Sukses

Vitek MS, Hanya Dua Detik Identifikasi Bakteri dalam Darah

Vitak MS, teknologi mikrobiologi terkini hanya membutuhkan waktu dua menit untuk mengidentifikasikan bakteri dalam darah.

Deputi Menteri Riset dan Teknologi Prof. Amin Soebandrio, PhD, Sp.MK mengatakan dengan teknologi mikrobiologi terkini saat ini hanya membutuhkan waktu dua menit untuk mengidentifikasikan bakteri dalam darah.

"Seperti teknologi Vitek MS yang dikeluarkan PT Kalbe Farma Tbk., mampu mendeteksi dan mengidentifikasi bakteri dalam darah," kata Soebandrio di Jakarta seperti dikutip Antara, Jumat (5/4/2013).

Soebandrio mengatakan teknologi ini sangat penting untuk memberikan pengobatan yang efektif dan tepat sasaran kepada pasien, terutama dalam pemberian obat antibiotik.

PT Kalbe Farma melalui anak usaha PT Enseval Medika Prima (EMP) bergerak di bidang penjualan alat kesehatan meluncurkan teknologi bidang mikrobiologi Vitek Mass Spectrophotometry (Vitek MS).

Soebandrio mengatakan teknologi mikrobiologi klinik saat ini berkembang pesat. Sebelumnya butuh satu sampai tiga hari, namun sekarang ini hanya dalam waktu hitungan menit bahkan hanya dua menit saja untuk mengidentifikasikan jenis kuman dalam darah.
   
Melalui alat ini pasien dapat segera ditangani penyakitnya. Kalau di ruang ICU biasanya butuh lima hari, dengan teknologi ini hanya butuh kurang dari tiga hari saja pasien segera diobati.

Teknologi malditop
Direktur PT Enseval Medika Prima dr. George Kiongdo, mengatakan Vitek MS merupakan hasil kerja sama Biomerieux Perancis dengan Simadzu Jepang, keduanya merupakan produsen alat kesehatan, sedangkan kehadiran EMP di sini sebagai distributor.

George menjelaskan Vitek MS merupakan alat analisa mikrobiologi dengan teknologi malditop yang dikembangkan Biomerieux Perancis dan Simadzu Jepang.
   
"Kalau di Australia, Vitek MS saat ini sudah ada 20 unit, Singapura baru tersedia 1 unit, sedangkan di Indonesia dan Vietnam menyusul," jelas George.

Menurut George, Vitek MS tiga sampai empat kali lebih mahal dibanding seri portable namun memang lebih sarat teknologi dibanding pendahulunya.
   
George berjanji untuk memberikan harga serasional mungkin untuk pasar Indonesia mengingat alat ini sangat penting, baik bagi rumah sakit maupun laboratorium.
   
Dia menyebutkan untuk skala ekonomi alat ini hanya membutuhkan biaya Rp10.000 satu kali tes dibebankan kepada pasien. Sebagai pembanding, seri portable biayanya Rp25.000 satu kali tes.

Country Manager Biomerieux Indonesia Sugianto Hondopranoto mengatakan Vitek MS merupakan buah karya perusahaan yang menyisihkan 20 persen pendapatan untuk kegiatan riset dan pengembangan.

Sedangkan untuk pelayanan di Indonesia, Sugianto mengatakan, bukan kali pertama dilaksanakan bersama Enseval, kerja sama sudah terjalin selama 16 tahun untuk melayani kebutuhan alat kesehatan di Indonesia. (Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.