Liputan6.com, Jakarta - Varian JN.1 dikabarkan telah merenggut satu nyawa pasien COVID-19 di Batam, Kepulauan Riau. Kebenaran ini dikonfirmasi langsung Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) kepada Health Liputan6.com, Selasa, 26 Desember 2023.
Sebelumnya, Kemenkes RI mengonfirmasi bahwa terjadi penambahan kasus meninggal akibat COVID di Batam.
Baca Juga
Setelah dilakukan pengecekkan sampel menggunakan metode Whole Genome Sequencing (WGS) untuk dua kasus kematian itu, terungkap jenis varian COVID yang menggerogoti tubuh pasien.
Advertisement
Dijabarkan Nadia bahwa satu kasus terpapar subvarian Omicron GE.1, dan satu lagi positif varian BA.2.86.1.
Nadia kemudian mengatakan,"BA.286.1 menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) termasuk JN.1."
Berikut rincian dua kasus kematian COVID di Batam yang diperoleh Kemenkes RI:
- GNS, seorang laki-laki berumur 77 tahun, positif Omicron GE.1, dan meninggal dunia di RS Elizabeth Lubuk Baja pada Kamis, 21 Desember 2023
- FV, seorang laki-laki berusia 48, positif BA.2.86.1, dan meninggal dunia di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Menurut Nadia, pemeriksaan WGS kedua kasus COVIDÂ di Batam yang meninggal dunia dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat/Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi pada Minggu, 24 Desember 2023 menyatakan bahwa dua kasus COVID di Batam yang meninggal dunia diketahui punya penyakit komorbid.
Hanya saja Didi tak menyebut secara jelas penyakit komorbid apa yang terjadi pada dua kasus tersebut.
Sementara untuk status vaksinasi, Didi, mengatakan,"Yang usia 77 sudah dua kali vaksin. Usia 48 ini masih satu kali vaksin."
Delapan Kasus COVID di Batam hingga Selasa, 26 Desember 2023
Didi Kusmarjadi mengatakan bahwa hingga saat ini tercatat delapan orang terkonfirmasi positif COVID-19.
Dari delapan orang pasien terkonfirmasi positif COVID-19, empat orang di antaranya telah dinyatakan sembuh. Sedangkan dua orang di antaranya masih dirawat di rumah sakit.
"Dua orang yang masih dirawat ini akibat penyakit bawaan. Jadi, saat dibawa ke RS dan dilakukan pemeriksaan ternyata positif COVID-19. Saat ini, masih dalam perawatan di rumah sakit. Proses tracing kontak erat juga tengah dilakukan oleh Puskesmas setempat,"Â ujar Didi Kusmarjadi.
Didi pun mengimbau masyarakat Kota Batam untuk kembali mematuhi protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari, termasuk memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.Â
Dia juga mengajak masyarakat untuk melengkapi vaksinasi COVID-19 sebagai langkah pencegahan yang efektif.
Advertisement
Apa Itu Varian JN.1 dan Apa Saja Gejalanya?
COVID varian JN.1 adalah turunan dari BA.2.86 dan varian COVID-19 ini masih keluarga dari Omicron. Lantas, apa saja gejala yang harus diwaspadai?
Terkait gejala Covid varian JN.1, profesor dari Vanderbilt University School of Medicine, William Schaffner mengatakan tidak berbeda dengan Omicron lainnya.
"Ini varian Omicron juga dan tampak sama gejalanya," kata Schaffner mengutip Prevention.
Hal senada juga disampaikan virolog dari University of Bloomberg School of Public Health, Andy Pekosz.
"Saat ini, tidak ada yang mengatakan bahwa infeksi JN.1 berbeda dari varian COVID sebelumnya dalam hal tingkat keparahan atau gejala penyakit, tapi kami tetap memerhatikan perkembangan dari JN.1," kata Pekosz mengutip Today.
Berikut ini gejala umum Omicron -- termasuk turunannya yang tak berbeda jauh -- sebagaimana informasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC) :
- Demam atau menggigil
- Batuk
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Kelelahan
- Nyeri otot atau badan
- Sakit kepala
- Tak mampu mencium
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau meler
- Mual atau muntah
- Diare