Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengaku tidak ambil pusing perihal tidak ada panelis berprofesi sebagai dokter dalam debat calon presiden kelima pada Minggu, 4 Februari 2024. Meski tak ada dokter dalam debat capres yang salah satu bahasannya bertema kesehatan, ada perwakilah dari kesehatan masyarakat, seperti disampaikan Ketua Umum PB IDI dokter Mohamad Adib Khumaidi, SpOT.
Sosok yang dimaksud adalah Profesor Aminuddin Syam. Ia termasuk dalam 12 panelis dalam debat kelima semalam. Aminuddin Syam adalah Guru Besar dan Ahli Kesehatan Masyarakat dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca Juga
Kaleidoskop 2024: Deretan Berita Menggemparkan Dunia, Pernikahan Sesama Jenis Menlu Australia hingga Darurat Militer Korsel
6 Khasiat Daun Jambu Biji, Solusi Alami untuk Menurunkan Kolesterol dan Gula Darah
5 Cara Mengonsumsi Alpukat untuk Menurunkan Kolesterol dan Mendapatkan 3 Manfaat untuk Jantung Anda
"Dari beliau, pemikiran terkait problem kesehatan sudah disampaikan. Kita bisa melihat adanya pertanyaan terkait dengan kesehatan menjadi satu bahasan yang disampaikan para capres," kata Adib.
Advertisement
"Sudah terwakili dari pertanyaan yang dibuat panelis dari orang kesehatan yakni Profesor Aminuddin Syam," kata Adhib secara daring pada Senin (5/2/2024) sore.
Sedikit Perlihatkan Gambaran Program Kesehatan dari Ketiga Capres
Dalam debat capres semalam, ada pertanyaan mengenai upaya promotif dan preventif kesehatan. Pertanyaan tersebut membuat Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo menyampaikan gagasan-gagasannya di bidang kesehatan bila nanti terpilih jadi presiden.
Menurut Adhib, dalam waktu yang singkat, masyarakat bisa melihat gagasan atau program dari masing-masing capres itu.
"Jadi kita bisa melihat, menilai. Kita bisa mendapatkan gambaran apa yang menjadi program dari masing-masing capres bila terpilih," kata Adhib lagi.
Â
Bahasan Isu Kesehatan Belum Lengkap
Secara umum, Adhib mengatakan bahwa bahasan isu kesehatan dalam debat capres semalam masih kurang mendalam dan kurang elaborasi. Namun, ia memaklumi lantaran waktu yang terbatas serta digabungkan dengan tema lain yang diangkat dalam debat semalam.
Meski begitu, ia mengatakan bahwa dari beberapa pernyataan yang disampaikan capres belum menjawab pertanyaan kesehatan.
"Dari beberapa yang disampaikan belum menjawab esensi permasalahan kesehatan," tuturnya.
Advertisement
Keunggulan Program Kesehatan Masing-Masing Capres
Adhib mengatakan dalam membuat sebuah program itu harus mulai dari mengidentifikasi permasalah kesehatan. Menurut Adhib, hal tersebut tercermin dalam program-program yang disampaikan capres nomor urut satu Anies Baswedan dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo.
"Saya mengapresiasi Pak Anies dan Pak Ganjar, yang mengedepankan aspek menilai kebutuhan. Lalu, beliau berdua juga menyampaikan soal upaya promotif dan preventif. Concern terhadap stakeholler kesehatan," kata Adhib.
Sementara itu, calon presiden nomor urut dua Prabowo lebih berkonsentrasi di hilir. Seperti membangun rumah sakit, menyediakan dokter, menyekolahkan dokter.
"Namun di balik itu harus diperkuat, saat membuat program dengan melakukan assesment need, itu harus diperhitungkan. Seperti distiribusi dan penempatan (dokter)," tutur Adhib.
Â
Masalah Kesehatan Masalah Bersama
Â
Adhib mengatkan bahwa masing-masing capres memiliki kelebihan dan kekurangan dalam program. Maka perlu kerja sama dengan beragam pihak untuk mewujudkan Indonesia yang sehat. Termasuk melibatkan organisasi profesi.
"Organisasi profesi sebagai mitra strategis itu sangat penting dalam menyelesaikan masalah kesehatan," tuturnya.
Advertisement