisement
Mengenal Batu Ginjal atau Batu Saluran Kemih
Terkait batu ginjal, dokter spesialis urologi Eka Hospital Bekasi Regi Septian memberikan penjelasan.
Menurut Regi, batu saluran kemih adalah penyakit yang disebabkan adanya pembentukan batu pada organ saluran kemih. Organ ini meliputi ginjal, ureter, kandung kemih hingga uretra.
“Batu saluran kemih terjadi di seluruh dunia terutama di negara beriklim tropis termasuk Indonesia dan bisa terjadi pada semua usia,” kata Regi melalui keterangan tertulis dikutip Rabu (20/12/2023).
Seperti yang disampaikan dokter Lim dari Taiwan, Regi juga mengatakan bahwa pria tiga kali lipat lebih banyak terdiagnosis dengan batu ginjal ketimbang wanita. Namun, beberapa tahun terakhir, kasusnya meningkat pada wanita karena faktor diet dan gaya hidup.
Penyebab Timbulnya Batu Saluran Kemih
Regi menambahkan, beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih adalah:
- Pola hidup sedentari
- Pola makan tidak seimbang dan kurang asupan cairan
- Beberapa penyakit metabolik seperti asam urat, kencing manis, hipertiroid, dan lain sebagainya.
- Batu saluran kemih bisa terjadi berulang, terutama pada mereka dengan keadaan khusus seperti:
- Batu saluran kemih yang terjadi sejak usia muda
- Batu dengan jenis metabolik seperti batu asam urat dan batu dengan penyebab infeksi.
Gejala Batu Saluran Kemih
Gejala batu saluran kemih dapat bervariasi. Namun, umumnya keluhan utama berupa nyeri kolik, yaitu nyeri hebat akibat spasme atau kontraksi otot polos pada saluran ureter. Ini terjadi akibat adanya hambatan aliran urine dari ginjal.
Keluhan dapat disertai gejala berikut:
- Nyeri pinggang
- Mual sampai dengan muntah
- Demam
- Kencing anyang-anyangan
- Mematuria atau kencing berdarah dan lain sebagainya.
“Namun harus diketahui juga, bahwa tidak semua nyeri pinggang disebabkan karena penyebab batu saluran kemih. Meski begitu, jangan abaikan nyeri pinggang dan periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat.”
Pasien mungkin perlu dirawat jika timbul gejala berikut:
- Nyeri hebat yang berlangsung terus menerus (refrakter), bahkan dengan pemberian obat.
- Demam serta gejala yang berhubungan dengan infeksi dan sumbatan saluran kemih (obstruksi).
- Mual dan muntah akut yang memerlukan asupan cairan melalui akses pembuluh darah.
Advertisement