Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Indonesia dari berbagai lapisan memiliki harapan besar dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.
Salah satu pihak yang mengutarakan harapannya adalah Manager Hukum dan Humas RSCM, Uud Cahyono. Dia berharap, pemimpin yang terpilih nantinya dapat membuat sektor kesehatan di Indonesia menjadi lebih baik.
Baca Juga
“Semua mengharapkan tentu yang lebih baik ya, pelayanan kesehatan kita, jaminan kesehatan kita, dan sumber daya manusia kesehatan (SDMK) kita juga lebih baik,” kata Uud saat ditemui di RSCM, Jakarta Pusat pada Rabu, 14 Februari 2024.
Advertisement
Di momen Pemilu 2024, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menyediakan tempat pemungutan suara (TPS) khusus untuk tenaga kesehatan (nakes), pasien, dan pendamping atau keluarga pasien.
Menurut Uud, ini sesuai dengan penunjukkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Jadi memang di RS ini dibentuk satu TPS khusus dengan kode 901 untuk memfasilitasi proses pemilihan bagi warga negara yang beraktivitas di RSCM termasuk pasien-pasien kita," jelas Uud.
Terkait prosedur memilih, Uud mengatakan bahwa tatacaranya sama dengan TPS lain.
"Pemilih yang terdaftar di RSCM kita data, pertama kali adalah pegawai-pegawai yang memang domisilinya berasal dari luar Jakarta. Dan, di waktu Pemilu ini mereka harus tetap jaga, itu kita masukkan sebagai daftar pemilih tetap (DPT)."
Jaga Hak Pilih Pasien
Setelah menentukan DPT, pihak RSCM memasukkan DPT tambahan. Ini terdiri dari pegawai rumah sakit dan pasien.
"Jadi, kita tawarkan kepada pasien karena memang hak mereka untuk bisa nyoblos di RSCM. Hal ini dilakukan hingga 7 Februari lalu sesuai ketentuan KPU," ujarnya.
Uud menekankan bahwa secara garis besar, lebih kurang prosedurnya sama dengan pemungutan suara di TPS lain. Yang membedakan, TPS khusus ini memang hanya untuk DPT khusus.
Lebih lanjut dia, mengatakan, setiap TPS dibatasi DPT-nya hingga 300 orang. Dan, di TPS RSCM pada Pemilu 2024, DPT-nya sebanyak 235 orang.
"Dalam data kami, ada 235 DPT dan ada 123 DPT tambahan. Namun, ada yang keluar dari DPT dan memutuskan untuk nyoblos di domisili tempat tinggalnya," tambahnya.
Advertisement
TPS Jemput Bola
TPS khusus yang terletak di Lobby Gedung A RSCM dibuka untuk nakes, keluarga pasien, dan pasien yang masih mampu menjangkaunya.
Sementara, bagi pasien yang tidak dapat meninggalkan tempat tidur, maka KPPS dan pihak RSCM melakukan jemput bola.
Para pasien akan didatangi ke kamarnya dan semua alat memilih akan dibawa pula ke sana. Ini memudahkan mereka untuk memilih.
"Orang yang kami jemput bola tidak banyak, kurang dari sepuluh orang," kata petugas KPPS RSCM Hengky Haposan.
Setelah dikonfirmasi ulang kepada Uud, jumlah pasien yang akan didatangi ke kamar perawatan total ada 12 orang.
Mudahkan Nakes dalam Beri Hak Suara
Tak hanya untuk pasien dan keluarganya. TPS ini juga memudahkan bagi para nakes. Salah satunya Novi Anggraini.
Petugas lab RSCM ini mengatakan bahwa keberadaan TPS khusus membantu menghindarkannya dari golput atau golongan putih.
"Sangat-sangat memudahkan sih, mungkin kalau enggak ada (TPS) di sini, bisa golput sih," kata Novi menjawab pertanyaan Health Liputan6.com di RSCM.
Golput menjadi risiko terbesar yang dihadapi Novi lantaran untuk pulang pun tidak memungkinkan.
"Soalnya mau pulang pun enggak memungkinkan kan, jadi sempat kepikiran untuk golput."
Ini adalah kali pertama Novi memilih di Jakarta. Nakes asal Lampung ini mengatakan bahwa dirinya mendapat undangan mencoblos dari KPU.
"Aku dapat surat undangan pemilihan, udah diurusin juga sih jadi tinggal nyoblos aja," kata Novi saat mengantre giliran nyoblos di RSCM, Rabu (14/2/2024).
Mengingat Novi adalah warga Lampung, maka dalam pemilihan umum (pemilu) kali ini ia hanya dapat memilih calon presiden dan wakilnya.
Dia berharap, Pemilu kali ini dapat berjalan baik dan jujur. Serta menghasilkan pemimpin yang baik pula.
"Harapannya pasti yang jujur yah, enggak ada kecurangan sama sekali. Semoga siapapun yang terpilih tetap damai, tidak ada rusuh-rusuh lagi setelah Pemilu," pungkasnya.
Advertisement