Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Selain Beri Kepuasan Seks, Fungsi Orgasme Juga untuk Eratkan Hubungan Pasangan

Aktivitas neurologis antara pria dan wanita lebih jauh menunjukkan bahwa orgasme (atau setidaknya orgasme pria) meningkatkan ikatan di antara pasangan.

Liputan6.com, Jakarta - Orgasme bukan sekadar untuk kesenangan atau prokreasi semata. Sebuah penelitian menegaskan, orgasme secara biologis dirancang untuk meningkatkan ikatan jangka panjang antara pasangan seks.

Para peneliti dari Universitas Texas di Austin menggunakan teknologi inovatif untuk memeriksa aktivitas otak tikus padang rumput – hewan pengerat kecil monogami – selama dan setelah orgasme.

Tim peneliti yang dipimpin oleh profesor biologi Steven Phelps menemukan bahwa hewan tersebut “mengalami badai aktivitas otak [di tengah dan setelah klimaks] yang tersebar di 68 wilayah otak berbeda yang membentuk tujuh sirkuit di seluruh otak”.

Beberapa wilayah otak tersebut sudah diketahui membentuk ikatan atau mempererat hubungan, yang menunjukkan bahwa orgasme tidak hanya dimaksudkan untuk kesenangan atau prokreasi, dilansir New York Post

Para ahli menegaskan bahwa otak manusia mungkin mengalami aktivitas neurologis serupa di tengah-tengah orgasme dahsyat.

“Data otak dan perilaku menunjukkan bahwa kedua jenis kelamin mungkin mengalami respons seperti orgasme, dan ‘orgasme’ ini mengoordinasikan pembentukan ikatan,” kata Phelps dalam siaran persnya. “Jika benar, ini berarti orgasme dapat berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan hubungan, seperti yang telah lama disarankan pada manusia.”

Studi inovatif ini dipublikasikan secara online di jurnal eLife

Meskipun otak pria dan wanita memiliki struktur yang berbeda, Phelps dan timnya menemukan aktivitas neurologis yang “hampir identik” antara kedua jenis kelamin tikus padang rumput saat kawin.

“Itu adalah sebuah kejutan,” Phelps menegaskan. “Hormon seks seperti testosteron, estrogen, dan progesteron penting untuk perilaku seksual, agresif, dan sebagai orang tua, sehingga hipotesis yang berlaku adalah bahwa aktivitas otak selama kawin dan menjalin ikatan juga akan berbeda antara kedua jenis kelamin.”

 

2 dari 3 halaman

Aktivitas Neurologis

 

Meskipun para peneliti tidak dapat memastikan apakah tikus betina telah mencapai orgasme atau tidak, mereka memperhatikan peningkatan aktivitas otak ketika pasangan jantan mereka mencapai klimaks.

Aktivitas neurologis serupa antara jantan dan betina lebih jauh menunjukkan bahwa orgasme (atau setidaknya orgasme pada tikus jantan) meningkatkan ikatan di antara pasangan.

Otak manusia kemungkinan besar mengalami aktivitas serupa saat orgasme, menurut peneliti UT Austin.

 

3 dari 3 halaman

Tikus Mewakili Spesies Monogami

Para peneliti menganalisis otak lebih dari 200 tikus padang rumput, memilih hewan tersebut karena mereka adalah salah satu dari sedikit spesies monogami.

Tikus membentuk ikatan berpasangan dengan cepat, sering kali berhubungan seks dalam 30 menit pertama setelah pertemuan. Mereka kemudian tetap monogami dan sering berhubungan seks.

Sepasang tikus yang terikat akan saling merawat, menghibur satu sama lain ketika stres dan mempertahankan keturunan dan wilayah mereka bersama.