Sukses

Jerawat di Perut Pria, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Jerawat di perut dapat disebabkan karena infeksi kulit, kurangnya kebersihan badan, stres, pola makan tidak sehat, serta perawatan tubuh yang kurang tepat.

Liputan6.com, Jakarta Jerawat memang bisa muncul di mana saja, tak terkecuali jerawat di perut pria. Walau kadang ukurannya tak seberapa, tetapi kadang juga bisa bikin tak nyaman. Bukan itu saja, saat jerawat tersebut tak diatasi dengan baik, hingga akhirnya mengalami iritasi dan meradang, maka juga bisa menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.

Inilah kenapa, di manapun lokasinya jerawat tersebut berada, sebaiknya ditangani dengan baik. Namun, sebelum mengatasinya, hal terpenting yang harus dilakukan adalah memahami penyebabnya. Supaya lebih paham, berikut ini penyebab jerawat di perut yang perlu diketahui dan cara mengatasinya yang tepat.

2 dari 3 halaman

Penyebab Jerawat di Perut Pria

Faktor Genetik Penyebab Jerawat

Faktor genetik dapat menjadi penyebab jerawat di perut pria. Faktor genetik merujuk pada informasi genetik yang dimiliki setiap individu dan dapat diwariskan kepada keturunannya. Informasi genetik ini memengaruhi sifat-sifat fisik dan karakteristik individu, termasuk kecenderungan terhadap kondisi kesehatan tertentu.

Faktor genetik dapat memengaruhi berbagai aspek, mulai dari ciri-ciri fisik seperti tinggi badan, berat badan, warna mata, hingga kecenderungan terhadap penyakit tertentu. Jika ayah dari seseorang memiliki riwayat jerawat yang parah, besar kemungkinan anak laki-laki tersebut juga akan mengalami masalah serupa. Selain itu, beberapa obat yang digunakan untuk pengobatan psikologis juga dapat menimbulkan jerawat di perut pria. 

Pola Hidup yang Tidak Sehat

Pola hidup tidak sehat dapat menjadi penyebab munculnya jerawat di perut pria. Gaya hidup yang tidak teratur dan kurang tidur juga dapat menjadi penyebab jerawat muncul terus-menerus pada pria. Kurang tidur juga bisa memengaruhi kondisi kesehatan kulit, termasuk memicu jerawat, kulit kusam, serta mempercepat penuaan kulit.

Kurang tidur di malam hari bisa memengaruhi kondisi tubuh secara keseluruhan, termasuk kesehatan kulit. Jika dilakukan dalam jangka waktu panjang, kurang tidur bisa memicu gangguan yang bertahan lama alias permanen. Salah satu dampak dari kurang tidur adalah kulit berjerawat, kantung mata atau mata panda, hingga penuaan kulit. 

Ada penelitian yang menyebut bahwa kurang tidur bisa meningkatkan risiko kulit wajah berjerawat. Hal ini berkaitan dengan hormon kortisol yang meningkat saat tubuh kurang mendapat istirahat. Selain memicu jerawat, peningkatan hormon ini juga bisa berdampak pada sistem kekebalan tubuh dan pada akhirnya memengaruhi kondisi kulit. Oleh karena itu, menjaga pola tidur yang cukup sangat penting untuk mencegah munculnya jerawat, termasuk di area perut. 

Lalu, mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat, terutama makanan yang mengandung lemak dan berminyak, juga dapat berpengaruh pada kesehatan kulit wajah dan tubuh lainnya, termasuk munculnya jerawat di perut pria. Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan omega-6, seperti jagung dan minyak kedelai, diduga menjadi penyebab jerawat. Ketidakseimbangan antara asam lemak omega-6 dan omega-3 ini mendorong tubuh mengalami peradangan yang dapat memperburuk jerawat sehingga terjadi infeksi jerawat.

Selain itu, makanan yang mengandung lemak trans juga dapat menjadi pemicu pertumbuhan jerawat. Lemak trans biasanya berasal dari minyak sayur yang telah digunakan untuk memasak dan biasa ditemukan dalam makanan olahan, seperti biskuit dan mentega. Jika dikonsumsi secara berlebihan, lemak trans bisa menyebabkan peradangan yang memicu jerawat.

Konsumsi olahan susu juga mungkin bukanlah pilihan terbaik karena dapat memicu jerawat. Selain itu, makanan dan minuman yang mengandung gula tinggi juga dapat berkontribusi pada peradangan di seluruh tubuh dan dapat menyebabkan produksi sebum meningkat, sehingga dapat menyebabkan jerawat. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan dan minuman sehat dapat membantu mengurangi risiko munculnya jerawat di perut pria.

Kurang Menjaga Kebersihan Perut

Kurang menjaga kebersihan perut dapat menjadi penyebab jerawat di perut pria karena kotoran, debu, dan minyak yang menumpuk di kulit perut dapat menyebabkan pori-pori tersumbat, yang menjadi salah satu penyebab munculnya jerawat. Selain itu, kurangnya kesadaran untuk menjaga kebersihan kulit juga dapat menyebabkan jerawat muncul di area perut. Oleh karena itu, menjaga kebersihan kulit perut dengan membersihkannya secara teratur dapat membantu mengurangi kemungkinan munculnya jerawat.

Ada beberapa ciri-ciri perut kurang bersih yang dapat menyebabkan munculnya jerawat di perut pria, antara lain terdapat kotoran, debu, dan minyak yang menumpuk di kulit perut sehingga dapat menyebabkan pori-pori tersumbat, yang kemudian dapat menyebabkan jerawat di perut pria. Ciri lainnya adalah munculnya komedo putih. Jerawat di perut dapat terbentuk dari pori-pori yang tersumbat akibat kelebihan minyak (sebum), bakteri, dan sel kulit mati. Komedo putih biasanya terlihat seperti benjolan putih yang kecil.

Kemudian, muncul jerawat batu dan jerawat pustula. Jerawat batu memiliki tekstur yang lunak dan sering menimbulkan rasa sakit ketika disentuh. Jerawat ini memiliki ciri-ciri seperti benjolan merah yang besar dan dapat menimbulkan rasa sakit ketika disentuh. Sedangkan, jerawat pustula adalah benjolan kecil di kulit yang berisi cairan atau nanah. Jenis jerawat ini kadang bisa tumbuh kecil, tetapi bisa juga jadi besar. Yang jelas, jerawat dapat muncul di area perut, terutama pada pria, dan kondisi ini terkadang tidak disadari karena tidak mudah terlihat. 

Paparan Sinar Matahari Berlebihan

Paparan sinar matahari berlebihan dapat memicu jerawat di perut pria karena paparan sinar UV dari matahari secara terus-menerus bisa memicu kelenjar minyak di kulit memproduksi minyak berlebih yang berisiko menyumbat pori-pori. Jika terkena bakteri, pori-pori bakal meradang dan bisa menjadi penyebab munculnya jerawat di perut.

Selain itu, terlalu sering terkena paparan sinar matahari secara langsung dapat membuat kulit mengalami dehidrasi, sehingga bisa membuat kulit menghasilkan minyak berlebih dan menyumbat pori-pori, yang pada akhirnya dapat memicu munculnya jerawat. 

Selain itu, pria umumnya malas menggunakan tabir surya, padahal paparan sinar UV dari matahari secara terus-menerus bisa memicu kelenjar minyak di kulit memproduksi minyak berlebih yang berisiko menyumbat pori-pori, sehingga dapat menjadi penyebab munculnya jerawat di perut pria.

Itulah kenapa penting untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari berlebihan dengan menggunakan tabir surya dan menghindari paparan sinar matahari secara langsung untuk mencegah munculnya jerawat di perut pria.

Stres yang Berlarut-larut

Stres yang berlarut-larut juga dapat menyebabkan jerawat muncul di perut pria karena stres dapat meningkatkan produksi hormon kortisol. Peningkatan produksi hormon ini dapat membuat kulit lebih berminyak, sehingga rentan untuk berjerawat dan mengalami berbagai gangguan kulit.

Selain itu, stres juga dapat memicu peradangan di sekitar sel-sel kulit, yang kemudian dapat menyebabkan peningkatan produksi minyak di kulit dan memicu munculnya jerawat. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan baik guna mencegah munculnya jerawat, termasuk di area perut.

Perubahan Hormon

Perubahan hormon juga dapat menyebabkan jerawat di perut pria karena hormon yang tidak seimbang dapat memicu peningkatan produksi minyak berlebih di kulit. Peningkatan hormon androgen, seperti testosteron, dapat meningkatkan produksi minyak oleh kelenjar minyak di kulit. Hal ini dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan akhirnya memicu munculnya jerawat.

Selain itu, perubahan hormon juga dapat memengaruhi kondisi kesehatan kulit secara keseluruhan, termasuk di area perut. Oleh karena itu, perubahan hormon yang tidak seimbang dapat menjadi salah satu faktor penyebab munculnya jerawat di perut pria.

3 dari 3 halaman

Cara Mengatasi Jerawat di Perut Pria

Tidur yang Cukup

Tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan kulit. Kurang tidur dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dan produksi minyak kulit, sehingga dapat memicu munculnya jerawat. Selain itu, tidur yang cukup memiliki beragam manfaat bagi kesehatan kulit.

Tidur yang cukup dan berkualitas juga dapat membantu memperbaiki suasana hati, mengurangi lingkaran hitam di bawah mata, melancarkan sirkulasi darah pada kulit wajah, memproduksi kolagen yang menjaga kulit tetap kencang, kenyal, dan awet muda, serta mencegah peradangan dan membatasi kemungkinan munculnya jerawat di perut pria.

Gunakan Pembersih yang Tepat

Pilihlah pembersih tubuh yang sesuai dengan jenis kulit dan hindari penggunaan produk yang terlalu keras, karena hal ini dapat mengiritasi kulit dan memicu jerawat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, untuk memilih produk pembersih yang tepat untuk mengatasi jerawat di perut pria.

Pilih produk pembersih yang mengandung formula anti acne. Formula ini dapat membantu mengatasi jerawat dengan lebih efektif. Pilihlah produk pembersih yang sesuai dengan jenis kulit. Jika kulit cenderung berminyak, carilah produk yang dirancang khusus untuk kulit berminyak dan berjerawat.

Hindari produk pembersih yang terlalu keras, karena hal ini dapat mengiritasi kulit dan memperburuk kondisi jerawat. Jika jerawat di perut sangat mengganggu dan sulit diatasi, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli kulit. Mereka dapat memberikan rekomendasi produk pembersih yang sesuai dengan kondisi kulit dan jerawat yang dialami.

Bersihkan Tubuh Sebelum Tidur

Pastikan untuk membersihkan tubuh sebelum tidur, terutama setelah beraktivitas fisik atau berada di luar ruangan. Hal ini dapat membantu menghilangkan kotoran dan minyak yang dapat menyumbat pori-pori. Selain itu, membersihkan tubuh sebelum tidur dapat membantu menghilangkan kotoran, minyak, dan keringat yang menumpuk selama seharian. Hal ini dapat mencegah penyumbatan pori-pori dan membantu mencegah munculnya jerawat di perut pria.

Selain itu, membersihkan tubuh sebelum tidur dapat membantu merilekskan pikiran dan tubuh, sehingga tidur pun menjadi lebih nyenyak. Dengan tidur yang berkualitas, kualitas kesehatan tubuh juga dapat terjaga dengan baik. 

Bukan itu saja, membersihkan tubuh sebelum tidur dapat membantu proses detoksifikasi. Minum air putih sebelum tidur, misalnya, dapat membantu meningkatkan suhu tubuh pada bagian dalam dan membuat keluarnya keringat dari dalam tubuh, sehingga membantu proses detoksifikasi tubuh. 

Hindari Paparan Sinar Matahari Berlebihan

Paparan sinar matahari berlebihan dapat memicu produksi minyak berlebih di kulit, sehingga dapat menyebabkan jerawat di perut pria. Gunakan tabir surya dan hindari paparan sinar matahari secara langsung. Paparan sinar matahari yang berlebihan juga dapat menyebabkan berbagai dampak negatif bagi kulit, seperti kulit terbakar, penuaan dini, kanker kulit, dan bahkan gangguan pada mata.

Oleh karena itu, penting untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari berlebihan dengan menggunakan kacamata hitam, krim tabir surya secara rutin, dan menghindari terlalu lama beraktivitas di luar ruangan pada pukul 10 pagi hingga pukul 2 siang, saat radiasi sinar UV sedang tinggi-tingginya 

Perhatikan Pola Makan dan Minum

Makan makanan sehat dan minum air yang cukup dapat membantu menjaga kesehatan kulit, termasuk menghindarkan diri dari masalah jerawat di perut pria. Hindari makanan berlemak dan berminyak serta minuman bersoda, dan pastikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan dan nutrisi penting untuk kulit.

Membiasakan pola makan yang teratur dan tepat waktu diketahui sangat baik bagi kesehatan tubuh. Hal ini dapat membantu mengontrol kolesterol, mengurangi risiko obesitas, dan menjaga keseimbangan nutrisi tubuh. Konsumsi makanan sehat setiap hari sangat diperlukan guna memenuhi asupan nutrisi sehari-hari. Pilihlah makanan yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, serat, dan air.

Selain itu, minum air putih dalam jumlah cukup sangat penting untuk menjaga kebutuhan cairan tubuh tetap terpenuhi. Disarankan untuk minum minimal 2 liter atau 8 gelas air putih setiap hari untuk membantu tubuh melarutkan zat-zat tertentu, mengatur suhu tubuh, dan sebagai media pembuang racun dan sisa-sisa metabolisme.

Di samping itu, mengatur pola makan dengan konsistensi dan kedisiplinan dapat membantu dalam menjalani diet sehat. Menjaga pola makan yang seimbang dan memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh juga baik untuk menjaga berat badan tetap ideal dan mengurangi risiko terjadinya penyakit tertentu.

 

Video Terkini