Liputan6.com, Jakarta - Kanker pada anak juga mempengaruhi psikologis orang tua yang bisa berdampak pada kestabilan keluarga. Oleh sebab itu, penting untuk mengenali gejala kanker anak agar tidak terlambat.
"Jika gejala kanker sudah dikenali sejak awal, kemungkinan penyembuhan akan lebih baik dibandingkan ketika terlambat dan sel kanker sudah menyebar ke organ lain," kata Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr dr Murti Andriastuti SpA(K).
Baca Juga
Dalam siaran langsung (live) di akun Instagram RSCM Kencana pada Kamis, 15 Februari 2024, Murti mengatakan bahwa gejala kanker anak sangat beragam, dapat terjadi dari ujung kepala hingga ujung kaki. Orang tua harus cermat mengamati keluhan apapun yang terjadi ada pada anak, supaya tidak terlambat penangannya.
Advertisement
Jika terlambat, sel kanker sudah menyebar ke organ-organ yang lain. Kondisi itu tentunya akan memperlambat pengobatannya. Ia, menyatakan,"Lebih cepat kita memberikan pengobatan, misalnya dengan kemoterapi, kita harapkan sel kanker itu bisa kita kontrol sampai sel kanker itu kita harapkan habis."
"Dengan begitu pasien bisa mencapai kondisi remisi,kemudian kita lakukan lagi beberapa kemoterapi, siklus, dan fase-fase untuk pengobatannya sehingga kita pastikan sel kankernya sudah tidak ada," ujar Murti.
Lebih lanjut Murti menjelaskan bahwa kanker pada anak dibagi menjadi dua, yaitu kanker darah dan tumor padat.
Mengenal Kanker Darah dan Gejalanya
Kanker darah terjadi karena adanya gangguan dalam proses pembentukan darah di sumsum tulang. Contoh, Leukemia dan Limfoma (kanker kelenjar getah bening). Kelenjar getah bening fungsinya untuk melindungi tubuh dari infeksi.
"Pada kanker Leukemia dan Limfoma, gejalanya lebih tidak spesifik jadi agak sulit dikenali, karena prosesnya terjadi di sumsum tulang yang mana tempat proses pembuatan darah. Sel darah merah, putih, dan trombosit,” katanya.
Sifat sel kanker yang mudah bertambah banyak secara cepat dan menyebar ke organ yang lain, termasuk mengganggu pembentukan sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Hal ini dapat menyebabkan gejala pucat dan dapat terjadi pendarahan pada anak.
Sel kanker yang menganggu proses pembentukan sel darah putih, yang mana fungsi dari sel darah putih adalah untuk melawan bakteri dan kuman-kuman, menyebabkan anak akan mudah terkena infeksi karena daya tahan tubuh menurun.
"Menemukan gejala-gejala tersebut pada anak secepat mungkin dan membawanya ke dokter yang kemudian akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah gejala tersebut mengarah ke kanker atau bukan," katanya.
"Jangan ditunda, apalagi ada penurunan berat badan, nafsu makan turun. Jika ada gejala tersebut segerakan dibawa ke rumah sakit," tambahnya.
Advertisement
Gejala Tumor Padat yang Harus Diwaspadai
Berbeda dengan kanker darah, tumor padat lebih mudah dikenali gejalanya karena dapat dilihat atau diraba secara fisik. "Tumor padat biasanya gejalanya timbul benjolan. Tergantung organ yang terkena. Jadi, tumor padat itu misalnya kalau dari atas itu tumor otak, gejalanya sakit kepala berat, tekanannya jadi meningkat di kepalanya yang menyebabkan muntah-muntah, kejang, kelainan saraf, anggota tubuh sebelah kanan atau kiri yang terkena tumor menjadi lebih lemah," kata Murti.
Sel kanker ganas cepat membesar dan cepat bertambah banyak, disertai juga dengan gejala penyerta lain yang terjadi pada anak. "Sifat sel ganas itu cepat sekali membesar dan disertai penurunan berat badan, nafsu makan menurun. Jika (benjolan) dari sebesar kelerang kemudian menjadi sebesar telur, nah itu harus diwaspadai," kata Murti.
Oleh seba itu, jika terdapat seperti benjolan pada anak yang disertai dengan gejala sakit lainnya, segeralah dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Murti juga menyebutkan bebrapa jenis kanker tumor padat yang sering terjadi pada anak, di antaranya:
- Kanker Mata (Retinoblastoma)
- Kanker Anak Ginjal (Neuroblastoma)
- Kanker Tulang
- Kanker Hati (Hepatoblastoma), dan
- Kanker Ginjal.
Pengobatan yang Diperlukan
Sampai saat ini pengobatan kanker dilakukan dengan kemoterapi. Namun, jangan kahwatir karena pengobatan kemoterapi menyesuaikan dengan kondisi Anak.
"Rata-rata pengobatannya sampai saat ini dengan kemoterapi. Tapi jangan khawatir karena akan dilakukan monitoring, dosisnya disesuaikan dengan berat badan dan tinggi badan, sehingga kemoterapi akan menjadi aman dan efeksampingnya sudah di persiapkan dan di pertimbangkan. Sehingga pasiennya yang mendapat kemo tetap merasa nyaman," katanya.
Pengobatan tumor padat harus melalui operasi untuk membuang tumor asalnya. "Untuk pengobatan tumor padat, maka harus membuang tumor asalnya, karena kalau tidak diambil maka akan tumbuh lagi sel kankernya. Jadi, idealnya untuk tumor itu di operasi dan dilanjtutkan dengan kemoterapi," tambahnya.
Advertisement