Liputan6.com, Jakarta - Momen libur Nataru atau Natal 2023 dan Tahun 2024 masih berlanjut sampai pekan depan. Di tengah kenaikan kasus COVID varian JN.1 dan mobilitas masyarakat yang cukup tinggi, ada kekhawatiran bila mengalami gejala COVID-19.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin memberikan sejumlah saran bila msyarakat sudah mengalami gejala COVID seperti flu dan demam. Utamanya, dapat langsung memeriksakan diri dengan tes PCR di fasilitas kesehatan.
Baca Juga
"Masyarakat kalau sudah ada gejala, nomor satu di tes, tesnya pake PCR aja. Bisa ketahuan, apakah bener-bener positif COVID atau enggak. Itu nomor satu," pesan Budi Gunadi saat ditemui Health Liputan6.com di Gedung Kementerian Kesehatan Jakarta, ditulis Jumat (29/12/2023).
Advertisement
"Kalau positif COVID dan misalnya tidak ada demam, ya bisa istirahat aja. Sama seperti batuk dan pilek ya. Tapi kalau sudah ada demam dan batuknya udah bener-bener berat, ya ke dokter bisa ke Puskesmas, bisa di rumah sakit."
Positif COVID-19 Dikasih Antivirus
Bila positif COVID-19, pasien biasanya diberikan resep antivirus.
"Biasanya bisa dikasih antivirus. Karena obat antivirusnya kita banyak, tinggal tergantung nanti dokternya mau kasih apa yang cocok. Mudah-mudahan enggak usah harus ke rumah sakit," lanjut Menkes Budi Gunadi.
Tempat Tidur dan Oksigen di RS Lengkap
Akan tetapi, bila masyarakat yang positif COVID membutuhkan perawatan di rumah sakit, maka tak perlu cemas. Sebab, ketersediaan tempat tidur dan oksigen sekarang sudah lengkap.
"Tapi kalau masuk rumah sakit, kita kamar tidurnya sekarang udah lengkap, banyak. Oksigennya juga banyak. Jadi mudah-mudahan bisa melayani, cukup melayani teman-teman," lanjut Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Advertisement
Kurang Enak Badan Pakai Masker
Melihat mobilitas masyarakat selama libur Nataru yang meningkat, Menkes Budi Gunadi Sadikin juga berpesan tak lupa soal masker. Apalagi bagi yang merasa tidak enak badan selama perjalanan libur panjang.
"Kita sebenarnya melihat pola penyebaran dan pola keberatan dari penyakitnya. Masyarakat kan melakukan pergerakan. Pesan kita, kalau misalnya merasa kurang enak badan, pakai masker," imbuhnya.
"Kalau tetangga-tetangga, teman duduknya sebelah udah mulai batuk-batuk ya pakai masker. Kalau mau lebih konservatif lagi, pengen aman, ya udah pakai masker. Lebih konservatif juga enggak apa-apa. Itu juga lihat kondisi badan ya."
Jangan Terlalu Capek dan Tidur Cukup
Karena imunitas tubuh tergantung kondisi masing-masing individu, sebaiknya juga tidak terlalu capek dan tidur yang cukup.
"Jangan terlalu capek, tidur yang cukup. Kalau kita terkena (positif COVID) dan sudah divaksin, recovery-nya akan jauh lebih cepat. Kalau mau lebih nyaman lagi, bisa ke Puskesmas sama rumah sakit, vaksinasi dulu," ucap Budi Gunadi.
"Banyak kok, ada 2 jutaan kita punya stoknya (vaksin COVID-19)."
Puncak Mudik Nataru via Kereta Api
PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (PT KAI Daop) 2 Bandung menyebutkan puncak mudik libur Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 akan terjadi dalam dua gelombang.
Menurut juru bicara PT KAI Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi, pada periode tanggal 21-25 Desember 2023 sebanyak 89.741 penumpang kereta api (KA) berhasil turun di wilayah operasi Bandung.
Untuk jumlah total penumpang KA yang turun di daerah wilayah PT KAI Daop2 Bandung dari 21 Desember 2023-7 Januari 2024 yaitu 170.083, berdasarkan data penumpang per 26 Desember 2023.
"Jumlah penumpang yang turun masih akan bertambah. Stasiun yang melayani turun Penumpang ada 11 diantaranya Purwakarta, Cimahi, Bandung, Kiaracondong, Leles, Cibatu, Garut, Cipeundeuy, Tasikmalaya, Ciamis dan Banjar," ujar Ayep di Bandung, Jawa Barat pada Selasa, 26 Desember 2023, dikutip dari kanal Regional Liputan6.com.
Stasiun yang tertinggi jumlah penumpang yang turun berada di Stasiun Bandung dan Kiaracondong. Ayep menegaskan sebagian besar penumpang berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Advertisement