Sukses

4 Pesan Kemenkes agar Bisa Putus Penularan Polio Usai Temuan Kasus di Jateng dan Jatim

Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mengatakan bahwa perlu upaya dari masyarakat dalam memutus tali rantai penularan Polio usai temuan kasus di Jateng dan Jatim.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengonfirmasi temuan tiga kasus lumpuh layu akut (Acute flaccid paralysis/AFP) yang disebabkan oleh Virus Polio Tipe Dua. Kasus tersebut ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada akhir dan awal 2024.

“Pada bulan Desember 2023 telah ditemukan dua kasus lumpuh layu akut yang disebabkan oleh virus Polio dengan kronologis kasus yang berbeda. Satu kasus imunisasi Polio tidak lengkap, satu lagi status imunisasinya lengkap tapi mengalami malanutrisi,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu.

Polio adalah penyakit yang menular melalui air yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung virus Polio. Bila virus Polio masuk ke tubuh anak yang belum mendapatkan imunisasi Polio atau belum lengkap, maka virus akan mudah berkembang biak di saluran pencernaan. Lalu, menyerang saraf yang mengakibatkan lumpuh. 

Untuk menanggulangi dan memutus transmisi penularan virus polio, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat di Jawat Tengah dan Jawa Timur tempat saat ini kasus berada untuk berperan aktif.

Pertama, masyarakat harus memastikan anak-anak mereka memperoleh imunisasi polio lengkap sesuai usia, yaitu 4 kali polio tetes dan 2 kali polio suntik, sebelum usia 1 tahun.

Kedua, memastikan seluruh anak usia 0 sampai 7 tahun di seluruh wilayah provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur serta Kabupaten Sleman Provinsi DIY memperoleh 2 dosis imunisasi polio tetes tambahan pada kegiatan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) yang akan dilaksanakan mulai 15 Januari 2024.

 

2 dari 4 halaman

PHBS dan Melapor Bila Ada Temuan Anak Alami Lumpuh Layu Diduga Polio

Ketiga, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk buang air besar (BAB) di jamban dengan septic tank dan cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air.

Keempat, masyarakat diimbau segera melapor kepada petugas kesehatan atau puskesmas terdekat bila menemukan anak usia di bawah 15 tahun dengan gejala lumpuh layu mendadak seperti mengutip keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, ditulis Minggu (7/1/2024).

3 dari 4 halaman

Kronologi Temuan Kasus Polio di Jateng dan Jatim

Kasus lumpuh layu akut pertama

Pasien anak perempuan berusia 6 tahun, berdomisili di Jawa Tengah, dan berinisial NH.

Berdasarkan pengakuan orangtua, NH mengalami lumpuh layu akut pada 20 November 2023 dengan riwayat imunisasi polio tetes (OPV) hanya dua kali.

Kasus lumpuh layu akut kedua

Pasien anak laki-laki berusia 1 tahun 11 bulan, berdomisili di Jawa Timur, dan berinisial MAF. MAF mengalami lumpuh pada 22 November 2023 dengan riwayat imunisasi lengkap.

Tetapi hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ia mengalami malanutrisi.

Merujuk hasil pemeriksaan Laboratorium Rujukan Polio Nasional Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya dan hasil sekuensing dari Laboratorium Bio Farma Bandung tanggal 20 dan 22 Desember 2023, NH dan MAF menunjukkan positif virus Polio Tipe 2.

4 dari 4 halaman

Kasus lumpuh layu akut ketiga

Pasien anak laki-laki berusia 3 tahun 1 bulan, berdomisili di Jawa Timur, dan berinisial MAM. MAM mengalami lumpuh pada 6 Desember 2023 dengan riwayat imunisasi polio tetes 4 kali dan polio suntik (IPV) 1 kali, menurut pengakuan orangtua.

Selanjutnya, hasil pemeriksaan Laboratorium Rujukan Polio Nasional BBLK Surabaya dan hasil sekuensing dari Laboratorium Bio Farma Bandung pada 4 Januari 2024 menunjukan positif virus Polio Tipe 2.