Sukses

Peran Penting Orangtua Dampingi dan Beri Contoh Baik agar Anak Aktif Bergerak

Pentingnya dorongan orangtua agar anak gemar olahraga untuk kesehatan fisik dan psikisnya.

Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas fisik atau olahraga adalah salah satu kebutuhan dasar anak sejak dini. Dua hal ini baik untuk kesehatan anak baik secara fisik maupun psikologis.

Namun, sebagian orangtua kerap mengeluh karena tak dapat mengimbangi energi anak yang meluap-luap dalam melakukan aktivitas fisik.

Terkait hal ini, dokter spesialis anak konsultan Prof. Rini Sekartini mengatakan bahwa jika orangtua tak dapat selalu mendampingi anak dalam melakukan aktivitas fisik. Maka, orangtua dapat mencari pengganti untuk mendampingi anak melakukan aktivitas fisik sesuai keinginannya.

“Atau kalau orangtua tetap mau berkontribusi, pilih aktivitas fisik yang memungkinkan untuk dilakukan berdua. Misalnya, lempar tangkap bola tapi harus dilihat kemampuan kedua belah pihak,” kata Rini dalam media briefing bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Jumat (22/12/2023).

Jika orangtua sudah dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengimbangi aktivitas anak, Rini tak menyarankan orangtua untuk memaksakan diri.

“Misalnya kalau bapaknya sakit jantung terus disuruh lomba lari kan enggak mungkin. Jadi tetap, dua-duanya, anak maupun orangtua harus tahu kondisi kesehatan masing-masing.”

Rini juga membahas soal cara menentukan jenis aktivitas fisik atau olahraga yang paling cocok untuk anak.

“Semua olahraga boleh diperkenalkan, diperlihatkan, atau dicontohkan. Yang paling mudah sih apa yang orangtuanya suka, anak-nya pun biasanya ikut suka juga walaupun enggak selalu sih.”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jangan Paksa Jika Anak Tak Suka

Rini menambahkan, pemilihan aktivitas fisik atau olahraga perlu disesuaikan dengan keinginan dan kegemaran anak. Orangtua perlu menghindari paksaan dalam mendorong anak untuk aktif bergerak.

“Yang penting kita kasih kesempatan olahraga yang ada, anak boleh mencoba, kalau dia tidak suka jangan dipaksa. Mungkin mencobanya sekali, kalau anak tidak mau boleh cari olahraga yang lain.”

Namun, terlepas dari aktivitas fisik dan olahraga yang paling cocok untuk anak, peran penting orangtua dalam membuat anak aktif bergerak adalah dengan memberi contoh yang baik.

“Orangtua harus mencontohkan, kalau orangtuanya mager (malas gerak) ya udah pasti anaknya enggak mau bergerak.”

3 dari 4 halaman

Peran Orangtua Sebagai Role Model

Dalam kesempatan yang sama, dokter kedokteran olahraga Listya Tresnanti Mirtha memberi tambahan.

Setuju dengan Rini, dokter yang akrab disapa Tata mengatakan bahwa orangtua adalah role model atau teladan bagi anak.

“Betul sekali yang disampaikan Prof Rini, peran orangtua ini sebagai role model dan pendamping. Jadi manakala orangtua itu secara fisik tidak mampu untuk ikut (olahraga) bersama anak ya beri contoh saja karena sense yang ditangkap anak itu tadi, orangtua mager anak pasti mager, biasanya memang seperti itu,” kata Tata.

Di sisi lain, mungkin saja orangtua tidak minat dengan olahraga anaknya, tapi ketika orangtua ada dan memberi motivasi ini dapat menjadi pembelajaran yang baik untuk buah hati.

4 dari 4 halaman

Olahraga Anak Harus Menyenangkan

Kehadiran orangtua dalam aktivitas fisik anak mengingatkan pada prinsip olahraga anak yang harus menyenangkan.

“Prinsip olahraga anak ini harus fun (menyenangkan), partisipasi orangtua di sini ini lebih kepada support system, memberi contoh, tidak pada penekanan kompetisi.“

“Jadi yang dibutuhkan adalah contoh, karena sejatinya olahraga untuk anak bukan untuk kemenangan tapi untuk proses pembelajaran, mengalami, dan kemudian menikmati seluruh proses yang ada dalam olahraga karena dasar dari semua ini adalah bergerak,” tutup Tata.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.