Sukses

8 Ciri-Ciri Teman Palsu, Segera Cut Off Jika Demi Kesehatan Mental

Teman palsu, atau yang sering disebut "fake friend", adalah orang yang seolah-olah peduli, tetapi sebenarnya tidak benar-benar menginginkan yang terbaik untuk Anda.

Liputan6.com, Jakarta Teman palsu, atau yang sering disebut "fake friend", adalah orang yang seolah-olah peduli tetapi sebenarnya tidak benar-benar menginginkan yang terbaik untuk Anda.

Teman sejati dapat menjadi sumber dukungan emosional dan praktis yang berharga. Faktanya, penelitian menunjukkan kepada kita bahwa memiliki teman yang baik berkaitan dengan tingkat stres yang lebih rendah dan kesehatan mental dan fisik yang lebih baik.

Namun, mungkin sulit untuk mengandalkan teman paslu, karena mereka mungkin tidak menunjukkan banyak dukungan, empati, atau kesetiaan ketika Anda benar-benar membutuhkannya.

Fake friend cenderung bertindak seperti teman hanya jika itu menguntungkan mereka, kata Aimee Daramus, PsyD, seorang psikolog klinis di Clarity Clinic, Chicago.

"Ketika Anda membutuhkan sesuatu, mereka tiba-tiba tidak ada di sana," kata Daramus.

Dilansir dari Verywell Mind pada Rabu, 24 April 2024, teman palsu sering mengambil lebih banyak daripada yang mereka berikan, sambil bersikap seolah-olah mereka adalah teman sejati.

Mereka mungkin menunjukkan perhatian pada Anda, tetapi sebenarnya mereka hanya hadir untuk bagian yang menyenangkan dari persahabatan.

Berikut ini adalah ciri-ciri teman palsu yang perlu dihindari dalam lingkaran pertemanan demi kesejahteraan diri dan kesehatan mental Anda.

1. Tidak Konsisten

"Teman palsu cenderung ada saat mereka membutuhkan sesuatu, tapi tidak saat Anda membutuhkannya," kata Daramus. Mereka mungkin menghilang atau membuat alasan saat Anda membutuhkannya.

2. Berat Sebelah

Hubungan pertemanan dengan mereka mungkin terasa berat sebelah. Misalnya, percakapan Anda dengan mereka mungkin hanya berkisar pada mereka, kehidupan mereka, dan pendapat mereka. Teman palsu cenderung tidak menunjukkan ketertarikan pada apa yang terjadi dengan Anda.

2 dari 4 halaman

3. Tidak Bisa Diandalkan

"Teman palsu tidak bisa diandalkan dan jarang menepati janjinya kepada Anda," kata Daramus. Terasa sangat sulit untuk mengandalkan mereka dalam hal apa pun.

Misalnya, mereka mungkin berjanji untuk membantu mengerjakan suatu hal, kemudian mengingkari janjinya di menit-menit terakhir, membuat Anda kebingungan dan kesulitan.

4. Pengkhianatan

Ciri-ciri teman palsu selanjutnya yaitu tidak setia. Mereka mungkin meceritakan rahasia Anda kepada orang lain, berbicara buruk di belakang, atau bahkan menyebarkan rumor yang tidak benar. Teman palsi juga sangat mungkin meremehkan, merendahkan, mengejek, atau mempermalukan Anda di depan orang lain.

5. Perilaku yang Menyakitkan

"Mereka bisa merendahkan Anda dengan kata-kata atau tindakan yang menyakitkan, sambil mengklaim bahwa mereka hanya berusaha membantu," kata Daramus.

Misalnya, mereka mungkin berkata: "Pakaiannya terlihat buruk. Saya cuma jujur dan ingin membantu Anda tampil lebih baik."

3 dari 4 halaman

6. Kecemburuan

Teman palsu sering kali merasa terancam oleh kesuksesan dan pencapaian yang Anda dapatkan. Alih-alih merayakan pencapaiannya, mereka mungkin mencoba meremehkannya atau malah bersaing.

7. Persahabatan Bersyarat

Persahabatan dengan teman palsu sering bergantung pada apa yang dapat mereka peroleh dari Anda, apakah itu status sosial, harta benda, keuntungan finansial, atau jenis manfaat lainnya. Setelah mereka mencapai tujuan, mereka tidak minat untuk berteman lagi, kemudian akan pergi.

8. Manipulasi

Ciri-ciri teman palsu yang banyak dijumpai yaitu dengan sifatnya yang manipulatif. Mereka cenderung menggunakan rasa bersalah, manipulasi, atau pemerasan emosional untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dari Anda.

Mereka juga secara konsisten melangkahi atau mengabaikan batasan, baik itu ruang pribadi, priva si, atau batasan emosional Anda.

4 dari 4 halaman

Cara Menghadapi Teman Palsu

Mengetahui seseorang adalah teman palsu atau teman yang beracun tidaklah mudah. Namun, berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat membantu Anda menghadapinya:

  • Tetapkan batasan: Tetapkan batasan yang jelas dengan orang tersebut. Jangan membantu atau meminjamkan apa pun kepada mereka kecuali ada perubahan sifat menjadi lebih baik, saran Daramus.
  • Batasi kontak: "Bersedialah untuk melepaskan mereka jika tidak menghormati Anda lagi," kata Daramus. Pahami bahwa tidak masalah untuk memprioritaskan kebahagiaan dan kesejahteraan Anda.
  • Cari dukungan: Bicaralah dengan teman atau anggota keluarga yang dapat dipercaya tentang perasaan Anda. Jika Anda mengalami kesulitan untuk mengatasi dampak dari tindakan mereka, hubungi penyedia layanan kesehatan mental untuk mendapatkan dukungan.
  • Pelihara hubungan yang mendukung: Peliharalah hubungan yang memberi Anda kegembiraan dan kebahagiaan. Luangkan waktu dengan teman-teman yang benar-benar peduli dengan Anda dan hadir untuk Anda.