Liputan6.com, Jakarta Saat seseorang mengeluarkan ingus atau cairan dari hidung yang bercampur darah biasanya langsung kaget. Jika ini terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyakit yang terjadi.
Dokter spesialis telinga hidung, tenggorok, bedah kepala leher RSUD Pasar Minggu, Dionisia Vidya, mengatakan bahwa ketika ada ingus bercampur darah tak berarti mengarah ke gejala kanker. Harus dilihat mulai kapan kondisi tersebut terjadi dan jumlah seberapa banyak.
Baca Juga
"Tetapi kalau sudah curiga, apalagi sudah sering bolak-balik keluar (ingus dengan darah), lebih baik diperiksakan (ke dokter)," kata Vidya mengutip Antara, Selasa (27/2/2024).
Advertisement
Vidya menuturkan bahwa salah satu gejala kanker nasofaring adalah kemunculan ingus bercampur darah atau darah yang keluar dari hidung.
Nasofaring terletak di bagian belakang rongga hidung bagian dalam dan tersembunyi. Sel tumor pada area itu seperti halnya pada bagian tubuh lain memiliki sifat yang rapuh sehingga mudah berdarah.
"Inilah alasan gejala awal kanker nasofaring yakni keluarnya ingus bercampur darah," katanya.
Gejala Kanker Nasofaring Lainnya, Muncul Gangguan Pendengaran
Selain itu, gejala dini kanker nasofaring yakni munculnya gangguan pendengaran di satu sisi karena berada dekat dengan tuba eustachius. Ini adalah saluran yang menghubungkan bagian tengah dan nasofaring.
Namun, pasien cenderung tidak datang saat gejala dini melainkan ketika sudah muncul benjolan di leher.
Â
Gejala Kanker Nasofaring Bergantung ke Bagian Tumor yang Membesar
Selain benjolan, gejala lain kanker nasofaring juga bergantung pada ke bagian organ mana tumor membesar. Apabila ke arah depan atau hidung, maka bisa memunculkan gejala hidung tersumbat.
Sementara, bila melebar ke arah otak, maka gejala yang timbul berhubungan dengan saraf-saraf kranial (yang menghubungkan otak dengan organ indra). Paling sering mengenai saraf mata, sehingga pasien mengeluh pandangannya ganda.
"Atau merasa pipi kebas, mulai ada gangguan menelan atau nyeri kepala,"Â kata Vidya.
Â
Â
Advertisement
Cara Mendiagnosis Kanker Nasofaring
Untuk mendiagnosis kanker nasofaring dokter biasanya akan melakukan anamnesis atau tanya jawab dengan pasien terkait gejala dini hingga lanjutan, kemudian melakukan pemeriksaan fisik.
"Kalau misalnya dari anamnesis kita sudah mengarah ke arah kanker nasofaring, kita bisa melakukan endoskopi. Jadi, memasukkan kamera untuk melihat kondisi nasofaring," jelas Vidya.
Selanjutnya, pemeriksaan pencitraan seperti tomografi terkomputasi (CT-scan) atau pencitraan resonansi magnetik (MRI) serta biopsi atau mengambil contoh jaringan yang diduga kanker lalu diperiksa secara histopatologis untuk mengetahui selnya ganas atau tidak.
Kanker nasofaring menempati urutan pertama untuk kategori kanker kepala dan leher dan peringkat keempat dari keseluruhan jenis kanker