Sukses

8,7 Juta Anak di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sleman Sudah Divaksinasi Polio

Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio Sukses, 8,7 Juta Anak Dilindungi

Liputan6.com, Jakarta - Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio berhasil melindungi 8,7 juta anak di 74 kabupaten di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kabupaten Sleman di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kegiatan ini merupakan respons cepat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terhadap wabah polio yang terjadi pada akhir Desember 2023.

Kerjasama erat antara Kemenkes, pemerintah provinsi dan kabupaten, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan UNICEF membantu menyelenggarakan Sub PIN Polio ini. Putaran pertama imunisasi dimulai pada 15 Januari dan putaran kedua dilaksanakan pada 19 Februari 2024. Hingga 5 Maret 2024, sekitar 8,7 juta anak usia 0-7 tahun di wilayah-wilayah sasaran telah menerima dua dosis penuh vaksin polio, memberikan perlindungan terhadap penyakit menular ini.

Dukungan dari pimpinan daerah di Pulau Madura, dengan deklarasi 'Madura 100 persen' turut memperkuat upaya imunisasi. Media juga berperan dalam menyebarkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk meningkatkan penerimaan vaksin oleh masyarakat.

Perusahaan dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Jawa Timur dan Jawa Tengah serta tenaga kesehatan berperan penting dalam memastikan cakupan imunisasi yang optimal. Kunjungan pintu ke pintu juga dilakukan untuk mencapai cakupan imunisasi yang luas.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr Maxi Rein Rondonuwu, mengapresiasi kerja sama semua pihak dalam menyukseskan imunisasi Sub PIN Polio. Pemerintah terus melakukan kegiatan surveilans untuk memantau keberadaan virus polio.

 

2 dari 2 halaman

Pentingnya Imunisasi Polio bagi Anak-Anak

Pentingnya imunisasi rutin bagi anak-anak untuk melindungi mereka dari polio dan penyakit lainnya disampaikan oleh Dirjen Maxi. Dia juga menekankan pentingnya perilaku hidup bersih dan melaporkan kasus penyakit secara cepat.

Meskipun Indonesia telah bebas polio sejak 2014, tantangan masih ada karena rendahnya cakupan imunisasi rutin dan sanitasi yang tidak memadai di beberapa daerah. Kolaborasi lintas sektor dan komitmen global sangat diperlukan untuk mencapai masa depan tanpa polio.