Liputan6.com, Jakarta Jerawat di mata bagian dalam pria bisa terjadi kapan saja. Yang pasti saat mengalaminya, pandangan jadi terganggu karena rasa tidak nyaman akibat munculnya jerawat tersebut. Belum lagi jika jerawat tersebut sampai meradang, maka biasanya dapat memicu rasa sakit yang tak tertahankan pula.
Mengingat bagian mata ini amat sensitif, maka perlu penanganan yang tepat saat mengalami masalah jerawat di mata bagian dalam pria. Jangan sembarangan mengatasinya, agar tidak menimbulkan dampak yang lebih serius. Supaya bisa dapat menanganinya dengan baik, ketahui penyebab jerawat di mata bagian dalam pria hingga cara mengatasinya yang tepat berikut ini!
Penyebab Jerawat di Mata Bagian Dalam Pria
Blefaritis
Jerawat di mata bagian dalam pria jadi blefaritis. Apa itu? Blefaritis adalah peradangan di kelopak mata. Kondisi ini dapat menyebabkan kelopak mata bengkak, kemerahan, dan terasa nyeri. Meski begitu, blefaritis umumnya bukanlah kondisi yang serius dan tidak menular.
Blefaritis dapat disebabkan oleh banyak hal, tetapi biasanya terjadi akibat penyumbatan pada kelenjar minyak di dekat akar bulu mata. Meski tidak berbahaya, blefaritis bisa menimbulkan gejala yang mengganggu, seperti mata bengkak dan perih. Oleh karena itu, kondisi ini perlu diperiksakan ke dokter agar bisa diobati dengan tepat sesuai penyebabnya.
Blefaritis bisa terjadi pada kelopak mata luar maupun dalam. Berdasarkan bagian kelopak mata yang terkena, penyebab blefaritis bisa berbeda-beda. Blefaritis anterior adalah peradangan di kelopak mata bagian luar. Blefaritis anterior umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus.
Lalu, ada lagi blefaritis posterior adalah peradangan di kulit kelopak mata bagian dalam. Blefaritis posterior umumnya dipicu oleh infeksi kuman streptococcus alfa atau beta, pneumococcus, dan pseudomonas. Blefaritis juga bisa disebabkan oleh tersumbatnya kelenjar meibom (kelenjar yang terletak di sepanjang tepi belakang kelopak mata) ataupun terkait dengan kondisi rosacea.
Gejala umum pada blefaritis adalah kelopak mata merah, bengkak, sakit, eksudat lengket, dan epiforia. Blefaritis sering kali merupakan kondisi kronis yang sulit diatasi. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai.
Selain itu, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh ketombe pada kulit kepala atau alis, reaksi alergi terhadap produk kosmetik, efek samping obat-obatan, infeksi bakteri, kelainan pada kelenjar minyak, atau adanya kutu pada bulu mata
Â
Bintitan
Jerawat di mata bagian dalam pria bisa disebabkan oleh beberapa kondisi medis lain, seperti bintitan. Secara umum bintitan adalah bintil yang mirip jerawat atau bisul yang tumbuh di tepi kelopak mata. Bintitan umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri dan biasanya muncul pada salah satu kelopak mata.
Bintitan umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama oleh bakteri Staphylococcus aureus. Meskipun bintitan sering muncul di kelopak mata bagian luar, terkadang juga dapat timbul di bagian dalam kelopak mata. Bintil yang tumbuh di bagian dalam bisa lebih menyakitkan daripada yang tumbuh di luar, tetapi biasanya tidak menyebabkan gangguan penglihatan.
Bintitan bisa mulai hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari, namun kamu bisa meredakan rasa sakit atau ketidaknyamanan dengan mengompres kelopak mata menggunakan kain lap hangat. Penting untuk menjaga kebersihan mata dengan mencuci kelopak mata secara teratur untuk mencegah infeksi dan mengurangi risiko bintitan.
Eksim
Kondisi medis lainnya yang bisa menyebabkan jerawat di mata bagian dalam pria lainnya adalah eksim. Eksim, juga dikenal sebagai dermatitis, adalah kondisi kulit yang ditandai oleh peradangan, kemerahan, kulit kering, gatal, dan seringkali pembengkakan. Eksim dapat menyebabkan kulit menjadi gatal, lecet, pecah-pecah, dan kasar.
Penyebab eksim umumnya dipicu oleh faktor genetik dan lingkungan, serta dapat terjadi pada siapapun, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyakit eksim meliputi kelainan genetik, riwayat penyakit dalam keluarga, gangguan sistem imun tubuh, serta faktor lingkungan seperti alergi, kebiasaan mandi terlalu lama, cuaca kering dan dingin, kebiasaan menggaruk, dan paparan bahan kimia.
Eksim dapat terjadi dalam beberapa jenis, termasuk eksim basah yang disebabkan oleh alergi atau iritasi, eksim atopik, dan eksim kering. Pengobatan eksim dapat meliputi menjaga kebersihan luka pada eksim, menggunakan air hangat dan sabun antiseptic, serta penggunaan obat-obatan dan perubahan gaya hidup. Selain itu, eksim kering juga dapat diobati dengan metode fototerapi, yang memanfaatkan sinar ultraviolet buatan yang dipancarkan ke kulit.
Alergi
Alergi tertentu, seperti alergi udara atau alergi debu, dapat menyebabkan mata menjadi gatal dan iritasi, yang akhirnya dapat menyebabkan munculnya jerawat di area mata, termasuk jerawat di mata bagian dalam pria. Alergi adalah reaksi dari sistem kekebalan tubuh manusia (sistem imun) terhadap zat tertentu yang seharusnya tidak berbahaya. Zat yang dapat memicu respons alergi disebut alergen.Â
Gejala alergi yang timbul pada tiap orang dapat beragam, mulai dari ringan hingga berat, seperti bersin-bersin, hidung berair, mata memerah dan gatal, atau ruam kulit. Pengobatan utama alergi adalah dengan menghindari zat pemicunya (alergen). Untuk meredakan gejala, dokter dapat memberikan obat antialergi, seperti antihistamin dan kortikosteroid. Bila reaksi alergi tergolong berat, penderita perlu diberikan suntikan epinephrine oleh dokter.
Kurang Menjaga Kebersihan Area Mata
Kurangnya kesadaran untuk menjaga kebersihan area sekitar mata juga dapat menjadi penyebab jerawat di bagian dalam mata pria. Kurang menjaga kebersihan area mata dapat menyebabkan jerawat di mata bagian dalam karena dapat memicu penumpukan kotoran, minyak, dan bakteri di sekitar mata.
Hal ini dapat menyebabkan pori-pori di sekitar mata tersumbat, yang kemudian dapat mengakibatkan jerawat muncul, terutama di bagian dalam kelopak mata. Selain itu, kurangnya kebersihan area mata juga dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri, yang dapat memicu peradangan dan munculnya jerawat.
Menjaga kebersihan area mata sangat penting untuk mencegah jerawat di mata bagian dalam pria. Membersihkan area sekitar mata secara teratur dapat membantu mengurangi penumpukan kotoran, minyak, dan bakteri yang dapat menyumbat pori-pori. Selain itu, menjaga kebersihan alat-alat kosmetik yang digunakan di sekitar mata juga merupakan langkah penting untuk mencegah jerawat di area tersebut.
Advertisement
Cara Mengatasi Jerawat di Mata Bagian Dalam Pria
Menjaga Kebersihan
Membersihkan area sekitar mata secara teratur dengan lembut dan menggunakan produk pembersih yang sesuai untuk kulit sensitif dapat membantu mengurangi penumpukan kotoran, minyak, dan bakteri yang dapat menyebabkan jerawat di mata bagian dalam pria.
Langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan membilas mata menggunakan air mengalir. Pastikan air yang digunakan bersih dan hindari menyentuh mata dengan tangan yang kotor. Gunakan produk khusus bayi yang teruji kelembutannya untuk membersihkan area sekitar mata. Produk bayi dapat digunakan dengan cara mengoleskannya pada kapas basah dan mengusapkannya pada kelopak mata serta sepanjang garis bulu mata bagian bawah.
Saat membersihkan mata, hindari menggosok terlalu keras agar tidak mengiritasi mata yang dapat menyebabkan kemerahan. Selama masih terdapat jerawat di kelopak mata, hindari penggunaan makeup di area tersebut. Anda juga dapat mengompres kelopak mata dengan handuk yang sudah direndam air hangat. Kompres kelopak mata sebanyak empat hingga lima kali sehari, selama 5 sampai 10 menit.
Hindari Sentuhan Tangan yang Kotor
Hindari menyentuh mata dengan tangan yang kotor atau tidak dicuci, karena hal ini dapat memindahkan kotoran dan bakteri ke area mata, yang dapat memicu jerawat di mata bagian dalam pria. Menghindari kebiasaan menyentuh wajah dan sekitar mata dengan tangan dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran diri dan mengontrol kebiasaan tersebut.
Selain itu, Anda bisa menerapkan beberapa tips agar tangan yang kotor tidak mudah menyentuh mata. Pertama, gunakan hand cream atau pembersih tangan. Menggunakan hand cream atau pembersih tangan yang wangi dapat membantu mencegah Anda menyentuh wajah dengan tangan. Bau wangi dari pembersih tangan dapat membuat Anda lebih sadar untuk tidak menyentuh wajah.
Tips lainnya gunakan kacamata. Jika Anda menggunakan kacamata, hindari melepasnya saat berada di luar ruangan. Jika tidak ada air bersih di sekitar Anda atau hand sanitizer habis, Anda dapat menggunakan tisu untuk melepas kacamata. Hindari penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung alkohol, parfum, atau minyak, yang dapat memicu jerawat di sekitar mata.
Jangan lupa cuci tangan secara rutin. Rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, atau menggunakan hand sanitizer berbahan alkohol dengan kadar minimal 60%, dapat membantu mencegah penularan kuman ke area mata. Jadi, penting untuk memperhatikan kebersihan tangan dan menjaga kebersihan area sekitar mata untuk mencegah jerawat di mata bagian dalam pria.
Gunakan Pelembap yang Sesuai
Penggunaan pelembap yang sesuai dengan jenis kulit dapat membantu menjaga kelembapan kulit dan mencegah produksi minyak berlebih yang dapat memicu munculnya jerawat di mata bagian dalam pria. Pilih pelembap yang tidak menyumbat pori-pori. Hindari produk yang mengandung bahan seperti petroleum atau pelembap berbahan dasar minyak, karena dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan memicu kemunculan jerawat.
Setelah mengenali jenis kulit, kenali juga masalah pada wajah, seperti adanya jerawat. Pilihlah pelembap yang sesuai dengan kondisi kulit, misalnya pelembap yang tidak menyumbat pori-pori untuk kulit berjerawat. Untuk mengatasi jerawat, pilih pelembap yang mengandung bahan aktif seperti salicylic acid, sulfur, glycolic acid, dan lactic acid.
Jika kulit cenderung berjerawat, hindari bahan-bahan seperti pewangi, paraben, minyak esensial, dan sulfat. Pewangi biasanya ditulis sebagai "parfum" atau "fragrance" pada label komposisi. Hindari juga pelembap berbahan dasar minyak, karena dapat menyumbat pori-pori.
Saat mengoleskan pelembap, pastikan untuk mengoleskannya dari wajah bagian dalam kemudian dengan gerakan memutar ke arah luar. Hindari mengoleskan pelembap dari area hidung menuju telinga, karena hal ini dapat menyebabkan pori-pori tersumbat di sekitar garis rambut dekat telinga dan memicu kemunculan jerawat di area tersebut.
Hindari Penggunaan Produk yang Tidak Sesuai
Hindari penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung alkohol, parfum, atau minyak, yang dapat memicu jerawat di mata bagian dalam pria. Beberapa produk perawatan kulit yang sebaiknya dihindari agar jerawat di mata bagian dalam pria dapat teratasi, seperti produk dengan Natrium Klorida. Natrium klorida memiliki kemampuan untuk mengentalkan formulasi produk perawatan, tetapi dapat memberikan efek kulit berjerawat. Sebaiknya hindari produk yang mengandung natrium klorida.
Selanjutnya, cocoa butter sering dianggap sebagai bahan yang komedogenik, yang dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan memicu jerawat. Lebih baik digunakan untuk mereka yang memiliki kulit kering. Selain itu, hindari juga produk makeup yang mengandung lilin. Kenapa? Produk kecantikan yang mengandung lilin, seperti maskara dan eyeliner, dapat menyumbat kelenjar minyak di sekitar mata dan berkontribusi pada munculnya jerawat di area tersebut.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi, karena makanan juga dapat mempengaruhi kondisi kulit dan munculnya jerawat. Beberapa makanan yang sebaiknya dihindari agar jerawat dapat teratasi antara lain makanan mengandung gluten dan makanan dengan kadar Omega-6 tinggi.
Mengonsumsi makanan yang mengandung gluten dapat memicu peradangan di dalam tubuh dan berkontribusi pada munculnya jerawat. Sedangkan makanan yang tinggi kadar omega-6, seperti jagung dan minyak kedelai, juga sebaiknya dihindari karena dapat berkontribusi pada munculnya jerawat di mata bagian dalam pria.
Jika jerawat di mata bagian dalam pria terus berlanjut atau mengganggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Pasalnya, dokter dapat memberikan penanganan yang lebih spesifik, seperti resep obat-obatan yang sesuai atau merujuk ke spesialis kulit jika diperlukan.