Liputan6.com, Jakarta Istilah sedekah subuh dianggap sebagai kegiatan bersedekah atau menyumbangkan sebagian harta pada orang membutuhkan yang dilakukan di waktu subuh.
Menurut KH Yahya Zainul Ma’arif, sebetulnya tidak ada kekhususan harus sedekah di waktu subuh. Pada dasarnya, sedekah dapat dilakukan kapan saja, lebih cepat lebih baik terutama jika sudah tahu siapa yang akan menerimanya.
Baca Juga
Kiai yang akrab disapa Buya Yahya menambahkan, sebagian masyarakat salah memahami sedekah subuh. Sehingga, mereka selalu menunggu waktu subuh saja untuk mengeluarkan sebagian hartanya, padahal di waktu yang lain ada orang yang sangat membutuhkan.
Advertisement
“Ini kan kacau gara-gara salah paham. Habis maghrib dapet duit. Kemudian habis magrib juga ada orang yang membutuhkannya, tapi dia tak mau sedekah. Kenapa? Kata ustadz sedekah pagi besok pagi aja. Lah, orang butuhnya sekarang, nunggu besok pagi. Ini kesalahpahaman sedekah pagi kalau begitu namanya,” kata Buya Yahya dalam tayangan YouTube Al Bahjah TV mengutip Islami Liputan6.com, Jumat (26/1/2024).
“Makanya kita perlu ingatkan di sini, mana yang lebih dibutuhkan itu yang hendaknya kita dahulukan. Biarpun tidak pagi, malam hari orang butuhkan (kita sedekahkan),” tambahnya.
Mengingat sedekah dapat dilakukan kapan saja, maka sedekah di waktu subuh pun bukan sesuatu yang salah.
Hadits Soal Keutamaan Sedekah di Pagi Hari
Sebelumnya, Buya Yahya mengutip salah satu hadis tentang keutamaan sedekah pagi hari.
“Bergegaslah di pagi-pagi hari engkau bersedekah untuk menolak bala. Sebab, bala itu tidak akan bisa melewati sedekah.”
Namun, lanjutnya, para ulama memandang hadis ini bukan sebagai hadis yang bisa dipakai. Bahkan, Ibnu jauzi sendiri menggolongkan hadits ini dalam hadis-hadis yang tidak benar.
Buya Yahya kemudian mengutip hadis nabi riwayat Imam Bukhari dan Muslim. Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا. وَيَقُوْلُ اْلآخَرُ: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
Artinya:
“Tidak satu hari pun di mana pada pagi harinya seorang hamba ada padanya melainkan dua Malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata: ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak.’ Dan yang lainnya berkata: ‘Ya Allah, hancurkanlah (harta) orang yang kikir.’”
Advertisement
Mendapat Doa Malaikat
Berdasarkan hadis tersebut, Buya Yahya mengatakan bahwa sedekah subuh boleh saja dilakukan agar mendapat doa malaikat sejak pagi hari.
“Maka bisa saja sedekah subuh dimasukkan dari sini supaya kita dapat doanya malaikat dari pagi-pagi, boleh saja.”
Namun, bukan berarti sedekah di siang hari tidak bisa mendapatkan doa malaikat, karena malaikat berdoa seharian penuh setiap harinya.
“Artinya, biarpun siang (sedekahnya) doanya tetap dapat karena itu dari pagi. Setiap hari itu mendoakannya kapan? Ya sehari itu mendoakan malaikat itu, bukan di pagi saja,” kata Buya Yahya.
Tidak Ada Dalil yang Mengkhususkan Sedekah Subuh
Lebih lanjut, Buya Yahya mengatakan bahwa tidak ada dalil yang mengkhususkan sedekah subuh.
Meski begitu, dia tidak menyalahkan orang yang menyemarakkan gerakan sedekah subuh. Adapun terkait sedekah yang didoakan malaikat, menurut Buya Yahya sedekahnya tidak harus pagi.
“Sedekahnya tidak harus pagi, mungkin siang. Maka masalah kebaikannya dikembalikan kepada yang memerlukannya,” tutur Buya Yahya.
Jangan sampai, lanjut Buya Yahya, seseorang memaksakan sedekah pagi yang akhirnya diberikan saja ke tetangga dekat rumahnya yang tidak terlalu butuh. Padahal di kampung sebelah, misalnya, itu ada yang jauh lebih membutuhkan.
Advertisement