Sukses

Cerita Menkes Budi Tes Antigen Mandiri, Lebih Banyak Hasil Pemeriksaan Negatif Palsunya

Tes antigen mandiri dinilai lebih banyak hasil pemeriksaan negatif palsunya.

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat sudah dapat melakukan tes antigen mandiri (self-testing) dan memasukkan hasil pemeriksaan untuk COVID sendiri ke dalam aplikasi SATUSEHAT Mobile. Lantas, seberapa akurat hasil pemeriksaan tes antigen mandiri?

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menuturkan, hasil pemeriksaan tes antigen mandiri COVID dinilai lebih banyak negatif palsunya (false negative). Jika hasilnya negatif, maka sebenarnya bisa saja positif.

Sementara itu, bila hasilnya positif, sudah pasti individu yang bersangkutan positif COVID-19.

"Saya juga ada (alat) tes (antigen) mandiri, masih ada di rumah. Dan itu bisa dibeli di apotek. Tes mandiri, seingat saya, yang banyak itu false negative-nya," tutur Budi Gunadi kepada Health Liputan6.com di Gedung Kementerian Kesehatan Jakarta, ditulis Jumat (29/12/2023).

"Kalau dia sudah positif, ya sudah pasti positif. Tapi kalau dia negatif, ada kemungkinan belum tentu negatif, bisa positif. Jadi, dia false negative-nya lebih tinggi."

Positif Tes Antigen Mandiri, Langsung Istirahat

Bagi yang positif saat tes antigen mandiri, tak perlu cemas. Masyarakat dapat beristirahat atau konsultasi ke dokter.

"Artinya, kalau (tes antigen mandiri) negatif, masih bisa jadi positif. Tapi kalau sudah positif, sudah pasti positif. Kalau di tes positif, sudah saja langsung gitu istirahat atau ke dokter, minta obat antivirus," ucap Menkes Budi.

"Tapi kalau negatif, ya berdoa, mudah-mudahan benar-benar negatif."

 

2 dari 4 halaman

Kalau Tes Antigen Negatif, Perlukah PCR?

Apabila hasil tes antigen mandiri negatif, apakah perlu pemeriksaan PCR?

Menkes Budi Gunadi Sadikin menjawab, hal itu tergantung keinginan dan kondisi individu seseorang. Jika butuh kepastian, silakan untuk tes PCR.

"Ya, terserah. Kalau teman-teman merasa, ini enggak enak badan, batuk-batuk. Tapi kalau negatif, batuknya berat sekali, ya sudah PCR," imbuhnya.

"Kalau sudah PCR, hampir pasti hasilnya (positif atau negatif)."

3 dari 4 halaman

Cara Input Hasil Tes Antigen Mandiri ke SATUSEHAT Mobile

Terpisah, Chief Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Setiaji menyampaikan cara memasukkan hasil tes antigen mandiri ke SATUSEHAT Mobile.

"Iya, (hasil self-testing COVID) sudah bisa masuk ke SATUSEHAT. Itu ada fitur self test mandiri," kata Setiaji saat diwawancarai Health Liputan6.com di Hotel JS Luwansa, Jakarta pada Rabu, 13 Desember 2023. 

Scan Menggunakan QR Code

Untuk memasukkan sendiri hasil tes antigen mandiri ke SATUSEHAT, masyarakat cukup memindai atau men-scan QR Code yang sudah tertera pada masing-masing rapid test tersebut. 

Tiap alat tes antigen mandiri yang terverifikasi Kemenkes telah dilengkapi dengan barcode. Apabila tidak tertera barcode, maka dapat pula memasukkan secara manual sesuai petunjuk yang tercantum.

"Ada yang bisa pakai QR Code ataupun tidak. Kalau pun pakai QR Code tinggal di scan QR Code-nya, nanti hasilnya bisa masuk ke sistem kami," jelas Setiaji.

"Kalau tidak (ada QR Code), nanti di-input (dimasukkan) secara manual di SATUSEHAT-nya, ya kita sendiri bisa."

4 dari 4 halaman

Tes COVID ke Fasilitas Kesehatan

Apabila merasa sulit dengan tes antigen mandiri, masyarakat tetap dapat melakukan tes COVID ke fasilitas kesehatan.

Di fasilitas kesehatan seperti klinik, Puskesmas maupun rumah sakit, tenaga kesehatan yang akan melakukan tes antigen atau PCR.

"Kalaupun tidak (bisa tes antigen mandiri) ya bisa datang ke tempat fasilitas kesehatan. Ada dua kan metode (tes COVID), mau self-testing atau datang ke layanan fasilitas kesehatan," Setiaji menambahkan.

"Berarti kalau ke layanan fasilitas kesehatan nanti yang melakukan tes dan input hasil ya dari sananya."

Video Terkini