Sukses

Pemilu 2024, Kemenkes Siapkan Fasilitas untuk Antisipasi Kondisi Kegawatdaruratan Anggota KPPS

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah menyiapkan fasilitas guna mengantisipasi kegawatdaruratan di bidang kesehatan untuk petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah menyiapkan fasilitas guna mengantisipasi kegawatdaruratan di bidang kesehatan untuk petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS. Persiapan tersebut meliputi kesiapan fasilitas layanan kesehatan, tenaga kesehatan dan Public Safety Center (PSC) 119.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Dr Sumarjaya mengatakan telah menyiapkan fasilitas serta mobilisasi tenaga dan PSC 119. PSC 119 merupakan layanan cepat tanggap darurat untuk masyarakat, termasuk anggota KPPS, yang membutuhkan layanan kesehatan.

Saat ini, ada 352 PSC yang membantu penanganan kesehatan dalam kecelakaan atau situasi kritis ini di seluruh Indonesia.

“Kesiapan kegawatdaruratan saat ini kita mempunyai PSC namanya jadi merupakan respons cepat, ya, memberikan respons kepada masyarakat yang membutuhkan dan juga petugas jika terjadi hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan kesehatan,” kata Dr. Sumarjaya melalui keterangan resmi yang diterima Liputan6.com.

Diketahui, pada proses pendaftaran calon anggota KPPS dalam Pemilu 2024 sebenarnya telah melibatkan skrining kesehatan. Salah satu syaratnya yakni sehat jasmani, rohani, dan bebas dari penyalahgunaan narkotika.

Syarat tersebut dibuktikan dengan surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari puskesmas, rumah sakit, atau klinik. Meski demikian, Kemenkes tetap melakukan persiapan kegawatdaruratan sebagai layanan kesehatan kepada masyarakat pada hari pemungutan suara dalam penyelenggaraan pemilu.

EMT untuk Kegawatdaruratan Kesehatan

Kemenkes juga mempunyai Emergency Medical Team (EMT) yang dibentuk untuk memberikan pelayanan medis kesehatan saat kegawatdaruratan kesehatan ini. Tim ini memiliki 13.000 tenaga cadangan kesehatan (TCK) dengan formasi lengkap, termasuk dokter, perawat, tenaga farmasi, tenaga logistik, tenaga administrasi, dan pengemudi ambulans. Saat ini, terdapat 458 TCK-EMT yang tersebar di Indonesia.

“Ini kesiapsiagaan berbasis EMT di mana tenaga kesehatan cadangan ini memiliki formasi lengkap ada dokternya perawatnya dan itu sudah tersebar ke seluruh Indonesia,” lanjut Dr. Sumarjaya.

2 dari 3 halaman

Puskesmas Dibuka dengan Sistem Rujukan

Pada hari pemungutan suara, puskesmas akan buka dengan sistem rujukan. Jika terjadi kegawatdaruratan di tempat pemungutan suara (TPS), masyarakat dapat menghubungi PSC 119. Selanjutnya, PSC akan memberikan respons cepat dengan memberikan pertolongan pertama.

Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, dr. Obrin Parulian, juga menyatakan bahwa Kementerian Kesehatan melalui lintas program telah menyediakan seluruh bidang kesehatan untuk mendukung anggota KPPS dalam menjalankan tugasnya. Khusus untuk Pemilu 2024, layanan kesehatan seperti puskesmas akan dibuka selama 24 jam dengan mekanisme yang dikoordinasikan bersama untuk pemeriksaan kesehatan.

“Kita juga siagakan seluruh fasilitas layanan kesehatan kalau nanti ada permasalahan di lapangan sudah ada tim dari pusat krisis dan jejaringnya yang siap. Kemudian, kita di puskesmas, di rumah sakit, siap untuk memberikan pelayanan khusus untuk Pemilu ini. Puskesmas pun kita diadakan 24 jam,” kata dr. Obrin.

Sistem layanan kesehatan saat ini sudah stabil, dengan Kementerian Kesehatan memiliki sistem dan melakukan kesiapsiagaan untuk melayani 5.741.127 anggota KPPS yang tersebar di 820.161 TPS.

3 dari 3 halaman

Tips Jaga Kesehatan bagi Anggota KPPS

Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia, dr. Nida Rohmawati, memberikan tips menjaga kesehatan bagi anggota KPPS.

Salah satu kunci keberhasilan pesta demokrasi ditentukan oleh anggota KPPS. Tipsnya adalah menerapkan 4C: cukup tidur, cukup minum, cukup makan, dan cukup olahraga.

“Cukup tidur minimal 6-8 jam sehari, cukup minum 6-8 gelas setiap hari, cukup makan, dan cukup olahraga minimal 30 menit sehari,” jelas dr. Nida. Ia juga menganjurkan untuk tidak terlalu banyak mengkonsumsi kafein dan minuman manis serta menghindari minuman beralkohol dan berenergi.