Liputan6.com, Jakarta Sebuah langkah yang baik bila sudah punya pikiran untuk berhenti merokok. Namun, bila sudah mencoba tapi kembali terjerat ke rokok maka perlu kembali memperhatikan niat dan komitmen.
"Untuk berhenti merokok nomor satu itu niat dan komitmen," kata dokter spesialis paru konsultan yang juga Direktur Utama RSUP Persahabatan Jakarta, Agus Dwi Susanto.
Baca Juga
Salah satu cara untuk membantu keluar dari jerat tembakau adalah dengan mendatangi tenaga medis atau klinik berhenti merokok.
Advertisement
Untuk membantu pasien, langkah pertama yang dilakukan oleh tenaga medis adalah menanyakan ke pasien tentang niat berhenti merokok. Lalu, tenaga medis akan memberi skor niat pasien tersebut.
"Bisa diketahui skor niatnya dari nol hingga 10. Bila skor 10 itu sempurna, kala skor niat 8 itu bagus tapi kalau cuma 2 atau 3 itu masih susah sekali berhenti," kata Agus dalam media briefing daring pada Selasa, 9 Januari 2024.
Bila modalitas niat sudah baik maka tenaga medis biasanya akan memberi bantuan modalitas lain. Seperti pemberian obat yang harus dengan supervisi membantu mengurangi kecanduan merokok.
Namun, kalau niat skor masih rendah, kata Agus, perlu modalitas lain di luar obat yakni nonfarmakologi. Bisa seperti dengan hipnoterapi, psikoterapi, rehab medik.
"Itu semua harus dikombinasikan, maka keberhasilan (berhenti merokok) naik menjadi 60-70 pesen. Jauh lebih tinggi dari terapi tunggal," kata Agus.
Apa Makan Permen Karet Bisa Bantu Berhenti Merokok?
Makan permen karet merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membantu berhenti merokok. Saat seseorang merokok kan ada sesuatu yang dihisap atau dipegang maka di sini permen karet menggantikan hal tersebut.
"Permen karet adalah salah satu upaya untuk mengatasi adiksi, withdrawal, juga perilaku. Menggunakan permen karet adalah perilaku yang diubah oleh kita, biasanya pegang rokok, kita ganti dengan permen karet," kata Agus.
Sebenarnya, bukan cuma makan permen karet, hal tersebut bisa digantikan dengan aktivitas lain yang membuat tangan sibuk seperti berkebun atau bertani.
"Kalau orang itu merokok biasanya pegang rokok, setiap hari harus ada sesuatu di mulutnya, maka itu kita harus menggantinya, terapi perilakunya," katanya.
Â
Advertisement
Ingin Berhenti Merokok? Ingat START
Berbicara upaya berhenti merokok, Kementerian Kesehatan pernah memberikan kiat berupa S.T.A.R.T.
STARTÂ merupakan akronim dari S yakni Set yakni menetapkan tanggal mulai berhenti, kemudian T atau Tell yakni memberitahukan kepada seluruh lingkungan sehari-hari seperti keluarga dan teman untuk mendukung.
Lalu A atau Anticipate yakni mengantisipasi dan mengenali waktu timbulnya keinginan untuk merokok dan buat rencana untuk menghadapinya.
Selanjutnya, R yakni Remove dengan menjauhkan rokok dari jangkauan anda dan buanglah berbagai peralatan yang dapat mengundang ajakan untuk merokok.
Terakhir, T yaitu Talk atau mengonsultasikan ke layanan upaya berhenti merokok.