Liputan6.com, Jakarta - Menemukan orang yang tepat di waktu yang salah merupakan pengalaman yang pahit. Kita bertemu seseorang yang terlihat sempurna, namun berbagai rintangan menghalangi kebersamaan. Rasa frustrasi dan kesedihan pun melanda, diiringi pertanyaan tentang "bagaimana jika" hubungan ini dapat berjalan.
Faktor-faktor yang menyebabkan perpisahan ini beragam. Bisa karena jarak, situasi keluarga, perbedaan keyakinan, atau bahkan waktu yang tidak tepat. Di sisi lain, terkadang kita terjebak dalam hubungan yang tidak ideal dan berusaha keras untuk mempertahankannya.
Baca Juga
Menerima kenyataan bahwa hubungan dengan orang yang tepat tidak dapat berlanjut adalah proses yang sulit. Kita perlu mengidentifikasi alasan di balik perpisahan dan belajar untuk melepaskan.
Advertisement
Meskipun menyakitkan, melepaskan orang yang tepat di waktu yang salah membuka peluang untuk kebahagiaan di masa depan. Kita belajar tentang diri sendiri, apa yang kita inginkan dalam sebuah hubungan, dan menjadi lebih siap untuk menemukan cinta sejati yang selaras dengan waktu dan situasi kita.
Dilansir dari Verywell Mind, bagi mereka yang merasa telah bertemu orang yang tepat di waktu yang salah, konselor profesional berlisensi Bonnie Scott, LPC, menyarankan untuk mengidentifikasi apa yang menarik mereka pada orang tersebut.
"Tanyakan pada diri sendiri apa yang membuat mereka terlihat seperti orang yang tepat dan kualitas apa yang membuat Anda tertarik," kata Scott. "Pertimbangkan juga faktor-faktor yang mungkin menjadi penghalang."
Dengan memahami apa yang menarik Anda pada orang tersebut dan apa yang mungkin tidak berhasil dalam hubungan, Anda dapat mulai membuat keputusan yang tepat tentang bagaimana melanjutkannya.
Kenapa Cinta yang Tepat Bisa Hadir di Waktu yang Salah?
1. Kalian Tinggal Berjauhan
Jarak memang dapat membuat hati semakin merindukan. Namun, kerinduan itu tidak selalu berarti hubungan yang dirindukan dapat dijalani. Terkadang, orang yang tepat datang di waktu yang salah, atau di tempat yang berbeda. Bagaimana cara membuat hubungan jarak jauh berhasil ketika Anda tinggal di kota, negara bagian, atau bahkan zona waktu yang berbeda?
Penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang terlibat dalam hubungan jarak jauh lebih mungkin untuk berpisah daripada mereka yang tinggal dekat satu sama lain. Jarak fisik berarti Anda memiliki sedikit kesempatan untuk berinteraksi secara langsung. Jadwal yang padat, perbedaan zona waktu, dan hambatan teknologi juga dapat menghambat komunikasi. Hal ini dapat menimbulkan rasa frustrasi, kesepian, dan keraguan dalam hubungan.
2. Terdapat Faktor Tekanan dari Pihak Lain
Anda mungkin dihadapkan pada harapan keluarga, tekanan sosial, atau norma budaya yang memperumit situasi.
Keluarga Anda mungkin memiliki prioritas lain untuk hidup Anda, seperti menyelesaikan pendidikan atau membangun karier, sebelum Anda menjalin hubungan serius. Hal ini dapat menyebabkan perselisihan internal antara perasaan romantis Anda dan kewajiban pribadi Anda.
Norma sosial tentang kapan Anda "seharusnya" mencapai tonggak hidup tertentu juga dapat mengganggu hubungan. Jika waktu potensial untuk sebuah hubungan tampaknya bertentangan dengan tonggak hidup yang ditentukan oleh masyarakat, Anda mungkin merasa tertekan untuk mengabaikan perasaan Anda.
Melepaskan orang yang tepat di waktu yang salah membutuhkan pertimbangan yang matang terhadap berbagai faktor, termasuk perasaan Anda sendiri, harapan keluarga, dan tekanan sosial.
Advertisement
3. Belum Siap untuk Sebuah Hubungan
Meskipun seseorang tampak seperti pasangan yang luar biasa, Anda mungkin tidak merasa siap untuk berkomitmen pada hubungan pada saat ini dalam hidup Anda. Ada beberapa alasan mengapa hal ini bisa terjadi.
Pertama, Anda mungkin belum siap secara emosional untuk hubungan jangka panjang. Anda mungkin masih memiliki masalah yang belum terselesaikan atau trauma dari masa lalu yang perlu Anda selesaikan terlebih dahulu. Atau, Anda mungkin hanya perlu waktu untuk fokus pada diri sendiri dan tujuan Anda sebelum Anda siap untuk menjalin hubungan yang serius dengan orang lain.
Kedua, Anda mungkin masih terluka akibat putus cinta. Patah hati, pengkhianatan, atau kehilangan dapat membuat Anda sulit untuk membuka diri dan menjadi rentan kepada orang lain. Anda mungkin takut untuk terluka lagi, atau Anda mungkin merasa tidak siap untuk memberikan cinta dan perhatian yang dibutuhkan oleh sebuah hubungan.
4. Memiliki Tujuan Hidup yang Berbeda
Tujuan hidup yang berbeda dapat menjadi rintangan dalam hubungan. Keinginan untuk memiliki keluarga besar dapat berbenturan dengan keinginan untuk tidak memiliki anak. Impian untuk tinggal di kota yang ramai demi peluang kerja dapat berlawanan dengan keinginan untuk pindah ke pedesaan dan dekat dengan keluarga.
Keinginan untuk menjelajahi dunia dan menghabiskan uang untuk perjalanan dapat bertabrakan dengan prioritas untuk menabung dan merencanakan pensiun di masa depan. Perbedaan tujuan ini, jika tidak dikomunikasikan dan dikompromikan dengan baik, dapat menciptakan ketegangan dan ketidakcocokan dalam hubungan, dan bahkan berujung pada perpisahan.
6. Sedang Menghadapi Masalah Pribadi
Menghadapi berbagai kesulitan dalam kehidupan pribadi seperti masalah kesehatan mental, medis, atau keluarga dapat memberikan perasaan bahwa Anda bertemu dengan orang yang tepat di waktu yang salah. Anda mungkin merasa perlu menyelesaikan masalah tersebut terlebih dahulu sebelum siap berkomitmen dalam hubungan.
Hal ini wajar karena fokus dan energi Anda saat ini tertuju pada penyelesaian masalah pribadi, sehingga sulit untuk memberikan perhatian penuh pada hubungan. Memprioritaskan kesehatan mental dan menyelesaikan masalah pribadi merupakan langkah penting sebelum memasuki hubungan yang serius, sehingga Anda dapat memberikan diri Anda sepenuhnya dan membangun hubungan yang sehat.
7. Masih Ingin Berproses dengan Diri Sendiri
Menemukan orang yang tepat di waktu yang salah adalah sebuah dilema yang sering dihadapi banyak orang. Di satu sisi, Anda mungkin merasa telah menemukan pasangan yang sempurna. Di sisi lain, keraguan muncul karena Anda masih mencari jati diri dan belum sepenuhnya mengetahui apa yang Anda inginkan dari hidup atau pasangan. Rasa ragu ini dapat membuat Anda bimbang untuk berkomitmen dalam hubungan tersebut.
Advertisement