Sukses

Cara Sederhana Ketahui Gejala Kanker Kolorektal, Dokter: Lihat Kondisi Feses

Salah satu gejala kanker kolorektal bisa dilihat dari kondisi feses, baik bentuk dan warna. Pastikan cek feses sebelum disiram saat BAB.

Liputan6.com, Jakarta Kanker kolorektal atau kanker usus besar dapat dideteksi secara dini dengan cara sederhana. Salah satunya dengan melihat kondisi feses. Baik dari perubahan warna maupun bentuknya.

“Kita harus memerhatikan apa yang terjadi pada kita. Contohnya yang paling gampang adalah kebiasaan buang air besar," kata dokter spesialis bedah-subspesialis bedah digestif RS EMC Pulomas, Seno Budi Santoso dalam Healthy Monday Memperingati Hari Kanker Sedunia 2024, Senin, 26 Februari.

"Kita lihat apakah bentuk buang air besar kita itu masih seperti semula atau berubah jadi kecil-kecil seperti tahi kambing, bercampur darah atau tidak, dan seterusnya,” lanjutnya. 

Sayangnya, sebagian masyarakat sudah menggunakan WC duduk dan tak melihat kondisi feses mereka sebelum di-flush atau disiram.

“Masyarakat kita sering closet-nya sudah closet duduk, kadang-kadang kita tidak melihat wujud dari kotoran kita. Dari segi warna, dari segi bentuk. Kadang-kadang sebelum berdiri sudah di-flush sehingga kita tidak melihat. Nah itu sebenarnya suatu kebiasaan yang tidak baik.”

Maka dari itu, Seno menyarankan agar sebelum melakukan flush, maka lihat dulu kondisi kotoran untuk menilai kondisi kesehatan diri.

Feses yang normal, lanjut Seno, adalah feses yang bentuknya seperti pisang dengan tekstur lunak.

Jika feses memiliki bentuk yang tidak normal dan bercampur darah, maka Seno mengimbau agar periksa ke dokter. Namun, jangan takut karena belum tentu itu akibat kanker usus besar.

2 dari 4 halaman

Gejala Kanker Kolorektal

Memerhatikan kondisi feses menjadi upaya deteksi dini kanker kolorektal karena gejala kanker ini tak bisa terlihat dengan jelas dari luar tubuh.

“Sangat penting untuk tahu karena kan lokasi tumornya ada di dalam tubuh yang tidak akan terlihat dengan mata. Beda dengan tumor payudara yang letaknya relatif di luar (tubuh) sehingga kalau ada benjolan atau kemerahan akan terlihat,” papar Seno.

Dia menjelaskan, salah satu gejala yang dapat dirasakan akibat kanker kolorektal adalah buang air besar (BAB) yang tidak teratur.

“Bapak ibu semua harus aware, harus memerhatikan buang air besar kita, apakah normal atau tidak.”

Perubahan pola buang air besar ini misalnya seseorang biasanya BAB satu kali sehari, kini menjadi tiga hari satu kali tanpa ada penyebab. Tidak salah makan atau tidak terjadi infeksi tapi diare terus-menerus hingga tiga minggu.

“Nah itu salah satu gejala awal tumor di usus besar.”

3 dari 4 halaman

BAB Berdarah

Gejala lain yang juga harus mendapat perhatian adalah BAB berdarah, sambung Seno.

“Kalau darahnya banyak memang kita bisa melihat. Misalnya saat BAB ada darah yang menetes, atau darah merah yang melumuri kotoran kita. Atau mungkin kotoran kita jadi warna kehitaman, itu menandakan bahwa kotoran bercampur dengan darah.”

Gejala berikutnya yang dapat terjadi adalah penurunan berat badan yang tak jelas penyebabnya.

“Makan masih sama tapi kok ada penurunan berat badan, juga ada nyeri di pantat saat buang air besar, itu juga gejala awal dari tumor di usus besar.”

4 dari 4 halaman

Mengenal Kanker Kolorektal

Sebelumnya, Seno menjelaskan bahwa kolorektal adalah usus besar. Manusia memiliki usus yang panjang sekitar lima meter. Ini terdiri dari usus 12 jari, usus halus, dan usus besar.

“Kolon itu usus besar, kemudian rektum adalah usus besar bagian terakhir dekat dengan pantat kita, itu namanya rektum.”

Maka dari itu, kanker kolorektal adalah tumor ganas yang terjadi di area kolorektal (kolon rektum) seperti yang dijelaskan Seno.