Sukses

Anak Kekurangan Zat Besi, Perkembangan Otak Jadi Tak Optimal

Anemia yang disebabkan kekurangan zat besi dapat menyebabkan perkembangan otak terhambat.

Liputan6.com, Jakarta Satu dari 3 anak berusia di bawah 5 tahun di Indonesia mengalami anemia. Namun, survei menunjukkan 50 persen ibu tidak menyadari bahwa anemia yang disebabkan kekurangan zat besi dapat menyebabkan perkembangan otak terhambat.

“Perkembangan otak anak sangat tergantung pada asupan nutrisi yang dikonsumsi. Salah satu nutrisi penting yang harus terpenuhi pada masa 5 tahun pertama kehidupan anak untuk mendukung mengoptimalkan perkembangan otaknya adalah zat besi," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dokter Ulul Albab, SpOG.

Ulul menjelaksan bahwa jika anak kekurangan asupan harian zat besi bisa menyebabkan anemia defisiensi besi yang bisa berdampak permanen. Terutama pada perkembangan kognitif anak.

Cara Mencegah Anemia Defisiensi Besi pada Anak

Untuk mencegah anemia defisiensi besi pada anak di bawah lima tahun bisa dilakukan dengan memberikan asupan gizi seimbang.

Termasuk di dalamnya mengandung protein hewani yang kaya zat besi seperti daging sapi dan daging ayam. Lalu, untuk memaksimalkan penyerapan zat besi dalam tubuh, dibutuhkan kombinasi antara zat besi dan vitamin C.

Selain itu, bisa juga mempertimbangkan konsumsi sumber nutrisi yang difortifikasi seperti susu pertumbuhan yang tinggi zat besi dikombinasikan dengan vitamin c.

"Susu pertumbuhan diketahui sebagai minuman protein hewani yang padat gizi dan diperlukan terutama di masa tumbuh kembang. Sehingga, susu pertumbuhan yang terfortifikasi tinggi Zat Besi yang dikombinasikan dengan Vitamin C juga dapat bermanfaat untuk pencegahan anemia,” tambah Ulul dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com bertepatan dengan World Anemia Awareness Day diperingati setiap 13 Februari.

2 dari 4 halaman

Tingkatkan Edukasi tentang Pencegahan Anemia pada Anak

Melihat masih banyak masyarakat yang belum tahu mengenai pencegahan dan penanganan anemia, Sarihusada menjalankan berbagai program edukasi. Salah satunya dengan menghadirkan platform digital Pusat Penceghaan Anemia pada Anak yang dapat diakses lewat website genmaju.info/AnakSehatGenerasiMaju

Platform kanal digital dipilih karena kami melihat penetrasi penggunaan internet di Indonesia semakin pesat dari tahun ke tahun. Sebuah survei juga menunjukkan bahwa konten mengenai kesehatan paling banyak dikunjungi masyarakat Indonesia di tahun 2023 lalu, termasuk didalamnya tentang kesehatan anak,” Jelas Corporate Communications Director Sarihusada, Arif Mujahidin.

3 dari 4 halaman

Skrining Risiko Anemia hingga Resep Makanan Kaya Zat Besi

Di dalam platform itu, akan tersedia berbagai fitur edukasi di antaranya, skrining risiko anemia pada anak, video edukasi dampak anemia dari pakar kesehatan, resep praktis makanan kaya zat besi untuk pencegahan anemia serta artikel-artikel terkait pemenuhan gizi seimbang untuk mencegah anemia.

Mengutip platform digital Pusat Penceghaan Anemia pada Anak berikut salah satu resep tinggi zat besi. 

Nugget Kentang Telur

Bahan:

  • 100 gram kentang, kukus dan haluskan
  • 3 butir telur
  • 4 sdm tepung maizena
  • 2 sdm susu bubuk
  • 250 gram tepung roti kasar
  • 250 gram keju, potong panjang
  • Minyak goreng
  • Tambahkan sayuran hijau seperti bayam atau brokoli untuk menbambhak kandungan zat besi.
4 dari 4 halaman

Cara Membuat

 

1. Campur kentang, telur, susu, dan tepung maizena. Uleni sampai adonan menjadi lembut dan tercampur rata.

2. Ambil 1 sendok makan penuh adonan, pipihkan. Beri potongan keju dan bentuk lonjong.

3. Gulingkan adonan pada tepung roti ulangi hingga adonan habis.

4. Goreng dalam minyak panas sampai kuning kecoklatan.

5. Nugget kentang telur siap disajikan.