Liputan6.com, Jakarta Mabuk perjalanan (motion sickness) terjadi ketika telinga bagian dalam Anda 'mengatakan' kepada otak bahwa sedang bergerak, namun mata 'mengatakan' bahwa tubuh diam.
Bisa juga terjadi sebaliknya - telinga bagian dalam Anda mengatakan bahwa sedang diam, dan mata mengatakan bahwa sedang bergerak. Apa pun itu, yang terjadi adalah terdapat benturan informasi di otak sehingga menyebabkan seseorang muntah, mual, dan pusing.
Baca Juga
Mabuk perjalanan sering terjadi ketika anak-anak bepergian dengan mobil atau bus, tetapi juga bisa terjadi di pesawat dan kapal.
Advertisement
Anak-anak mungkin juga mengalami mabuk perjalanan ketika mereka naik ayunan, bundaran, kincir ria atau wahana taman hiburan. Beberapa anak mengalami mabuk perjalanan ketika mereka bermain video game.
Mabuk perjalanan umum terjadi pada anak-anak. Hampir 1 dari 2 anak mengalami mabuk perjalanan pada tahap tertentu.
Anak-anak berusia 10-12 tahun paling mungkin mengalami mabuk perjalanan. Anak-anak yang lebih tua dari ini lebih kecil kemungkinannya untuk terkena.
Anak-anak dengan riwayat keluarga atau pribadi migrain atau mabuk perjalanan, kondisi telinga bagian dalam seperti vertigo atau ketakutan akan ketinggian lebih mungkin mengalami mabuk perjalanan, dikutip dari Raising Children, The Australian Parenting Website.
Gejala Mabuk Perjalanan
Jika anak Anda mengalami mabuk perjalanan, mereka mungkin akan mengalami gejala tertentu, antara lain:
- mual
- merasa pusing
- muntah
- sakit kepala
- tampak tidak terkoordinasi
Bantuan medis: kapan harus mendapatkan bantuan medis untuk anak-anak yang mengalami mabuk perjalanan?
Mabuk perjalanan biasanya hilang dengan sendirinya, sering kali setelah anak Anda keluar dari kendaraan yang bergerak. Tetapi jika anak banyak muntah saat bepergian, bawa anak ke dokter umum.
Dokter umum Anda akan bertanya tentang gejala anak. Jika dokter umum berpikir bahwa anak Anda mengalami mabuk perjalanan, mereka mungkin menyarankan strategi dan obat-obatan untuk membantu.
Â
Advertisement
Cara Menangani Mabuk Perjalanan
Anak mungkin dapat menghindari mabuk perjalanan dengan:
- melihat jalan di depan berusaha menjaga kepala mereka tetap diam
- tidak membaca atau bermain gadget saat bepergian
- mendapatkan udara segar dengan membuka jendela makan dan minum dalam jumlah kecil secara teratur, daripada makan dalam jumlah besar
- menyanyikan lagu atau bermain game untuk mengalihkan pikiran mereka dari perasaan sakit
- beristirahat dari perjalanan sesering mungkin, jika memungkinkan.
- Tempat duduk anak Anda di kereta api, bus, pesawat, atau mobil dapat memengaruhi apakah mereka mengalami mabuk perjalanan. Anak Anda mungkin dapat menghindari mabuk perjalanan dengan duduk:di kursi yang menghadap ke depan di kereta atau bus, di kursi dekat sayap pesawat, di kursi mobil depan. Lokasi-lokasi tersebut dapat mengurangi sensasi anak Anda berada di dalam kendaraan yang bergerak, yang dapat membantu anak Anda terhindar dari mabuk perjalanan.
Obat-Obatan dan Perawatan Lain untuk Mabuk Perjalanan
Jika strategi di atas tidak membantu mengatasi mabuk perjalanan anak, Anda mungkin ingin berbicara dengan dokter umum tentang obat mabuk perjalanan.
Dokter mungkin menyarankan obat-obatan yang dijual bebas atau meresepkan obat-obatan seperti antihistamin atau antikolinergik untuk mencegah mabuk perjalanan. Perhatikan bahwa hanya antihistamin yang menyebabkan kantuk yang efektif. Dan, baik antihistamin maupun antikolinergik dapat memiliki efek samping, seperti kantuk dan mulut kering. Obat tersebut tidak boleh digunakan pada anak di bawah usia 2 tahun.
Beberapa orang menemukan bahwa mengisap permen jahe atau mengenakan gelang akupresur dapat membantu mengatasi gejala. Tetapi tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa pendekatan ini dapat mencegah mabuk perjalanan.
Â
Advertisement
Mencegah Anak dari Mabuk Perjalanan
Dari informasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada upaya untuk mencegah mabuk perjalanan pada anak, yakni:
- Posisi duduk yang paling aman dari serangan mabuk perjalanan bagi anak dalam mobil adalah di barisan depan atau tengah. Bila dalam perjalanan udara, posisi yang paling aman adalah di posisi tengah (sayap) pesawat. Pada posisi ini biasanya guncangan tidak terlalu hebat dibanding tempat duduk lainnya.
- Dalam perjalanan darat, upayakan anak lebih banyak melihat jauh ke depan dan tidak melihat benda-benda yang bergerak secara cepat di dekatnya (missal mobil yang melaju berlawanan arah). Refleks mata yang mengikuti benda bergerak cepat terlalu lama dapat membangkitkan rasa mual.
- Hindari kondisi pencernaan yang terlalu penuh dengan makanan berat atau minuman bersoda. Berikan makanan ringan dan tidak banyak berlemak sebelum dan selama perjalanan bila memang lapar.
- Hindari pula kondisi kekurangan cairan, karena ini juga akan membuat mual dan mudah pening.
- Hindari membaca buku atau bermain gadget selama dalam perjalanan di mobil.
- Upayakan mata memfiksasi pandangan pada objek yang dekat dan cenderung bergerak karena guncangan akan membuat mata lelah dan dapat memunculkan rasa mual dan pening.
- Pastikan udara dalam kendaraan cukup segar dan memiliki sirkulasi yang baik.
- Hindari membawa sesuatu yang beraroma terlalu keras dan menyengat.
- Bila memang anak sudah tampak mulai merasakan gejala mabuk perjalanan, kerap kali minyak aroma terapi dapat membantu mengalihkan rasa mualnya.
- Dalam perjalanan darat dengan kendaraan pribadi, upayakan kendaraan melaju dalam kecepatan yang stabil dan tidak berguncang terlalu banyak.
- Bila anak tampak mulai jenuh atau mual, menepi dan beristirahatlah sejenak sekitar 10-15 menit di area istirahat yang ada.
- Meski dapat dibeli bebas, obat pencegah mabuk perjalanan dan gejala mual muntah yang ada di pasaran dapat memberikan efek samping bila salah penggunaannya. Oleh karenanya bila anak sudah diketahui memang mudah mengalami mabuk perjalanan, sebaiknya berkonsultasi dahulu ke dokter anak untuk dipertimbangkan pemberian obat yang diperlukan dan tidak mengonsumsi obat tanpa berkonsultasi dengan dokter sebelumnya.