Liputan6.com, Jakarta Bagi orang yang memiliki hobi olahraga seperti joging, lari, jalan kaki, dan berbagai aktivitas yang bertumpu pada kaki. Maka, nyeri kaki bisa menjadi masalah umum yang dapat menghambat kinerja dan mengganggu aktivitas olahraga.
“Sebenarnya, nyeri pada kaki terbagi menjadi kasus trauma dan non trauma. Trauma itu seperti kecelakaan, terjatuh, terpeleset. Non trauma lebih kepada disebabkan karena bentuk kaki, seperti kaki ceper, kaki bebek, cekungan kaki terlalu tinggi, lalu ada juga karena ligament yang sobek akibat terlalu lentur, infeksi tumor, dan sebagainya,” tutur dokter spesialis ortopedi dan traumatologi dari Eka Hospital Permata Hijau, Andi Praja Wira Yudha Lutfi.
Baca Juga
Lalu, salah satu risiko yang bisa dialami dan tidak banyak diperhatikan masyarakat yaitu cedera pergelangan kaki atau ankle injury.
Advertisement
Cedera pergelangan kaki adalah cedera yang terjadi ketika pergelangan kaki mengalami terkilir, terpelintir, hingga berputar ke arah tidak seharusnya.
Sebab, pada bagian pergelangan kaki memiliki tulang, sendi, dan jaringan ikat yang berguna pada saat berjalan hingga berlari. Ketika mengalami cedera pergelangan kaki, ini dapat menyebabkan salah satu dari hal tersebut mengalami kerusakan, sehingga menyebabkan rasa sakit yang hebat.
“Cedera pergelangan kaki sering dianggap sebagai cedera olahraga, padahal nyatanya tidak harus menjadi seorang atlet untuk mengalami cedera. Sesuatu sesederhana seperti berjalan di permukaan yang tidak rata juga dapat menyebabkan keseleo yang menyakitkan dan melemahkan kaki,” tutur Wira.
Kenali Gejala Nyeri pada Pergelangan Kaki
Bila sudah terjadi cedera dan menyebabkan nyeri yang luar biasa, bisa memengaruhi aktivitas harian. Namun, ada beberapa cedera dapat menimbulkan rasa nyeri ringan yang bisa hilang dalam hitungan menit hingga jam, beberapa lainnya bisa menghasilkan nyeri hebat yang membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk bisa pulih.
“Gejalanya seperti rasa nyeri yang timbul pada pergelangan kaki saat mencoba berdiri bebas. Pembengkakan pada area pergelangan kaki, memar kemerahan di area cedera, sampai adanya rasa keterbatasan untuk menggerakan pergelangan kaki,” tutur Wira.
Pada gejala cedera yang timbul ini, bisa disebabkan karena keseleo. Cedera ini paling sering terjadi karena kegiatan sehari-hari ataupun aktivitas olahraga. Lalu, bisa juga disebabkan karena tendonitis, patah tulang, hingga adanya retakan kecil akibat Gerakan berulang atau penggunaan beban berlebih pada kaki.
Advertisement
Jangan Diurut
Sering kali, bila mengalami terkilir, keseleo hingga menimbulkan gejala bengkak dan kemerahan, orang akan pergi ke tukang urut untuk melakukan pengobatan pertama kali. Padahal, Wira mengatakan, bila kemerahan dan bengkak adalah hal wajar yang alami saat kaki mengalami cedera.
“Bengkak, nyeri itu tanda-tanda radang. Itu proses wajar yang terjadi pada saat radang atau tanda-tanda trauma muncul. Bisa sembuh dalam 2 sampai 3 hari, kalau tiba-tiba muncul kebiruan, nanti akan memudar jadi kemerahan, menguning dan sembuh,” tutur Wira.
Cedera pada kaki ternyata bisa dianggap serius bila tak tertangani dengan baik. Terlebih bila salah penanganan dan mendiamkannya dalam kurun waktu yang lama, bisa kambuhan bahkan menyebabkan cedera lanjutan.
Kenali Konsep RICE
Lalu, apa yang harus dilakukan ketika cedera terjadi pada kaki kita? Wira memberi tips untuk menerapkan RICE. Apa itu RICE?
Rest atau istirahat. Kaki jangan dipakai untuk menapak terlebih dulu. Lalu Ice atau kompres bagian cedera dengan menggunakan es.
“Karena pada saat cedera, pembuluh darah akan pecah, es berfungsi untuk mempersempit pembuluh darah dan juga berfungsi untuk meringankan rasa nyeri yang timbul,” katanya.
Selanjutnya, Compression atau balut rekat di daerah cedera dengan menggunakan perban elastis. Biasa ditemui berwarna cokelat. Namun, jangan terlalu kencang atau terlalu longgar, berikan tekanan yang dirasa cukup pada bagian cedera.
Terakhir, Elevation atau meninggikan kaki yang mengalami cedera. Baik saat beraktivitas, istirahat ataupun saat tidur.
“Namun apabila metode penanganan dari rumah tidak bekerja dengan baik, maka sebaiknya segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat,”katanya.
Advertisement