Liputan6.com, Jakarta - Penting bagi umat Muslim untuk mengetahui Niat Puasa Ramadhan yang harus dibaca sebelum memulai ibadah puasa yang akan dimulai pada Selasa, 12 Maret 2024, pagi. Bacaan niat puasa ini memiliki keutamaan dan tata cara yang harus diikuti oleh setiap muslim. Tahukah kamu terdapat 6 macam bacaan niat puasa yang harus diketahui oleh umat Muslim?
Bacaan niat puasa yang pertama dan tentunya sudah tidak asing di telinga umat Muslim seluruh dunia adalah "Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā." Artinya,"Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta'ala.
Baca Juga
Selain itu, berikut lafal Niat Puasa Ramadhan lainnya yang harus kamu pahami seperti dikutip dari situs NU Online pada Senin, 11 Maret 2024.
Advertisement
Doa niat puasa Ramadhan nomor dua ini dikutip dari Kita Hasyiyatul Jamal dan Kita Irsyadul Anam.
"Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāni hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā."
Artinya : Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.
Dijelaskan bahwa kata Ramadhani dianggap sebagai Mudhaf Ilaihi yang juga menjadi Mudhaf sehingga diakhiri dengan kasrah yang menjadi tanda Khafadh atau tanda jarr-nya.
Sementara kata Sanati diakhiri dengan kasrah sebagai tanda Khafadh atau tanda jarr atas Musyar Ilaihi kata hādzihi yang menjadi Mudhaf Ilaihi dari Ramadhani.
Doa Puasa Ramadhan Lainnya
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanata lillāhi ta‘ālā
Artinya : Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala
Terdengar sama seperti yang pertama tapi memiliki perbedaan di kata Ramadhana yang dianggap sebagai Mudhaf Ilaihi. Sehingga diakhiri dengan Fathah yang menjadi tanda Khafadh atau tanda jarr-nya.
Sedangkan kata Sanata diakhiri dengan fathah sebagai tanda nashab atas kezharafan-nya.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāni hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā
Artinya : Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.
Lafal Niat Puasa Ramadhan yang Jauh Lebih Pendek
Lafal niat puasa Ramadhan yang selanjutnya bahkan jauh lebih pendek. Bisa diajarkan kepada anak-anak Anda yang baru mulai belajar berpuasa.
نَوَيْتُ صَوْمَ رَمَضَانَ
Nawaitu shauma Ramadhāna
Artinya : Aku berniat puasa bulan Ramadhan.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ/عَنْ رَمَضَانَ
Nawaitu shauma ghadin min/'an Ramadhāna
Artinya : Aku berniat puasa esok hari pada bulan Ramadhan.
Disebutkan bahwa lafal niat puasa Ramadhan nomor 4 dan 5 diambil dari dari Kitab I’anatut Thalibin.
نَوَيْتُ صَوْمَ الْغَدِ مِنْ هَذِهِ السَّنَةِ عَنْ فَرْضِ رَمَضَانَ
Nawaitu shaumal ghadi min hādzihis sanati ‘an fardhi Ramadhāna
Artinya : Aku berniat puasa esok hari pada tahun ini perihal kewajiban Ramadhan.
Untuk lafal niat puasa Ramadhan yang terakhir ini diambil dari Kitab Asnal Mathalib.
Sebagaimana di dalam artinya 'Aku berniat puasa esok hari' yang berarti umat Islam dapat membaca niat puasa Ramadhan pada malam hari atau sejak terbenamnya matahari.
Maka tidak heran setiap habis melaksanakan salat Witir sebanyak tiga rakaat akan selalu diakhiri dengan membaca niat puasa bersama-sama.
Advertisement
Waktu Membaca Niat Puasa Ramadhan
Sosok berpengaruh dalam agama Islam seperti Imam Syafi'I, Ahmad Ibnu Mahdi, Ibnu al-Madini, dan ad-Daru Quthni menyebut niat sebagai sepertiga ilmu. Niat juga merupakan salah satu yang membedakan ibadah satu dengan lainnya, sehingga wajib bagi siapa saja yang akan berpuasa untuk membaca niat puasa Ramadhan.
Dari situs NU Online dijelaskan bahwa waktu niat puasa Ramadhan harus dilakukan pada malam hari, mulai ba'da Maghrib sampai terbit fajar. Apabila dilakukan di luar waktu tersebut, niatnya tidak sah dan otomatis puasanya juga tidak sah, sesuai dengan hadits riwayat Imam ad-Daru Quthni (21/400),"Barangsiapa tidak berniat puasa sebelum fajar subuh, maka tidak ada puasa baginya."
Juga dalam hadits dari ad-Daru Qathni yang lain (2/172): "Tidak ada puasa bagi orang yang tidak meniatkan puasa semenjak malam."
Tips Biar Tidak Lupa Baca Niat Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan dianggap tidak sah jika Anda lupa melafalkan niatnya pada malam hari sebelumnya. Meskipun telah menjalani puasa selama belasan jam, akan menjadi sia-sia karena harus menggantinya di hari lain. Lupa adalah hal yang wajar, terutama karena berbagai kondisi yang membuat Muslim menjadi lalai dalam melafalkan niat puasa Ramadhan yang seharusnya dibacakan pada malam hari.
Anda dapat membacanya setelah salat Tarawih atau menyisipkannya sebelum membaca doa tidur, baik dengan suara lantang maupun dalam hati. Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ (II/23) menjelaskan bahwa niat dalam hati tanpa ucapan lisan sudah cukup: "Sesungguhnya niat dengan hati tanpa lisan sudah cukup." (Imam Nawawi, Al-Majmu’, Daarul ‘Âlimil Kutub, halaman 23).
Dalam kitab I’anatu Thalibin pada bab puasa (صوم), keterangan yang senada juga ditemukan: "Niat itu dengan hati, dan tidak disyaratkan mengucapkannya. Tetapi mengucapkan niat itu disunahkan." (Sayid Bakri, I’anatu Thalibin, Surabaya, Hidayah, halaman 221).
Advertisement