Sukses

Fuji An Blak-Blakan Idap ADHD, Tak Pandang Sebagai Aib Melainkan Berkah dari Tuhan

Fuji An Mengidap ADHD, Begini Penyebabnya

Liputan6.com, Jakarta - Kreator konten Fujianti Utami Putri alias Fuji An mengungkap dirinya menyandang Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

Dalam video yang diunggah akun TikTok @zeefarafis, Fuji dengan terbuka menceritakan awal mula dirinya didiagnosis ADHD.

"Tahunya dari tahun lalu, 2022 apa 2021 ya aku juga agak lupa, tahu dari psikolog tapi ya udah sekadar tahu aja dan aku cuman google-google aja," kata Fuji dalam video tersebut dikutip Kamis, 28 Desember 2023.

Setelah diagnosis itu, Fuji menyadari bahwa ADHD adalah penyebab dirinya kerap menabrak ketika berjalan, teledor, dan pelupa.

"Oh ini yang bikin aku suka nabrak, maksudnya nabrak tuh kayak jalan tuh apapun ditabrak, suka naruh barang teledor, pelupa," katanya.

Adik dari model Fadly Faisal ini juga baru mendapat jawaban mengapa setiap dia mengonsumsi coklat atau gula berlebih, pergerakannya menjadi lebih aktif dan kerap merasa lelah setelahnya.

"Dulu kan aku suka banget ngemil coklat ya, abis ngemil coklat aku aktif, nanti pas malamnya enggak bisa tidur, terus energinya abis banget," kata Fuji.

"Ternyata kalau ADHD itu enggak boleh konsumsi gula berlebih karena itu bisa menyebabkan sugar rush dan aku jadi hiperaktif. Jadi enggak bagus buat kesehatan, makanya sekarang lagi ngurang-ngurangi banget (gula) biar aku enggak terlalu aktif,” ujarnya.

Fuji : ADHD Bukan Aib

Meski berpengaruh pada kehidupannya, tapi Fuji tak memandang ADHD sebagai sebuah aib.

"Sebenarnya itu (ADHD) bukan hal yang buruk kok. Aku ngelihatnya itu hal yang baik karena dari ADHD ini aku menjadi kreatif jadi berpikir terus dan jadi enggak terlalu ambil pusing omongan orang karena aku gampang lupa," katanya.

Sebaliknya, ADHD dinilai memiliki manfaat bagi Fuji yang berkecimpung di dunia kreator konten.

"Di dunia content creator ini kalau otaknya berpikir terus jadi kreatif ya, jadi aku mengambil itu (ADHD) sebagai berkah dari Tuhan. Jadi, enggak perlu ada yang disedihin karena menurut aku itu bukan penyakit, itu bukan aib, aku ambil itu sebagai berkah," ujar Fuji.

2 dari 3 halaman

Mengenal ADHD yang Diidap ADHD

Secara sederhana, ADHD adalah gangguan yang dapat membuat penyandangnya sulit konsentrasi atau memusatkan pikiran. Orang dengan ADHD akan menunjukkan perilaku impulsif dan hiperaktif.

Berdasarkan pemaparan pada laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS, ADHD diartikan sebagai gangguan perkembangan saraf yang umumnya terjadi pada masa kanak-kanak.

Anak dengan ADHD biasanya akan mengalami kesulitan untuk memerhatikan, mengendalikan perilaku impulsifnya, atau menjadi terlalu aktif.

Seringkali, anak dengan ADHD kehilangan kendali dan bertindak tanpa memikirkan akibatnya.

3 Jenis Utama ADHD

ADHD terbagi dalam tiga jenis utama, ini turut menentukan bagaimana gejala yang nantinya dialami oleh orang dengan ADHD.

Ketiga jenis itu adalah:

Dominan Inantentif  

ADHD jenis ini membuat seseorang susah konsentrasi, sulit mengatur atau menyelesaikan tugas, memerhatikan sesuatu dengan detail, atau mengikuti instruksi dan percakapan.

Dominan Hiperaktif-impulsif

Orang dengan ADHD jenis hiperaktif-impulsif akan gelisah dan banyak berbicara, kesulitan untuk duduk diam dalam waktu lama, berlari, melompat, memanjat terus-menerus, hingga berbicara pada waktu yang tidak tepat.

Kombinasi Inantentif dan Hiperaktif-impulsif  

Pada jenis ADHD kombinasi, gejala dari kedua jenis ADHD di atas bisa terjadi.

3 dari 3 halaman

Tanda ADHD

Kesulitan untuk konsentrasi bukanlah satu-satunya tanda ADHD. Menurut CDC, gejalanya ADHD berlanjut seiring bertambah usia.

Gejalanya bisa ringan dan bisa parah hingga menyebabkan kesulitan di sekolah, rumah, atau masalah interaksi dengan teman.

Orang dengan ADHD dapat menunjukkan tanda-tanda berikut:

  • Banyak melamun
  • Melupakan atau kehilangan banyak hal
  • Tampak gelisah
  • Terlalu banyak bicara
  • Ceroboh atau melakukan hal berisiko yang tidak perlu
  • Sulit menahan godaan
  • Mengalami kesulitan bergaul dengan orang lain.