Sukses

Kenapa Menguap Menular? Simak 5 Fakta yang Belum Banyak Orang Tahu

Pakar Jelaskan Kenapa Menguap Itu Sangat Menular

Liputan6.com, Jakarta - Sama seperti bersin atau cegukan, menguap juga merupakan refleks spontan yang tidak dapat dikendalikan. Ini terjadi tanpa kita sadari.

Menguap tampaknya bisa menular. Pernahkah kamu melihat seseorang menguap dan tiba-tiba kamu ikut menguap juga? Itu benar-benar nyata. Namun, mengapa hal ini terjadi?

Menguap bukanlah ekspresi emosional, tapi alasan menguap menular masih belum sepenuhnya dipahami.

Menurut Beverley Brown PhD, yang melakukan penelitian tentang perilaku otomatis selama studi doktoralnya di University of Nottingham, menguap adalah bentuk refleks yang melibatkan menghirup udara dalam-dalam, diikuti dengan pembukaan rahang yang lebar, dan diakhiri dengan menghembuskan udara tersebut dengan cepat.

Seorang profesor biopsikologi di State University of New York Polytechnic Institute, yang juga mempelajari menguap, Andrew Gallup PhD mencatat bahwa beberapa orang lebih mudah tertular menguap daripada yang lain.

Dalam sebuah penelitian, 50 persen partisipan menguap ketika melihat video seseorang yang menguap, sementara 50 persen lainnya tidak, seperti dikutip dari Reader's Digest pada Jumat, 26 April 2024.

Para peneliti mengemukakan bahwa orang yang lebih rentan terhadap menguap menular mungkin memiliki tingkat pemrosesan sosial-kognitif yang lebih tinggi, yaitu kemampuan mereka dalam memproses dan menerapkan informasi tentang orang lain.

2 dari 4 halaman

Penjelasan Lebih Detail Mengapa Menguap Sangat Menular

Hanya ada sedikit pemahaman, tapi salah satu teorinya adalah karena adanya mirror neuron, yaitu neuron yang mencocokkan tindakan kita dengan tindakan orang lain. 

"Hal ini menunjukkan bahwa ada elemen komunikasi sosial dalam menguap yang menular. Penelitian ini, dan penelitian lainnya, dapat menjelaskan mengapa Anda merasa terdorong untuk menguap ketika melihat orang lain menguap," kata Brown.

Gallup menambahkan bahwa banyak perilaku tubuh dipengaruhi oleh apa yang dilakukan orang lain di sekitar Anda, bahkan refleks seperti menguap.

Sebagai contoh, orang lebih cenderung tertawa di hadapan orang lain daripada ketika mereka sendirian, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Trends in Cognitive Sciences.

"Seperti tertawa, menguap adalah sesuatu yang terjadi secara spontan dan juga dapat dipengaruhi secara sosial," kata Gallup.

"Hal ini juga mungkin memiliki akar evolusi," tambahnya. 

3 dari 4 halaman

Menguap Membantu Menjadi Lebih Waspada

Menguap adalah mekanisme tubuh untuk menjaga kewaspadaan, dan menurut Gallup, ini mungkin terkait dengan suhu tubuh.

"Saat kita tidur, suhu tubuh (dan otak) turun, dan ketika kita bangun, terjadi peningkatan suhu tubuh yang cukup signifikan," katanya. Dengan menguap setelah bangun tidur, kita membantu mendinginkan otak, yang membantu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan untuk menghadapi hari.

Meskipun suhu otak dan tubuh tetap relatif stabil, ada fluktuasi kecil yang terjadi secara terus-menerus. Tubuh memiliki mekanisme untuk mengembalikan suhu tubuh ke tingkat dasar.

"Sebagai contoh, ketika kita berada di luar dalam cuaca dingin, tubuh mulai menggigil sebagai cara untuk menghangatkan diri," kata Gallup.

Demikian pula, menguap membantu mendinginkan otak ketika suhu tubuh naik di atas level normal.

"Jadi, menjaga otak tetap dingin sangat membantu karena ketika suhu meningkat, kita cenderung merasa lebih lelah," kata Gallup.

Menguap membantu mendinginkan otak, meningkatkan kewaspadaan, dan oleh karena itu, dianggap sebagai refleks evolusioner yang membantu menjaga manusia tetap aman.

4 dari 4 halaman

Menguap Terkait dengan Ritme Sirkadian

Lebih lanjut Galup mengatakan bahwa menguap mengikuti pola sirkadian. Pola sirkadian adalah siklus 24 jam kamu yang mengontrol hal-hal seperti suhu tubuh, rasa lapar, dan yang paling penting, tidur.

Kebanyakan orang-orang paling mungkin menguap di pagi hari tidak lama setelah bangun tidur, atau menjelang tidur di penghujung hari.

Menguap juga dapat mewakili tkamu perilaku siap untuk bangun atau tidur, kata sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Physiology & Biology.

Jadi, jika kamu sering menguap di malam hari, anggap saja itu sebagai tkamu dari tubuh bahwa sudah waktunya untuk tidur lebih awal.

Namun, jika kamu menguap di pagi hari, itu bisa jadi pertkamu bahwa tubuh kamu sedang melakukan tugasnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan persiapan tubuh.

Video Terkini