Liputan6.com, Jakarta - Sebagian orang rela menjalani berbagai perawatan wajah untuk mempercantik penampilan dan menumbuhkan rasa percaya diri.
Dari sekian jenis perawatan wajah, dua di antaranya yang sudah tak asing bagi masyarakat adalah perawatan wajah dengan cara oles dan ada pula cara injeksi atau suntik (mesoterapi).
Baca Juga
Kedua perawatan wajah itu sama-sama mengaplikasikan berbagai bahan aktif sebagai perawatan kulit atau skincare untuk menjaga kualitas kulit tetap sehat.
Advertisement
“Kalau berbicara tentang perawatan kulit (skincare) pasti yang diaplikasikan secara dioles. Sedangkan disuntik pasti tindakannya dalam tanda petik sedikit lebih invasif karena harus dilakukan oleh tenaga medis, terutama dokter untuk melakukan injeksi bahan tertentu ke dalam kulit,” ujar Key Opinion Leader of Dermaqual, Dikky Prawiratama dalam live Instagram @ptkalbefarmatbk dikutip Rabu (20/12/2023).
Ia menjelaskan, tidak semua produk skincare yang dioleskan bisa terserap secara maksimal ke dalam kulit. Pasalnya, terdapat batasan tertentu pada kulit setiap individu untuk menerima kandungan skincare mereka.
Maka dari itu, lanjut Dikky, kulit membutuhkan skincare yang juga diinjeksi. Kurun waktu perawatan wajah yang dioles juga cukup berbeda dengan perawatan wajah yang diinjeksi. Untuk perawatan wajah yang dioles, membutuhkan waktu paling cepat empat minggu bahkan bisa juga sampai 14 atau 20 minggu.
“Berbeda dengan yang diinjeksi, karena injeksi obatnya langsung dimasukan ke dalam kulit sesuai kebutuhan, efeknya jauh terlihat lebih cepat,” kata dokter spesialis kulit dan kelamin itu.
Tindakan Mesoterapi Jadi Tren di Masyarakat
Meski khasiat perawatan injeksi cenderung lebih cepat ketimbang yang dioles, tapi perawatan wajah injeksi juga memiliki kelemahan tersendiri.
“Kelemahannya, yang disuntik bisa saja tidak sengaja menyenggol pembuluh darah di kulit atau rasa kurang nyaman ketika disuntik,” tutur Dikky.
Dia menambahkan, terkait perawatan kulit yang diaplikasikan dengan cara injeksi, tindakan mesoterapi menjadi tren di kalangan masyarakat. Menurut Dikky, kesadaran masyarakat akan pentingnya skin quality, membuat tindakan mesoterapi banyak dilakukan saat ini.
“Mesoterapi merupakan prosedur kecantikan yang dilakukan tanpa bedah dengan menyuntikkan bahan aktif ke dalam kulit. Prosedur ini pertama kali muncul di Perancis pada tahun 1952.”
Advertisement
Bahan Aktif yang Digunakan dalam Mesoterapi
Beberapa bahan aktif yang dapat diinjeksikan dengan menggunakan tindakan mesoterapi di antaranya kandungan vitamin C, hyaluronic acid, hingga ceramide.
Bahan-bahan ini memiliki berbagai fungsi dalam menyehatkan kulit. Termasuk meremajakan kulit, mencerahkan kulit, menyehatkan rambut, dan ada pula yang berfungsi menghilangkan lemak-lemak tubuh yang tidak diinginkan.
Lebih lanjut Dikky mengatakan, salah satu keuntungan dari tindakan mesoterapi adalah adanya istilah cocktail.
“Cocktail dilakukan dengan cara mengkombinasikan komponen-komponen bahan aktif dari 12 SKU (Stock Keeping Unit) yang dimiliki bahan aktif. Kombinasi dilakukan berdasarkan kebutuhan kulit masing-masing pasien, untuk mendapatkan perawatan yang all in one.”
Untuk Mendapat Hasil Optimal
Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari perawatan injeksi kulit. Dokter akan kembali pada jenis permasalahan apa yang ingin diselesaikan pasien.
Pengulangan perawatan injeksi ke kulit dilakukan berdasarkan jenis indikasinya dan berat atau ringannya keluhan yang dialami oleh pasien.
Menurut apoteker sekaligus Market Development Manager PT Kalbe Farma Tbk, Rima Puspita Rahayu, terdapat tiga stage dalam penggunaan mesoterapi Dermaqual (produk bahan aktif) untuk mendapatkan hasil optimal.
Pada stage pertama atau tahap rebuild, rata-rata penggunaannya satu hingga dua minggu sekali selama empat sesi, untuk mendapatkan best line kulit.
Ketika belum merasa puas, dapat dilanjutkan ke stage kedua atau tahap stabilize, yaitu sebulan sekali selama dua sesi.
Stage terakhir, adalah tahapan maintance selama tiga bulan sekali atau selama dibutuhkan.
“Merawat diri bukan untuk siapa, tapi untuk diri kita sendiri. Ketika kita merasa bahagia dengan kulit, maka akan membuat apa yang kita lakukan itu terasa lebih ringan,” pungkas Dikky.
Advertisement