Sukses

Tips Atasi Sembelit Selama Bulan Puasa, Pastikan Asupan Serat dan Hidrasi Terpenuhi

Beberapa tips ini bantu Anda mengatasi sembelit selama berpuasa

Liputan6.com, Jakarta - Bagi banyak orang yang menjalankan ibadah puasa, perubahan gaya hidup seperti berkurangnya waktu tidur karena salat malam dan aktivitas lainnya, dapat mengakibatkan masalah pencernaan, seperti sembelit.

Penelitian yang dilaporkan dalam Iranian Red Crescent Medical Journal menunjukkan bahwa selama bulan Ramadan, orang yang berpuasa mungkin mengalami peningkatan signifikan dalam sembelit, serta kembung, rasa berat, atau kenyang.

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, sembelit terjadi ketika seseorang mengalami kurang dari tiga kali buang air besar dalam seminggu. Tinja juga bisa terasa keras dan sulit dikeluarkan. Bahkan setelah buang air besar, Anda mungkin tidak merasa benar-benar kosong.

Berbagai faktor dapat menyebabkan sembelit, termasuk berbagai faktor gaya hidup atau masalah nutrisi, seperti asupan makanan, hidrasi, jumlah gerakan, dan bahkan tingkat stres. Khususnya di bulan Ramadan, banyak orang yang mengalami sembelit. Menurut sebuah studi tahun 2017 di Journal of Religion and Health, frekuensi dan tingkat keparahan sembelit meningkat secara signifikan di antara orang-orang yang berpuasa.

Ahli gizi memberikan beberapa cara untuk membantu mengurangi sembelit selama Ramadan. Samina Qureshi, RDN, seorang ahli gizi yang bekerja dengan populasi Muslim yang besar dan terutama dengan orang yang menderita sindrom iritasi usus, telah melihat ini secara langsung.

“Sepanjang tahun, klien-klien saya yang berpuasa selama Ramadan ingin tahu cara makan yang baik dan bagaimana menghindari sembelit saat berpuasa," kata Qureshi kepada Health.

Di bawah ini, Qureshi memberikan tips yang ia bagikan dengan kliennya yang menjalani Ramadan untuk membantu mengurangi frekuensi dan keparahan sembelit di bulan puasa, seperti dilansir dari Health pada Jumat, 15 Maret 2024.

2 dari 4 halaman

Makan Lebih Banyak Serat

Selama bulan Ramadan, berkurangnya asupan makanan dapat menjadi penyebab utama sembelit. Saat berpuasa, orang mengurangi waktu makannya menjadi hanya dua kali sehari, Sahur dan berbuka.

Karena Anda dibatasi untuk makan dua kali sehari saat berpuasa, penting untuk memastikan bahwa makanan tersebut kaya serat. Dalam sebuah penelitian, para peneliti menemukan bahwa konsumsi serat kurang dari 15 gram sehari dikaitkan dengan peningkatan risiko sembelit.

Makan makanan pagi yang kaya serat dapat membantu mengurangi kemungkinan sembelit. "Oatmeal dapat menjadi pilihan yang cepat dan mudah serta mengandung serat untuk membantu melancarkan buang air besar," kata Qureshi.

Serat secara khusus menambah volume pada tinja, yang memungkinkan buang air besar menjadi lebih lunak. Namun, ketika Anda memilih suplemen serat ketimbang serat alami, Anda tidak mendapatkan manfaat tambahan dari massa ekstra untuk membantu menggerakkan dan melunakkan tinja.

3 dari 4 halaman

Banyak Minum Air Putih

Air dan serat berjalan beriringan. “Meningkatkan serat tanpa menambahkan cairan yang cukup dapat menyebabkan lebih banyak sembelit,” jelas Qureshi.

Minum kurang dari 750 mililiter (3 gelas) setiap hari dapat menyebabkan sembeli. Meskipun begitu, kebutuhan air bervariasi setiap individu.

Mungkin sulit untuk memenuhi kebutuhan cairan Anda saat berpuasa. Untuk membantu mengatasi masalah ini, penting untuk minum air putih secara teratur pada malam hari daripada hanya menenggak air putih pada saat sahur dan berbuka.

Warna urin adalah cara sederhana untuk menilai tingkat hidrasi dan telah terbukti sebagai indikasi yang cukup akurat untuk mengetahui apakah Anda perlu minum lebih banyak. Warna urine normal adalah kuning muda hingga kuning pucat. Warna yang lebih gelap menunjukkan bahwa Anda mungkin membutuhkan lebih banyak cairan.

4 dari 4 halaman

Tips Lainnya

Memperhatikan serat dan hidrasi adalah langkah awal yang penting, tetapi ada tindakan tambahan yang juga dapat membantu Anda mengatasi sembelit dan buang air besar dengan lebih lancar.

  • Sesuaikan posisi Anda: Buang air besar dengan posisi jongkok atau setengah jongkok adalah posisi yang paling alami bagi tubuh kita dan mencegah mengejan secara berlebihan.
  • Latihan pernapasan: Menurut sebuah tinjauan studi di Medicines, pernapasan diafragma adalah pernapasan yang lambat dan dalam yang memengaruhi otak, sistem kardiovaskular, pernapasan, dan pencernaan melalui modulasi fungsi saraf otonom. Cobalah untuk menarik napas dalam-dalam secara teratur setiap hari, terutama ketika mencoba buang air besar, untuk membantu melancarkan buang air besar.
  • Bergerak: Mungkin sulit untuk menemukan motivasi untuk berolahraga selama bulan Ramadan, tetapi bahkan hanya dengan berjalan kaki saja dapat membantu mengatasi sembelit. Cobalah untuk berjalan kaki selama 15 menit dua kali sehari untuk menjaga agar tetap bergerak.

Jika Anda telah mencoba semua tips yang diuraikan, atau Anda tidak yakin dengan tips tersebut, pertimbangkan untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan Anda untuk mendapatkan panduan lebih lanjut. Tindakan tambahan yang mungkin disarankan oleh penyedia layanan kesehatan dapat mencakup pelunak tinja atau obat pencahar.