Sukses

Jerawat di Pipi Wanita, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kebiasaan menyentuh wajah dengan tangan yang kotor dapat menyebabkan penyebaran bakteri dan kotoran yang dapat memicu jerawat di pipi wanita.

Liputan6.com, Jakarta Jerawat di pipi wanita menjadi momok tersendiri bagi kebanyakan kaum hawa. Betapa tidak, saat mengalaminya bukan saja mengganggu kesempurnaan penampilan, tetapi juga turut mengikis rasa percaya diri. Tak heran, jika masalah kulit satu ini kerap bikin tak nyaman.

Belum lagi jika jerawat di pipi wanita ini sampai meradang, hal itu pun turut menimbulkan rasa sakit juga. Namun, jangan gegabah untuk memencetnya, karena hal tersebut justru semakin memperparah kondisinya. Lantas bagaimana cara penanganan yang benar?

Supaya bisa memahaminya dengan baik, ketahui penyebab jerawat di pipi wanita dan cara mengatasinya yang tepat berikut ini!

2 dari 3 halaman

Penyebab Jerawat di Pipi Wanita

Perubahan Hormon

Perubahan hormon dapat menjadi penyebab jerawat di pipi wanita. Misalnya, saat menstruasi, kehamilan, atau kondisi lain yang memengaruhi hormon dapat menyebabkan jerawat muncul. Perubahan hormon pada wanita merupakan proses alami yang terjadi dalam tubuh mereka sepanjang siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause.

Hormon-hormon seperti estrogen, progesteron, dan testosteron memainkan peran penting dalam mengatur berbagai fungsi tubuh wanita, termasuk siklus menstruasi, kehamilan, dan keseimbangan emosional. Selama kehamilan, tubuh wanita mengalami peningkatan hormon progesteron dan estrogen untuk mendukung pertumbuhan janin dan persiapan tubuh untuk melahirkan.

Selama siklus menstruasi, terjadi fluktuasi hormon estrogen dan progesteron. Pada fase pertama siklus, kadar estrogen meningkat untuk mempersiapkan rahim untuk menerima sel telur yang telah dibuahi. Setelah ovulasi, hormon progesteron meningkat untuk mempertahankan lapisan rahim jika terjadi kehamilan. Jika kehamilan tidak terjadi, kedua hormon ini akan menurun, memicu menstruasi.

Saat mendekati atau selama menstruasi, perubahan hormon seperti penurunan kadar estrogen dan progesteron serta peningkatan hormon testosteron dapat menyebabkan produksi sebum yang berlebihan, yang kemudian dapat menyebabkan jerawat di pipi wanita.

Selain itu, menopause adalah fase di mana wanita mengalami penurunan produksi hormon estrogen dan progesteron, serta perubahan hormon lainnya. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti hot flashes, perubahan suasana hati, dan penurunan kepadatan tulang.

Selama menopause, wanita mengalami penurunan kadar estrogen dan peningkatan hormon androgen, yang juga dapat menyebabkan jerawat hormonal di pipi. Begitu juga selama masa pubertas, perubahan hormon yang signifikan dapat memengaruhi produksi sebum dan menyebabkan jerawat di pipi wanita.

Perubahan hormon juga dapat terjadi sebagai respons terhadap stres, pola makan, dan gaya hidup. Ketidakseimbangan hormon dapat memengaruhi berbagai aspek kesehatan wanita, termasuk suasana hati, gairah seksual, dan keseimbangan emosional.

Kebiasaan Menyentuh Wajah

Kebiasaan menyentuh wajah dengan tangan yang kotor dapat menyebabkan penyebaran bakteri dan kotoran. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan pori-pori dan peradangan, yang kemudian memicu timbulnya jerawat di pipi wanita. Selain itu, benda-benda yang sering bersentuhan dengan wajah, seperti ponsel, alat make-up, dan benda lainnya, juga dapat menjadi sumber bakteri dan kotoran yang memicu jerawat di pipi wanita.

Terlalu sering menyentuh wajah juga dapat memiliki efek buruk pada kesehatan kulit lainnya. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko infeksi flu atau virus flu, karena mulut dan mata merupakan area tempat virus dapat masuk ke dalam tubuh dengan mudah. Menyentuh wajah dengan tangan atau jari dapat menyebabkan infeksi, dan virus corona dapat ditularkan dengan cara seperti menyentuh wajah, sama seperti kebanyakan infeksi pernapasan lainnya.

Selain itu, menyentuh wajah saat sedang berjerawat juga memiliki dampak buruk, karena dapat menyebabkan infeksi lebih dalam, yang bisa meninggalkan bekas jerawat yang sulit untuk dihilangkan. Bakteri penyebab jerawat bisa menyebabkan jerawat papula hingga meradang, baik pada permukaan dan di bawah permukaan kulit. Oleh karena itu, penting untuk menghindari kebiasaan menyentuh wajah secara berlebihan untuk menjaga kesehatan kulit.

Polusi dan Kotoran

Paparan polusi dan kotoran pada wajah, seperti dari sarung bantal yang kotor, ponsel, atau lingkungan yang tidak bersih, juga dapat menjadi penyebab jerawat di pipi wanita. Polusi dan kotoran dapat menyebabkan jerawat di pipi wanita karena kotoran dan zat-zat berbahaya pada polusi dapat menempel di kulit. Akibatnya, kotoran yang menempel di pipi ini akan menyumbat pori-pori kulit dan menyebabkan jerawat.

Selain itu, polusi udara juga dapat menjadi penyebab jerawat di pipi wanita. Polusi udara atau kondisi cuaca tertentu, misalnya jika udara sedang lembab, juga dapat memicu timbulnya jerawat. Lebih lanjut, paparan zat berbahaya dari polusi udara, seperti karbon monoksida, benzena, hidrogen klorida, ozon, dan logam berat, termasuk timbal dan merkuri, dapat merusak kulit dan meningkatkan risiko terjadinya masalah kulit.

Selain itu, polusi udara yang dapat menyebabkan sumbatan pori-pori kulit akibat debu dan kotoran, juga dapat mengakibatkan iritasi kulit, pertumbuhan bakteri, dan timbulnya jerawat. Sumbatan pori-pori ini juga dapat menyebabkan penuaan dini dan masalah kulit lainnya. Oleh karena itu, menjaga kebersihan kulit dan menghindari paparan polusi udara yang berlebihan dapat membantu mengurangi risiko jerawat di pipi wanita.

Pola Makan yang Tidak Sehat

Pola makan yang tinggi karbohidrat dan gula dapat memicu jerawat di pipi wanita, karena makanan dengan kandungan tinggi gula dan karbohidrat dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Hal ini kemudian memicu peningkatan produksi insulin dalam tubuh, yang dapat berkontribusi pada peningkatan produksi minyak di kulit. Produksi minyak berlebihan ini dapat menyebabkan sumbatan pori-pori dan peradangan, yang pada akhirnya dapat memicu timbulnya jerawat di pipi wanita.

Makanan yang sebaiknya dibatasi asupannya termasuk keripik kentang, kentang goreng, nasi putih, makanan olahan susu, minuman bersoda, dan makanan cepat saji. Dengan mengurangi konsumsi makanan-makanan tersebut dan menerapkan pola hidup sehat lainnya, kemunculan jerawat di pipi wanita pun dapat dicegah.

Di samping itu, pola makan yang tidak sehat dapat memiliki berbagai efek buruk lain bagi kesehatan. Konsumsi makanan tidak sehat yang mengandung gizi tidak seimbang dapat meningkatkan risiko penyakit. Pola makan tidak teratur, seperti makan terlalu sedikit atau terlalu banyak, serta tidak mengonsumsi cukup makanan bergizi, dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, seperti jantung koroner dan gangguan penglihatan.

Selain itu, kebiasaan makan tidak teratur juga dapat meningkatkan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Mengonsumsi makanan tidak sehat secara rutin juga dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Bukan itu saja, pola makan tidak sehat juga dapat berkontribusi pada gangguan makan (eating disorder) yang dapat menyebabkan komplikasi fisik dan psikis, seperti penyakit jantung, gangguan pencernaan, stres, depresi, dan perilaku bunuh diri.

Stres

Stres juga dapat menjadi faktor penyebab jerawat di pipi wanita. Stres dapat memengaruhi produksi hormon kortisol yang dapat merangsang kelenjar minyak dan berkontribusi pada munculnya jerawat. Selain itu, stres juga dapat menimbulkan berbagai kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan jerawat, seperti merokok, minum alkohol, dan makan berlebihan. Oleh sebab itu, mengelola stres dengan baik dapat mengurangi risiko timbulnya jerawat.

Selain itu, saat stres, seseorang cenderung mengalami masalah nafsu makan, yang dapat mengarah pada pola makan tak sehat yang menjadi salah satu penyebab jerawat di pipi wanita. Stres yang terus menerus juga dapat menyebabkan kelelahan bagi tubuh dan pikiran.

Pada pria, stres dapat memengaruhi produksi hormon testosteron, yang jika berlanjut dapat menurun dan mengganggu produksi sperma serta menyebabkan disfungsi ereksi. Pada wanita, stres yang terakumulasi dapat memengaruhi siklus menstruasi, menyebabkan periode menstruasi yang tidak teratur, lebih berat, atau lebih menyakitkan.

Stres yang tidak terkendali dalam jangka panjang juga dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, obesitas, diabetes, serta gangguan kesehatan mental seperti depresi. Stres berkepanjangan juga dapat menyebabkan otot selalu tegang, menurunnya level testosteron pada pria, haid yang tidak teratur pada wanita, gangguan sistem imun, serta meningkatkan risiko infeksi dan luka sulit sembuh.

Kurangnya Kebersihan

Kurangnya kebersihan pada barang-barang yang sering bersentuhan dengan wajah, seperti sarung bantal, ponsel, atau alat make-up, juga dapat menyebabkan jerawat di pipi wanita. Hal ini disebabkan oleh kotoran, bakteri, dan minyak yang dapat menempel pada barang-barang tersebut. Ketika Anda menggunakan sarung bantal yang kotor, kotoran dan minyak dapat berpindah ke wajah saat tidur, menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat di pipi wanita.

Begitu pula dengan ponsel, kuman dan bakteri yang terkumpul pada layar ponsel dapat berpindah ke wajah saat Anda menggunakan ponsel dan menyebabkan jerawat di pipi wanita. Selain itu, penggunaan alat make-up yang tidak bersih juga dapat menyebabkan jerawat karena dapat menyumbat pori-pori kulit. Oleh karena itu, menjaga kebersihan barang-barang yang sering bersentuhan dengan wajah sangat penting untuk mencegah timbulnya jerawat di pipi wanita.

3 dari 3 halaman

Cara Mengatasi Jerawat di Pipi Wanita

Disiplin Melakukan Perawatan Kulit Wajah Sehari-hari

Bersihkan wajah secara teratur dua kali sehari dengan pembersih yang sesuai dengan jenis kulitmu, agar terhindar dari masalah jerawat di pipi wanita. Hindari detergen dan pewangi yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit wajah. Gunakan toner untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran dan minyak. Setelah membersihkan wajah, gunakan pelembap untuk menjaga kelembapan kulit. Pilih pelembap yang sesuai dengan jenis kulit dan berlabel noncomedogenic agar tidak menyumbat pori-pori.

Melakukan Eksfoliasi

Eksfoliasi dapat membantu mengangkat sel kulit mati dan membuka pori-pori yang tersumbat, yang kerap menjadi penyebab munculnya jerawat di pipi wanita. Ketahui metode eksfoliasi yang sesuai dengan jenis kulitmu. Eksfoliasi wajah secara manual bisa dilakukan dengan menggunakan waslap atau kain bersih yang lembut. Biasanya eksfoliasi wajah dengan cara ini direkomendasikan untuk orang yang memiliki kulit kering, sensitif, atau mudah berjerawat.

 

Jika Anda melakukan eksfoliasi wajah menggunakan scrub atau bahan kimia, oleskan ke wajah secukupnya. Kemudian, lakukan eksfoliasi dengan gerakan memutar secara lembut. Hindari menggosok kulit terlalu keras, terutama jika kamu memiliki jerawat atau kulit sensitif. Pastikan untuk menggunakan alat dan bahan eksfoliasi yang sesuai dengan jenis kulit. Hal ini penting untuk mencegah iritasi kulit dan memastikan hasil yang optimal.

Umumnya, melakukan eksfoliasi wajah sendiri di rumah tidak boleh terlalu sering. Hal ini sudah dianggap cukup bisa menjaga dan merawat kulit tetap cerah. Bagi pemilik kulit sensitif, sebaiknya lakukan eksfoliasi setidaknya satu kali dalam seminggu saja. Buat jadwal rutin untuk eksfoliasi kulit wajah, sesuaikan dengan kebutuhan kulitmu. Hindari terlalu sering atau terlalu jarang melakukan eksfoliasi agar kulit tetap sehat dan terjaga.

Hindari Menyentuh Wajah Secara Berlebihan

Hindari menyentuh wajah dengan tangan yang kotor atau tidak bersih. Bakteri dan kotoran pada tangan dapat berpindah ke wajah dan menyebabkan jerawat di pipi wanita. Gunakan tisu atau kain bersih saat menyentuh wajah. Meskipun tergoda untuk memencet jerawat, hindari kebiasaan ini karena dapat menyebabkan peradangan dan infeksi yang lebih parah.

Biarkan jerawat sembuh dengan sendirinya atau konsultasikan dengan dokter kulit jika diperlukan. Selain itu, bersihkan barang-barang yang sering bersentuhan dengan wajah. Pastikan sarung bantal, ponsel, dan alat make-up yang sering bersentuhan dengan wajah tetap bersih. Bersihkan secara teratur agar kotoran dan bakteri tidak menumpuk dan menyumbat pori-pori.

Gunakan Produk Make-up yang Tidak Menyumbat Pori-pori

Pilihlah produk make-up yang non-komedogenik, yang artinya tidak akan menyumbat pori-pori. Produk make-up non-komedogenik memiliki kriteria-kriteria tertentu yang dapat membantu dalam pemilihan produk yang sesuai untuk kulit. Pertama, produk non-komedogenik tidak akan menyumbat pori-pori kulit, sehingga dapat mengurangi risiko timbulnya jerawat di pipi wanita.

Kriteria make-up yang non-komedogenik lainnya adalah hipoalergenik. Artinya, produk ini dirancang untuk mengurangi risiko reaksi alergi pada kulit, sehingga cocok untuk kulit sensitif. Make-up non-komedogenik juga enderung memiliki tekstur yang ringan dan transparan, sehingga tidak memberikan tekanan berlebih pada kulit.

Produk non-komedogenik biasanya bebas minyak, sehingga cocok untuk kulit berminyak dan tidak akan menyebabkan penumpukan minyak yang dapat menyebabkan jerawat di pipi wanita. Produk ini juga dapat digunakan oleh berbagai jenis kulit, mulai dari kering, normal, berminyak, hingga sensitif. Selain itu, make-up non-komedogenik juga mengandung bahan-bahan yang aman dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit.

Hindari penggunaan make-up berat yang dapat menyebabkan penumpukan minyak dan kotoran di kulit. Make-up yang terasa berat cenderung memiliki tekstur yang tebal dan kental. Hal ini dapat membuat kulit terasa tertutup dan tidak dapat bernafas dengan baik. Make-up berat sering kali memberikan penutupan yang berlebihan pada kulit. Ini dapat membuat kulit terlihat "cakey" atau seperti topeng.

Make-up yang terasa berat dapat memberikan sensasi tidak nyaman pada kulit, seperti rasa berat atau terasa seperti lapisan tebal yang menempel pada wajah. Make-up yang terasa berat cenderung mudah luntur atau tidak tahan lama. Ini dapat terjadi karena tekstur yang berat tidak dapat menempel dengan baik pada kulit.

Jaga Pola Makan yang Sehat

Konsumsi makanan sehat yang kaya akan nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, dan protein. Beberapa makanan sehat kaya nutrisi yang cocok untuk mengatasi jerawat di pipi wanita, antara lain ubi kaya akan vitamin A yang berkhasiat untuk kulit berjerawat. Vitamin A memiliki pengaruh penting terhadap kesehatan kulit dan dapat membantu mengurangi produksi minyak alami wajah (sebum).

Ada pula ikan salmon mengandung asam lemak omega-3 yang berperan penting dalam mengendalikan peradangan. Asam lemak ini dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan mengurangi peradangan. Selain itu ada quinoa yang kaya akan serat, antioksidan, vitamin, dan mineral yang baik untuk tubuh. Kandungan zinc di dalam quinoa juga berguna untuk mencegah dan menangani kulit yang berjerawat.

Di samping itu, coba juga pepaya karena mengandung enzim aktif bernama papain yang dapat membantu dalam perawatan kulit. Papain memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu dalam penyembuhan luka di kulit. Begitu pula dengan wortel kaya akan vitamin A, vitamin C, dan vitamin E yang berperan sebagai antioksidan alami yang mendorong produksi sel kulit sehat.

Selain itu, ada yoghurt mengandung probiotik yang dapat mengurangi peradangan untuk membantu mencegah dan mengatasi jerawat. Yoghurt juga dapat menurunkan kadar IGF-1 yang dapat memicu jerawat di pipi wanita. Serta, ada makanan kaya antioksidan. Sifat antiinflamasi pada antioksidan dapat memberikan efek yang baik untuk mengatasi jerawat.

Hindari makanan berlemak dan berminyak yang dapat meningkatkan produksi minyak di kulit, sehingga masalah jerawat di pipi wanita tidak semakin parah. Pastikan tubuh Anda terhidrasi dengan baik dengan minum cukup air setiap hari. Air membantu menjaga kelembapan kulit dan membantu mengeluarkan racun dari tubuh.

Tak kalah penting hindari stres. Pasalnya, stres dapat memengaruhi keseimbangan hormon dan meningkatkan risiko timbulnya jerawat di pipi wanita. Cari cara untuk mengelola stres, seperti berolahraga, meditasi, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan. Jika jerawat di pipi wanita terus muncul atau menjadi parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Video Terkini