Sukses

Jelang Pemilu 2024, Bagaimana Strategi 3 Paslon dalam Eliminasi Tuberkulosis?

Dokter spesialis paru Erlina Burhan berharap, tuberkulosis dapat menjadi perhatian khusus bagi siapapun yang akan terpilih nantinya.

Liputan6.com, Jakarta - Jelang pemilihan umum atau Pemilu 2024 para ahli dan komunitas tuberkulosis (TBC) berdiskusi soal rencana para calon presiden (capres) tentang penanganan penyakit tersebut jika terpilih.

Dokter spesialis paru Erlina Burhan berharap, tuberkulosis dapat menjadi perhatian khusus bagi siapapun yang akan terpilih nantinya.

“Saya ingin tuberkulosis ini akan menjadi perhatian khusus siapapun di antara kalian yang nantinya ditakdirkan dan dipercaya oleh rakyat Indonesia untuk memimpin. Mohon tuberkulosis diperhatikan dan dilakukan semua effort untuk kita bisa mencapai eliminasi di 2030,” kata Erlina kepada para Capres melalui tim suksesnya dalam dialog bertajuk “Estafet Akhir Menuju Eliminasi TBC 2030” di Jakarta, Rabu, (31/1/2024).

Ahli TBC itu menggarisbawahi, tuberkulosis bukan hanya masalah medis. Berdasarkan pengalamannya menjadi dokter selama lebih dari 30 tahun, masalah medis yang timbul akibat TB hanyalah sedikit.

“Masalah medis dari tuberkulosis ini hanya sedikit, 30 persen, paling banyak 40 persen. 60 persennya adalah non medis. Ada masalah diskriminasi dan masalah sosial.”

Erlina menambahkan, estimasi kasus TB di Indonesia tahun lalu masih 969.000 per tahun. Kementerian Kesehatan dan aktivis TB berhasil menemukan 809.000 kasus atau kira-kira 83 persen.

“Jadi masih ada 17 persen yang tidak ditemukan. Apa yang terjadi kalau mereka tidak ditemukan? Artinya tidak diobati dan tetap menjadi sumber penularan untuk sekitarnya,” jelas Erlina.

Belum lagi ada tantangan yang lebih besar yakni TB resisten obat (RO). Temuan kasus TB RO hanya 65 persen, artinya 35 persen ada di masyarakat, tidak diobati, dan tetap jadi sumber penularan.

2 dari 4 halaman

Kata Timses Paslon Nomor 1 Soal TB

Mendengar fakta yang dipaparkan Erlina Burhan, perwakilan timses paslon nomor 1, Ganis Irawan memberi penjelasan.

Dokter spesialis penyakit dalam itu mengatakan bahwa visi misi dari paslon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar salah satunya adalah melanjutkan yang baik.

“Visi perubahan Anies-Muhaimin itu prinsipnya ada empat. (1) Apa yang baik yang perlu ditingkatkan, (2) apa yang sudah berjalan yang perlu dikoreksi, (3) apa yang perlu dihilangkan, dan (4) apa yang perlu dihapus,” papar Ganis.

“Jadi perubahan itu bukan semata-mata menghilangkan atau membuat baru. Jadi apa yang baik, kalau memang baik kita tingkatkan.”

Dia menambahkan, dari sisi kesehatan, Anies-Muhaimin fokus pada persoalan preventif, promotif, selain kuratif. Kemudian aspek kolaboratif dengan semua pemangku kepentingan dan memberikan perhatian lebih pada tenaga kesehatan yang menangani TB.

Ganis juga menyampaikan bahwa ada kemungkinan pemberian hak cuti bagi orang-orang yang terkena TB.

“Perlindungan (bagi pasien) supaya diberi hak cuti itu InshaAllah terakomodir. Ini saya berbicara kerangka dasarnya, kalau secara teknis pasti kita akan diskusikan. Apakah cuma hak cuti, berapa bulan, enam bulan, atau bagaimana itu tentu melibatkan berbagai pihak.”

3 dari 4 halaman

Kata Timses Paslon Nomor 2 Soal TB

Sementara, paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming sebelumnya menyatakan telah memiliki target menurunkan kasus TB 50 persen dalam lima tahun ke depan.

Hal ini mendapat penjelasan dari perwakilan timses paslon nomor urut 2, Benny Oktavianus. Dokter spesialis paru itu mengatakan, untuk mencapai target tersebut paslon nomor 2 telah memiliki program.

“Salah satu program berbicara tentang cek kesehatan gratis, pemberantasan TB, dan membangun fasilitas kesehatan di kabupaten/kota.”

Benny berkisah, awal tahun lalu, dirinya dipanggil Prabowo dan diberi tugas untuk memberantas TB. Pasalnya, setiap lima menit ada satu pasien yang meninggal dunia akibat TB.

Maka dari itu, Benny melakukan penelitian dan mencari data ke Kementerian Kesehatan terkait kasus TB. Prabowo pun meminta Benny bekerja sama dengan pihak asing yang hendak membantu Indonesia dalam pemberantasan TB.

“Saya ingin menjelaskan ke teman-teman pemerhati TB, kalian harus bersyukur kalau Pak Prabowo jadi presiden. Dia peduli banget sama TB, saya sekarang dikasih uang untuk melakukan penelitian TB dengan asing. Ini perintah Pak Prabowo dari tahun lalu, bukan hari ini.”

4 dari 4 halaman

Kata Timses Paslon Nomor 3 Soal TB

Dalam kesempatan yang sama perwakilan timses paslon nomor urut 3, Dripa Sjabana mengatakan bahwa bagi Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, kesehatan adalah hak asasi manusia dan amanat konstitusi.

“Dan itu kita ekspresikan tanpa sungkan menjadi visi nomor satu, investasi manusia. Dan di situ kesehatan nomor satu lagi. TB dan stunting menjadi dua isu besar yang harus kita hadapi,” kata Dripa.

Dia pun menyampaikan, paslon nomor 3 memiliki program satu desa satu fasilitas kesehatan (faskes) satu tenaga kesehatan (nakes).

“TB pendekatan komprehensifnya salah satunya satu desa satu faskes satu nakes. Dan kalau kita bilang preventif dan preventif serta gaya hidup sehat, kami punya program 10 juta rumah layak huni.”

Di sisi lain, paslon 3 juga memiliki program untuk mendukung kader posyandu dan sedang menghitung soal kader pendampingan TB.