Sukses

Sempat Ramai Orang Hindari Konsumsi Ayam Broiler, Dokter Tan Shot Yen: Yang Salah Bukan Ayamnya

Menurut dokter ahli gizi komunitas, Tan Shot Yen, makanan-makanan ultra proses mengandung berbagai macam zat yang akhirnya membuat metabolisme jadi kacau.

Liputan6.com, Jakarta - Jajan sembarangan dan makanan ultra proses menjadi salah satu alasan timbulnya obesitas di masyarakat.

Menurut dokter ahli gizi komunitas, Tan Shot Yen, makanan-makanan ultra proses mengandung berbagai macam zat yang akhirnya membuat metabolisme jadi kacau.

“Salah satu yang lagi ngetren, banyak perempuan yang enggan makan ayam broiler karena diklaim dapat membuatnya memiliki gangguan hormon dan sebagainya,” kata Tan dalam media briefing Hari Obesitas Sedunia bersama Kementerian Kesehatan, Senin (4/3/2024).

“Sempat beredar di luar sana yang viral juga dari beberapa teman sejawat kita (dokter) yang mungkin punten tidak paham, yang mengatakan jangan makan ayam broiler nanti kamu jadi lalala segala macam. Padahal ayam broilernya enggak salah, yang salah itu karena ayam broilernya dibikin menjadi ayam goreng tepung,” tambahnya.

Hal ini sudah diteliti dan tercantum dalam jurnal, imbuh Tan. Hal yang menjadi permasalahan dalam jurnal tersebut bukan ayamnya tapi produk tambahannya.

“Produk ultra proses itu bukan cuma sekadar mengandung bahan pangan yang sudah diproses, tetapi untuk membuatnya menjadi enak, menjadi renyah, santannya tidak pecah itu menggunakan penstabil nabati.”

Studi di luar negeri menunjukkan bahwa produk-produk makanan yang menggunakan penstabil nabati membuat probiotik dalam tubuh terganggu.

“Ini hanya salah satu contoh, betapa banyak orang zaman sekarang kita tandai BAB-nya susah. Nah itu menarik, kenapa orang BAB-nya susah? Bukan hanya karena tidak makan sayur dan buah tapi kalau kita telusuri lebih jauh, ternyata makanan yang dimakan itu memengaruhi kesehatan probiotik dalam usus besar.”

2 dari 4 halaman

Pola Makan dan Olahraga yang Seimbang

Dengan kata lain, lanjut Tan, jika ingin memiliki tubuh langsing dengan berat badan ideal, maka seluruh aspeknya harus ideal, termasuk olahraga.

Olahraga menjadi hal penting dalam menjaga kesehatan tubuh dan berat badan. Namun, rajin olahraga bukan berarti bisa mengonsumsi apapun sesuka hati.

“Enggak bisa begitu, sebab prinsipnya adalah sama seperti kita menikah. Boleh cintanya banyak tapi enggak usah punya duit, itu enggak bisa. Punya duit banyak tapi enggak ada cinta, itu juga enggak bisa.”

“Jadi dalam hidup manusia semuanya harus mempunyai keutuhan, makanya kita punya empat pilar gizi seimbang,” kata Tan.

3 dari 4 halaman

4 Pilar Gizi Seimbang

Empat pilar gizi seimbang yang dimaksud Tan yakni:

  • Makan makanan yang beragam
  • Pola hidup bersih sehat

“Makannya bagus tapi kalau hidupnya jorok ya tetap saja gampang sakit.”

  • Aktivitas fisik
  • Timbang berat badan secara berkala

“Jadi naiknya berat badan itu enggak ujug-ujug (tiba-tiba), hari ini mukbang besok tiba-tiba naik setengah kilo, enggak gitu. Nah, yang jadi problem adalah kebiasaan Anda makan ini keterusan, kebablasan, kecolongan.”

4 dari 4 halaman

Turunkan Berat Badan Tak Bisa Tanpa Olahraga

Dalam kesempatan yang sama, dokter spesialis kedokteran olahraga, Elsye menambahkan bahwa seseorang tak dapat menurunkan berat badan secara sehat tanpa olahraga.

“Apakah seseorang bisa menurunkan berat badan secara sehat tanpa olahraga? Enggak bisa. Jadi kalau kita melakukan hidup aktif harus juga melakukan hidup yang sehat dari faktor nutrisi,” kata Elsye.

“Jadi makan dan minum itu sangat berperan penting, biasanya faktor dari diet yang baik itu sekitar 70 persen berkontribusi untuk gaya hidup sehat lalu 30 persennya dari olahraga. Jadi kalau kita mau memiliki berat badan yang ideal, tetap sehat dan bugar, enggak bisa tuh cuman sebelah-sebelah doang.”

Jika hanya melakukan dari sisi pola makan saja, biasanya berat badannya mudah naik dan mudah turun seperti yoyo. Sementara jika pola makan dibarengi dengan olahraga teratur maka berat badan akan ideal.