Sukses

Rutin Konsumsi Telur Bantu Kuatkan Tulang dan Cegah Risiko Osteoporosis

Mengonsumsi telur dapat meningkatkan produksi enzim Alkaline phosphatase (ALP) dalam tubuh yang dapat membuat tulang menjadi lebih kuat dan mengurangi risiko osteoporosis.

Liputan6.com, Jakarta Mengonsumsi telur dapat meningkatkan produksi enzim Alkaline phosphatase (ALP) dalam tubuh yang dapat membuat tulang menjadi lebih kuat. Penelitian yang diterbitkan pada bulan Januari 2024 di Food and Function menemukan bahwa telur merupakan pilihan makanan untuk mengurangi risiko osteoporosis.

"Ini bukan penelitian pertama yang mengaitkan konsumsi telur dengan kesehatan tulang," kata penulis studi, Weihong Chen, MD, yang merupakan kepala Departemen Kesehatan Kerja dan Lingkungan di Universitas Sains dan Teknologi Huazhong mengutip laman Health.

Telur terkenal sebagai pilihan sarapan yang populer karena rendah kalori dan mengandung protein dalam jumlah sedang (sekitar 6 gram per telur ayam besar).

Telur tidak kaya akan kalsium, hanya mengandung 24 miligram, atau sekitar 2% dari asupan harian yang direkomendasikan untuk orang dewasa. Namun, menurut penelitian yang diterbitkan di Food and Function ini, telur tampaknya mengaktifkan sekelompok enzim tubuh yang disebut alkali fosfatase, yang dapat memperkuat tulang.

"Alkaline phosphatase (ALP) adalah sekelompok enzim yang terutama terdapat di hati, tulang, ginjal, dan lain-lain, yang merupakan biomarker metabolisme tulang dan bukan bagian dari telur," jelas Chen.

Konsumsi telur utuh dapat mempengaruhi produksi ALP, yang secara signifikan mempengaruhi kepadatan mineral tulang pada tulang paha dan tulang belakang lumbal. Para peneliti menemukan bahwa peran ALP menyumbang sekitar 72% dari efek telur terhadap kepadatan tulang pada tulang paha, dan 83% pada tulang belakang lumbar.

"Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar manfaat telur pada area tulang ini adalah karena pengaruhnya terhadap tingkat ALP," kata Chen.

2 dari 4 halaman

Nutrisi Pada Telur yang Dukung Kesehatan Tulang

Selain efek enzimatik di atas, telur juga kaya akan beberapa nutrisi yang mendukung kesehatan tulang. "Telur mengandung vitamin D, yang membantu tubuh Anda menyerap kalsium, mineral yang penting untuk tulang yang kuat," kata Kathryn Piper, RDN, ahli gizi ahli gizi terdaftar dan pendiri The Age-Defying Dietitian, kepada Health.

"Selain itu, telur juga mengandung protein, seng, dan mineral lain yang berkontribusi pada kesehatan tulang secara keseluruhan,” kata Piper. Faktanya, protein dalam telur adalah alasan lain yang bisa membantu membangun tulang.

Chen menambahkan bahwa telur adalah sumber protein yang sangat baik. "Penelitian sebelumnya telah mengindikasikan peran protein yang sangat diperlukan dalam metabolisme kalsium dan fosfor, transportasi vitamin, dan keseimbangan renovasi tulang," katanya.

Protein telur bahkan mengandung urutan asam amino yang disebut peptida bioaktif yang mungkin memiliki manfaat ekstra untuk tulang, tambah Chen.

3 dari 4 halaman

Faktor yang Berperan dalam Risiko Osteoporosis Seseorang

Bone Mineral Densitometry (BMD) atau tes kepadatan mineral tulang untuk mengukur kalsium dan mineral lain dalam tulang. BMD yang rendah adalah tanda osteoporosis yang menunjukkan bahwa kondisi tulang kurang padat, dan akan lebih mudah patah.

Orang yang lebih tua memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoporosis karena seiring bertambahnya usia, tubuh kehilangan lebih banyak tulang daripada yang di bangun.

Secara khusus, wanita yang lebih tua mungkin lebih mungkin terkena kondisi ini karena kadar estrogen yang menurun setelah menopause. Kadar estrogen ini berperan untuk membangun dan mempertahankan tulang yang sehat.

Namun, usia dan jenis kelamin bukanlah satu-satunya faktor yang berperan dalam risiko osteoporosis seseorang, terdapat faktor lain seperti nutrisi yang tidak mencukupi, rendahnya tingkat aktivitas fisik, merokok, dan minum alkohol dalam jumlah yang berlebihan.

Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang seperti kortikosteroid, juga dapat membuat seseorang berisiko mengalami tulang yang lemah dan rapuh.

4 dari 4 halaman

Cara Memasak Telur Berpengaruh Terhadap Kandungan Nutrisinya

Saat memasukkan telur ke dalam menu makanan sehat, perlu dicatat bahwa cara Anda memasaknya juga penting. Piper menyarankan mengolah telur dengan cara di rebus atau di orak-arik.

"Telur rebus atau orak-arik telur dengan sedikit minyak," kata Piper. Menurutnya, metode memasak ini bisa memaksimalkan manfaat nutrisi dari telur tanpa menambahkan lemak yang tidak sehat. Selain itu, apa yang Anda masukkan ke dalam telur juga dapat menambah atau mengurangi kesehatan makanan.

"Untuk pendekatan yang lebih seimbang, kombinasikan telur dengan makanan kaya nutrisi seperti sayuran, biji-bijian, dan buah-buahan. Pikirkan omelet berisi sayuran, roti bakar alpukat, salad, atau sandwich gandum yang berisi telur,” tambah Piper.

Bagi sebagian orang mungkin banyak yang khawatir mengonsumsi telur karena beranggapan bahwa telur dapat meningkatkan kolesterol dan risiko penyakit jantung. Namun, penelitian menunjukkan bahwa telur sebenarnya dapat menjadi bagian dari diet sehat jantung.

“Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi telur dalam jumlah sedang (sekitar satu hingga dua butir telur utuh setiap hari) tidak berdampak signifikan terhadap kadar kolesterol pada individu yang sehat," kata Piper.

Video Terkini