Liputan6.com, Jakarta - Ketersediaan vaksin HPV atau Human Papiloma Virus di dunia untuk pencegahan kanker serviks rupanya kurang. Tak ayal, harga vaksin HPV bilamana impor sangat mahal.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyiasati mahalnya vaksin HPV dengan mendorong Bio Farma untuk mampu memproduksi vaksin HPV di Tanah Air sendiri. Upaya ini telah diawali dengan kerja sama perusahaan farmasi multinasional di Amerika Serikat (AS).
Baca Juga
Bio Farma bersama anak perusahaan Kimia Farma dan Indofarma, bekerja sama dengan MSD (nama dagang Merck & Co., Inc., Rahway, N.J., USA) pada 2 Agustus 2023 meluncurkan NUSAGARD, vaksin HPV 4-valen MSD yang diproduksi di dalam negeri.
Advertisement
"Vaksin HPV itu kurang dibandingkan populasi yang ada, harganya mahal. Kita berupaya menjaring besar pasokan vaksin HPV," terang Budi Gunadi saat menghadiri 'Launching Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim' di Djakarta Theatre, Jakarta pada Sabtu, 16 Desember 2023 lalu.
"Saya waktu itu ke Amerika, saya ajak Bio Farma untuk gimana kalau kita produksi vaksin HPV di dalam negeri sendiri. Sudah ada kan NUSAGARD dan diharapkan lebih banyak diproduksi vaksin HPV di Indonesia."
Imunisasi HPV untuk 4,3 Juta Remaja Perempuan
Pasokan vaksin HPV digunakan untuk imunisasi yang menyasar 4,3 juta remaja perempuan di Indonesia. Imunisasi HPV yang menjadi program Pemerintah ditujukan kepada remaja perempuan kelas 5 dan 6 SD.
"Target imunisasi HPV 90 persen. Jadi buat remaja perempuan kita kelas 5 dan 6 SD yang jumlahnya ada 4,3 juta. Kita kejar sebelum 2030," lanjut Menkes Budi.
Percepat Penurunan Kasus Kanker Serviks
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Maxi Rein Rondonuwu pada 9 Agustus 2023 mengatakan, introduksi imunisasi HPV telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu.
Mulai tahun 2016 di Provinsi DKI Jakarta hingga pada tahun 2021 sudah ada 20 kabupaten/kota yang melaksanakan imunisasi HPV. Tahun 2022 diperluas ke 112 Kabupaten/Kota. Total terdapat 132 kabupaten/kota yang telah melaksanakan introduksi imunisasi HPV.
Percepatan imunisasi HPV terus dilakukan dengan melaksanakan perluasan secara nasional di seluruh Kabupaten/Kota di tahun 2023. Pemberian imunisasi ini bagi anak yang bersekolah dilaksanakan melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS.
“Untuk mempercepat penurunan angka kesakitan dan kematian akibat kanker serviks diperlukan capaian imunisasi HPV minimal 90 persen, selain upaya skrining dan juga pengobatan yang baik,” kata Maxi.
Advertisement
234 Ribu Kematian Kanker Serviks di Indonesia
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, kanker serviks adalah pembunuh terbanyak wanita di Indonesia.
“Sekitar 234.000 masyarakat Indonesia yang meninggal karena kanker, dan kanker serviks adalah pembunuh kedua wanita di Indonesia,” ungkapnya.
Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV dapat dieliminasi. Sebab, 80 persen hingga 90 persen kasus kanker serviks dapat dieliminasi apabila terdeteksi secara dini.
“Untuk kanker, kalau stadiumnya masih dini, sekitar 80 persen hingga 90 persen bisa sembuh kembali. Tapi, kalau stadium lanjut, 80 persen sampai 90 persen itu fatal dan mengakibatkan kematian,” imbuh Budi Gunadi.
Vaksin NUSAGARD Realisasi Nyata Transfer Teknologi
Salah satu upaya menekan kasus kanker serviks adalah pemberian imunisasi HPV. Kehadiran vaksin HPV NUSAGARD yang diluncurkan Bio Farma dinilai sebagai bukti ketahanan kesehatan.
“Kementerian Kesehatan terus melakukan transformasi melalui kebijakan dari hulu sampai ke hilir, salah satunya adalah transformasi sistem ketahanan kesehatan di Indonesia untuk meningkatkan ketahanan sektor farmasi di Indonesia," kata Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono beberapa waktu silam.
"Peluncuran NUSAGARD vaksin HPV 4-valen produksi dalam negeri ini merupakan bentuk realisasi nyata transfer teknologi dari perusahaan farmasi global MSD yang dilakukan bersama dengan perusahaan BUMN Bio Farma."
Pastikan Akses Vaksin HPV Mudah
Dante Saksono Harbuwono menambahkan, vaksin NUSAGARD menjadi milestone penting bagi Indonesia, terutama sektor kesehatan.
"Kami sangat mengapresiasi kerja sama strategis ini yang berkolaborasi untuk mendukung transformasi kesehatan di Indonesia," tambahnya.
Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya menyatakan, peluncuran NUSAGARD merupakan langkah terdepan dalam pencegahan menuju generasi bebas kanker serviks.
Bio Farma hadir untuk memberikan aksesibilitas, memastikan akses yang mudah dan terjangkau terhadap layanan terkait kanker serviks, dari mulai deteksi hingga vaksinasi.
"Kerja sama Bio Farma dengan MSD ini menambah kesempatan dan langkah penting bagi Bio Farma untuk memperdalam pengalaman, pengetahuan dan keahlian teknologi inovatif dari manufaktur vaksin global," kata Shadiq.
"Tidak hanya itu, langkah awal dari kerja sama kami ini juga memberikan semangat untuk terus berinovasi dalam menghadirkan produk-produk vaksin dalam negeri yang berkualitas.”
Advertisement