Sekitar 1,5 miliar orang di seluruh dunia mengalami kegemukan (obesitas). Padahal, obesitas tak hanya mengganggu kesehatan, juga seks.
Obat-obatan yang dikonsumsi untuk berbagai penyakit akibat obesitas seperti diabetes, jantung, dan hipertensi bisa menyebabkan libido berkurang dan disfungsi ereksi yang bisa memicu masalah dalam hubungan seksual.
Berikut 10 alasan kelebihan berat badan memengaruhi kehidupan seksual seperti dikutip Health.India, Selasa (9/4/2013):
1. Disfungsi ereksi
Obesitas jauh lebih mungkin menderita disfungsi ereksi atau impotensi. Obesitas bisa berisiko menimbulkan kolesterol tinggi, hipertesi, diabetes yang mencegah aliran darah ke seluruh tubuh termasuk penis sehingga menyebabkan masalah ereksi.
Dengan menurunkan berat badan, Anda bisa mengalahkan kondisi tersebut.
2. Ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan libido rendah
Obesitas secara langsung terkait dengan ketidakseimbangan hormon dan kadar testosteron yang lebih rendah. Ini menghambat hasrat seksual, baik pada wanita maupun pria.
Masalah lainnya, lemak tubuh menyebabkan semakin banyaknya hormon seks pengikat globulin (SHBG) dalam sistem. SHBG merupakan bahan kimia alami yang mengikat testosteron, yang berarti hormon seks yang mengendalikan kehidupan seksual menjadi kurang.
Ada juga bukti yang menunjukkan anak laki-laki obesitas bakal memiliki payudara besar. Pada anak gadis itu bisa memicu PCOD atau tak teraturnya siklus menstruasi dan masalah tiroid.
3. Infertilitas
Pada wanita, obesitas menyebabkan kelainan dalam sel telur yang membuat sulit untuk dibuahi. Peneliti kesuburan di Brigham memeriksa lebih 300 sel telur yang gagal dibuahi selama IVF (bayi tabung). Ditemukan juga sel telur wanita gemuk lebih mungkin memiliki kelainan kromosom.
Ini juga menyebabkan produksi insulin berlebih dan PCOD (suatu kondisi ketika periode yang tidak teratur dan ovarium yang dihasilkan kecil, telur belum matang, bukan yang dewasa yang sehat). Wanita hamil cenderung gagal hamil dan keguguran dibanding yang berbobot normal.Â
Pada pria, obesitas secara langsung dikaitkan dengan infertilitas karena bisa memengaruhi sperma. Penelitian telah menemukan, pria yang diet mengonsumsi lemak memiliki sperma yang kualitasnya rendah. Pria yang mengonsumsi lebih banyak lemak jenuh memiliki jumlah sperma 35 persen lebih rendah dan 38 persen lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi sperma pada pria yang makan sehat.
4. Penyakit obesitas bisa menghambat seks
Orang yang berat, terutama di daerah perut cenderung memiliki sejumlah penyakit yang memengaruhi kehidupan seksualnya. Ini bisa disebabkan oleh alasan fisiologis atau psikologis atau karena obat yang diminum untuk penyakit ini.
Diabetes, penyakit jantung, kanker, hipertensi, depresi, demensia dan penyakit lainnya semua memengaruhi fungsi seksual Anda.
5. Sindrom penis
Lipatan lemak di perut dan kulit pada pria obesitas membuat penis terlihat lebih kecil dan tak kelihatan. Ini disebut 'sindrom penis kecil' dan bisa menghambat kehidupan seks.
Mikropenis merupakan kondisi ketika penis ereksi ukurannya kurang dari 3 inci. Sebagian besar, kelainan ini bawaan dari masa kecil dan bisa memengaruhi 0,6 persen penduduk pria.
6. Penyakit Menular Seksual (PMS) dan Kehamilan yang tak diinginkan
Orang gemuk cenderung minim melakukan hubungan seks dibanding yang lain. Ini yang menyebabkan orang yang obesitas menunjukkan perilaku seks yang berisiko tinggi.
Penelitian di Amerika Serikat menemukan, wanita obesitas 4 kali lebih mungkin hamil yang tak direncanakan karena kurang siap.
7. Pilihan posisi seks sedikit
Kegemukan bisa membuat hubungan seks dengan beberapa posisi menjadi sulit. Posisi misionaris yang paling populer sulit dilakukan jika pasangan pria keberatan.
Jika pasangan dua-duanya obesitas, maka daerah tengah perut bisa mencegah penetrasi yang tepat. Begitu pula gaya sendok juga sulit dilakukan orang yang gemuk. Namun, orang gemuk tak perlu khawatir, ada banyak posisi yang bisa dicoba dengan pasangan.
8. Jarang bercinta
Kita hidup dalam masyarakat yang menghakimi dari penampilan dan orang gemuk merasa sulit menemukan pasangan. Masalahnya, penilaian yang terbentuk di masyarakat itu menyebutkan tak masalah jika pria gemuk jika ia memiliki gaji tinggi dan berasal dari keluarga yang kaya. Sedangkan bagaimana bagi wanita?
9. Kurang percaya diri dan depresi
Orang gemuk kerap diolok-olok dan dicap sebagai pemalas, bodoh, atau lambat. Inilah yang membuat orang gemuk menjadi kurang percaya diri.
Berbagai penelitian juga menunjukkan orang gemuk jauh lebih mungkin menderita depresi dan masalah kesehatan mental lainnya yang mengurangi libido dan menyebabkan disfungsi ereksi.
10. Kurang stamina
Obesitas dikaitkan dengan gaya hidup yang malas. Ini bisa berpengaruh terhadap kehidupan seks. Pada pria, bisa mengurangi lamanya ereksi karena stamina berkurang.
Dengan menurunkan berat badan, kehidupan seks bisa meningkat. Ini menguntungkan dan tentu saja kesehatan secara keseluruhan juga terpengaruhi.(Mel/Abd)
Obat-obatan yang dikonsumsi untuk berbagai penyakit akibat obesitas seperti diabetes, jantung, dan hipertensi bisa menyebabkan libido berkurang dan disfungsi ereksi yang bisa memicu masalah dalam hubungan seksual.
Berikut 10 alasan kelebihan berat badan memengaruhi kehidupan seksual seperti dikutip Health.India, Selasa (9/4/2013):
1. Disfungsi ereksi
Obesitas jauh lebih mungkin menderita disfungsi ereksi atau impotensi. Obesitas bisa berisiko menimbulkan kolesterol tinggi, hipertesi, diabetes yang mencegah aliran darah ke seluruh tubuh termasuk penis sehingga menyebabkan masalah ereksi.
Dengan menurunkan berat badan, Anda bisa mengalahkan kondisi tersebut.
2. Ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan libido rendah
Obesitas secara langsung terkait dengan ketidakseimbangan hormon dan kadar testosteron yang lebih rendah. Ini menghambat hasrat seksual, baik pada wanita maupun pria.
Masalah lainnya, lemak tubuh menyebabkan semakin banyaknya hormon seks pengikat globulin (SHBG) dalam sistem. SHBG merupakan bahan kimia alami yang mengikat testosteron, yang berarti hormon seks yang mengendalikan kehidupan seksual menjadi kurang.
Ada juga bukti yang menunjukkan anak laki-laki obesitas bakal memiliki payudara besar. Pada anak gadis itu bisa memicu PCOD atau tak teraturnya siklus menstruasi dan masalah tiroid.
3. Infertilitas
Pada wanita, obesitas menyebabkan kelainan dalam sel telur yang membuat sulit untuk dibuahi. Peneliti kesuburan di Brigham memeriksa lebih 300 sel telur yang gagal dibuahi selama IVF (bayi tabung). Ditemukan juga sel telur wanita gemuk lebih mungkin memiliki kelainan kromosom.
Ini juga menyebabkan produksi insulin berlebih dan PCOD (suatu kondisi ketika periode yang tidak teratur dan ovarium yang dihasilkan kecil, telur belum matang, bukan yang dewasa yang sehat). Wanita hamil cenderung gagal hamil dan keguguran dibanding yang berbobot normal.Â
Pada pria, obesitas secara langsung dikaitkan dengan infertilitas karena bisa memengaruhi sperma. Penelitian telah menemukan, pria yang diet mengonsumsi lemak memiliki sperma yang kualitasnya rendah. Pria yang mengonsumsi lebih banyak lemak jenuh memiliki jumlah sperma 35 persen lebih rendah dan 38 persen lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi sperma pada pria yang makan sehat.
4. Penyakit obesitas bisa menghambat seks
Orang yang berat, terutama di daerah perut cenderung memiliki sejumlah penyakit yang memengaruhi kehidupan seksualnya. Ini bisa disebabkan oleh alasan fisiologis atau psikologis atau karena obat yang diminum untuk penyakit ini.
Diabetes, penyakit jantung, kanker, hipertensi, depresi, demensia dan penyakit lainnya semua memengaruhi fungsi seksual Anda.
5. Sindrom penis
Lipatan lemak di perut dan kulit pada pria obesitas membuat penis terlihat lebih kecil dan tak kelihatan. Ini disebut 'sindrom penis kecil' dan bisa menghambat kehidupan seks.
Mikropenis merupakan kondisi ketika penis ereksi ukurannya kurang dari 3 inci. Sebagian besar, kelainan ini bawaan dari masa kecil dan bisa memengaruhi 0,6 persen penduduk pria.
6. Penyakit Menular Seksual (PMS) dan Kehamilan yang tak diinginkan
Orang gemuk cenderung minim melakukan hubungan seks dibanding yang lain. Ini yang menyebabkan orang yang obesitas menunjukkan perilaku seks yang berisiko tinggi.
Penelitian di Amerika Serikat menemukan, wanita obesitas 4 kali lebih mungkin hamil yang tak direncanakan karena kurang siap.
7. Pilihan posisi seks sedikit
Kegemukan bisa membuat hubungan seks dengan beberapa posisi menjadi sulit. Posisi misionaris yang paling populer sulit dilakukan jika pasangan pria keberatan.
Jika pasangan dua-duanya obesitas, maka daerah tengah perut bisa mencegah penetrasi yang tepat. Begitu pula gaya sendok juga sulit dilakukan orang yang gemuk. Namun, orang gemuk tak perlu khawatir, ada banyak posisi yang bisa dicoba dengan pasangan.
8. Jarang bercinta
Kita hidup dalam masyarakat yang menghakimi dari penampilan dan orang gemuk merasa sulit menemukan pasangan. Masalahnya, penilaian yang terbentuk di masyarakat itu menyebutkan tak masalah jika pria gemuk jika ia memiliki gaji tinggi dan berasal dari keluarga yang kaya. Sedangkan bagaimana bagi wanita?
9. Kurang percaya diri dan depresi
Orang gemuk kerap diolok-olok dan dicap sebagai pemalas, bodoh, atau lambat. Inilah yang membuat orang gemuk menjadi kurang percaya diri.
Berbagai penelitian juga menunjukkan orang gemuk jauh lebih mungkin menderita depresi dan masalah kesehatan mental lainnya yang mengurangi libido dan menyebabkan disfungsi ereksi.
10. Kurang stamina
Obesitas dikaitkan dengan gaya hidup yang malas. Ini bisa berpengaruh terhadap kehidupan seks. Pada pria, bisa mengurangi lamanya ereksi karena stamina berkurang.
Dengan menurunkan berat badan, kehidupan seks bisa meningkat. Ini menguntungkan dan tentu saja kesehatan secara keseluruhan juga terpengaruhi.(Mel/Abd)