Liputan6.com, Jakarta - Ereksi secara teratur bisa jadi kunci bagi kehidupan seks yang baik di usia tua. Hal ini diungkap oleh sebuah studi baru.
Penelitian yang diterbitkan pekan ini dalam jurnal Science menemukan bahwa sel jaringan ikat di penis--yang disebut fibroblas--memainkan peran penting dalam fungsi ereksi.
Baca Juga
"Fibroblas adalah sel yang paling melimpah di penis tikus dan manusia, namun mereka diabaikan dalam penelitian," ujar penulis pertama penelitian, Eduardo Guimaraes, dilansir New York Post.
Advertisement
"Sekarang kami dapat menunjukkan, dengan menggunakan metode yang sangat tepat yang disebut optogenetika, bahwa mereka memiliki peran yang sangat penting dalam mengatur aliran darah di penis, yang membuat penis ereksi," imbuhnya.
Para peneliti di Karolinska Institutet dan Universitas Uppsala di Swedia memberi ereksi teratur pada tikus dengan menstimulasi wilayah di otak mereka yang bertanggung jawab untuk gairah, lalu menganalisis fibroblas.
Studi tersebut menemukan bahwa fibroblas menyebabkan pembuluh darah di penis melebar, sehingga menyebabkan ereksi lebih tahan lama.
Efektivitas proses ini bergantung pada jumlah fibroblas. Artinya, semakin banyak ereksi yang dimiliki seorang pria, semakin banyak pula fibroblas yang tersedia untuk membantunya tetap ereksi di masa depan yakni ketika memasuki kehidupan lansia.
Mereka juga menemukan bahwa lebih banyak ereksi menyebabkan lebih banyak fibroblas dan sebaliknya.
Kemampuan ereksi menurun seiring bertambahnya usia pria, yang menurut para peneliti mungkin disebabkan oleh berkurangnya fibroblas di penis.
Mekanisme Dasar Ereksi
Oleh karena itu, semakin sering ereksi yang dialami seorang pria pada awal kehidupannya, semakin mudah pula dia mempertahankannya di usia tua.
"Sebenarnya tidak terlalu aneh. Jika Anda lebih mengupayakannya, tubuh akan beradaptasi. Jika Anda rutin berlari, pada akhirnya akan lebih mudah bernapas saat berlari," jelas pemimpin studi Christian Goritz.
Pada dasarnya, mekanisme dasar ereksi serupa pada semua mamalia, hanya saja pria tidak memiliki tulang pada penisnya sehingga pengaturan aliran darah yang efektif mungkin lebih penting pada manusia.
Advertisement
Informasi Terbaru akan Memicu Pengobatan Baru bagi Disfungsi Ereksi
Para ahli percaya bahwa informasi baru tentang fibroblas ini akan memacu pengobatan baru untuk disfungsi ereksi--dan setidaknya satu hal bisa sangat menyenangkan.
Disfungsi ereksi--yang mempengaruhi hampir 70 persen pria pada usia 70-an--kerap diatasi dengan obat oral seperti Viagra dan Cialis serta implan penis atau alat ereksi vakum pada kasus yang lebih parah.
Meski demikian banyak ahli menyarankan untuk tidak melakukan pengobatan intensif tersebut, dan merekomendasikan agar pria tetap menggunakan metode yang lebih tradisional.