Sukses

Wanita Lebih Rentan Cedera Saat Berolahraga dibanding Laki-Laki, Mitos atau Fakta?

Ada beberapa faktor yang membuat wanita lebih berisiko mengalami cedera. Untungnya, ada hal yang bisa dilakukan untuk mencegahnya.

Liputan6.com, Jakarta Ada yang menyebut bahwa saat berolahraga wanita lebih rentan mengalami cedera dibandingkan laki-laki. Ternyata itu benar adanya.

"Secara statistik itu benar adanya," kata dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan sports injury Yohannes Toban Layuk Allo dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya.

Toban menuturkan bahwa ada beberapa faktor yang membuat wanita lebih berisiko mengalami cedera berolahraga dibandingkan laki-laki. Pertama, kecenderungan wanita lebih jarang berolahraga dibandingkan kaum adam.

"Paradigma ini memang sudah berubah ya di kota-kota besar dimana banyak perempuan kini berolahraga. Namun, pada perempuan yang jarang olahraga tidak mengetahui teknik melakukan gerakan yang benar, hatl itu kurang dipahami yang membuat wanita lebih rentan cedera.

Kedua, faktor otot yang lebih kecil dari laki-laki. Kehadiran otot yang lebih besar pada laki-laki amat dipengaruhi hormon yakni testosteron. Sementara itu, wanita hanya sangat sedikit memiliki hormon tersebut.

"Otot yang lebih kecil lebih berisiko mengalami cedera," tutur pria yang menamatkan studi spesialis di Universitas Hasanuddin Makassar ini dalam temu media pada Kamis (7/3/2024).

Ketiga, bentuk kaki cenderung X. Toban menuturkan bahwa bentuk kaki ada yang lurus, X dan O. Pada wanita, ada kecenderungan wanita memiliki kaki sedikit X.

"Wanita itu cenderung lutut sedikit X dibandingkan lurus. Bentuk yang sedikit X membuat mekanisme, secara biomekanik atau secara fisika, membuat  lebih mudah terjadi cedera terutama ACL," kata Toban.

Cedera Anterior cruciate ligament (ACL) gangguan ligamen di lutut yang bisa robek atau berlebihan akibat perubahan mendadak.

 

2 dari 3 halaman

Upaya Pencegahan

Wanita punya risiko lebih besar mengalami cedera saat berolahraga dibandingkan laki-laki. Kabar baiknya, upaya pencegahan bisa menimalisasi hal tersebut.

Salah satu caranya dengan meningkatkan frekuensi olahraga ditambah dengan latihan penguatan otot.

"Jika hobi olahraga, selipkan 1-2 kali seminggu exercise muscle strengthening atau latihan penguatan otot. Kalau otot kuat, risiko cedera lebih kecil. Hal ini berlaku untuk wanita dan pria," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Ragam Latihan Perkuat Otot

Toban menyarankan latihan otot seperti melakukan squat, lunges, push up yang bisa dilakukan di rumah dengan durasi sekitar 20 menit.

Bisa juga ikut menjadi member gym untuk melatih otot-otot dengan alat beban yang ada di pusat kebugaran.

 

Video Terkini