Sukses

Sejarah di Balik Keistimewaan Tanggal 10 Rajab yang Jatuh pada Hari Ini

Keistimewaan tanggal 10 Rajab sempat dijelaskan oleh Mustasyar PBNU KH Maimoen Zubair atau akrab disapa Mbah Moen.

Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 10 Rajab 1445 Hijriyah jatuh pada hari ini, Senin 22 Januari 2023. Umat Islam biasanya mengisi tanggal ini dengan puasa sunnah 10 Rajab karena dianggap sebagai tanggal yang istimewa.

Keistimewaan tanggal 10 Rajab sempat dijelaskan oleh Mustasyar PBNU KH Maimoen Zubair atau akrab disapa Mbah Moen. Menurutnya, dalam bulan Rajab sebenarnya ada dua peristiwa besar, yakni Isra' Mi'raj dan pindahnya nur (cahaya kenabian) Nabi Muhammad SAW dari punggung Sayyidina Abdullah bin Abdul Mutholib ke rahim Sayyidah Aminah binti Wahab atau disebut wiladah pertama.

"Hal ini bertepatan dengan tanggal 10 Rajab. Karena itu disunnahkan berpuasa untuk menghormati berpindahnya nur itu. Di samping itu karena ada hadits juga," kata Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Desa Karangmangu, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah itu dikutip dari NU Online, Senin (22/1/2024).

Sementara, peristiwa Isra' Mi'raj, lanjut Mbah Moen, banyak orang yang sudah tahu. Bahkan banyak juga yang memperingatinya secara besar-besaran. Namun, untuk peristiwa kedua (wiladah pertama) hanya orang khowas (mukmin yang beramal karena Allah) yang tahu.

"Memperingatinya pun tidak boleh dibesar-besarkan, cukup dengan berpuasa sebagai rasa syukur," terang Mbah Moen.

Wiladah pertama ini disebut dengan wiladah haqiqiyyah. Maka dalam kitab al-Barzanji disebutkan banyak kejadian-kejadian besar yang terjadi bersamaan dengan peristiwa itu.

Ini termasuk yang melatarbelakangi mengapa Mbah Moen menganggap bahwa al-Barzanji lebih ilmiah daripada yang lain.

2 dari 4 halaman

Keistimewaan Bulan Rajab

Rajab adalah salah satu bulan yang dimuliakan oleh umat Islam. Ini merupakan bulan ketujuh dari tahun hijriyah.

Di 2024, tanggal 1 Rajab 1445 H jatuh pada Sabtu, 13 Januari 2024. Memasuki bulan mulia ini, banyak amalan yang bisa dilakukan oleh umat Islam, salah satunya adalah puasa sunnah.

Puasa sunnah di bulan Rajab memiliki keutamaan sebagaimana dijelaskan Riwayat al-Thabarani dari Sa'id bin Rasyid:

“Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana berpuasa setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya," mengutip NU Online.

3 dari 4 halaman

Niat Puasa Rajab

Sebelum melaksanakan puasa, umat Islam diwajibkan untuk membaca niat. Berikut niat puasa Rajab yang dapat dilafalkan pada malam hari sebelum puasa:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Rajab esok hari karena Allah swt.” 

Namun, jika belum sempat berniat di malam hari, Muslim tetap boleh berpuasa Rajab asalkan belum makan dan minum sejak subuh dan wajib berniat sampai sebelum waktu dzuhur tiba.

Adapun niat puasa sunah Rajab di siang hari adalah sebagai berikut:

 نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Rajab hari ini karena Allah swt.”

4 dari 4 halaman

Bulan Paling Utama untuk Puasa Setelah Ramadhan

Puasa di bulan Rajab termasuk dalam golongan puasa sunnah. Hal ini didasarkan pada penjelasan Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Mu’in.

Ia menulis, bahwa bulan paling utama untuk ibadah puasa setelah Ramadhan ialah bulan-bulan yang dimuliakan Allah dan Rasulnya. Yang termasuk bulan-bulan mulia yakni:

  • Muharram
  • Rajab
  • Dzulhijjah,
  • Dzulqa‘dah
  • Sya‘ban.

Seperti puasa sunnah lainnya, puasa Rajab dianjurkan untuk dilakukan sebanyak mungkin. Puasa boleh dilaksanakan kapan saja selain di hari-hari yang diharamkan, yakni Idul Fitri, Idul Adha, dan tiga hari tasyrik.