Sukses

Mata Kaki Hitam Tanda Perempuan Tak Mulus Jadi Perdebatan Karena Praz Teguh, Begini Kata Pakar

Praz Teguh Menilai Perempuan dari Mata Kaki, Kalau Hitam Tanda yang Lainnya Tidak Mulus

Liputan6.com, Jakarta - Komika Praz Teguh menjadi sorotan warganet setelah mengeluarkan pernyataan kontroversial tentang cara menilai perempuan berdasarkan mata kaki.

Dalam sebuah podcast yang dia pandu, Praz mengatakan bahwa menilai perempuan dari mata kakinya. Menurutnya, jika mata kakinya tidak hitam, maka bagian tubuh lainnya pasti mulus.

"Aku tuh lihat cewek dari mata kakinya. Kalau mata kakinya enggak hitam berarti yang lainnya mulus," kata Praz dalam podcast tersebut dikutip Health Liputan6.com pada Sabtu, 27 April 2024.

Pernyataan ini menuai berbagai tanggapan dari warganet, banyak yang menganggapnya sebagai 'opini jelek'. Banyak perempuan merasa terbebani dengan standar kecantikan yang semakin tinggi.

Tanggapan dari warganet beragam, ada yang mengecam pernyataan Praz karena dianggap merendahkan perempuan, sementara ada yang menganggap opini Praz soal mata kaki hitam sebagai pandangan pribadi yang sah-sah saja.

"Serba salah jadi cewek. Giliran bikin skincare routine kena salty. Emang ya cowok tuh hobi banget ngurusin fisik cewek, mending lu urusin fisik lu sendiri dah. Secakep apa sih lu?," kata warganet.

"Mata kaki aku hitam, kata mama aku karena aku sering sholat (duduk di antara 2 sujud) tapi keknya mama ku bilang itu biar aku enggak insecure. Males banget nder lihat cowok julid begitu, kek mata kaki dia kinclong aja," sahut yang lain.

2 dari 4 halaman

Pro tentang Pernyataan Praz Teguh Soal Mata Kaki Hitam

Di antara komentar-komentar itu, ada pula yang tak menyalahkan pernyataan Praz.

"Dari mana nuntutnya si brok? Perasaan si Praz bilang dengan kata-kata 'kalau gua' ya berarti itu preferensi dia. Kenapa lu tersinggung? Praz juga sadar kalau dia buluk. Stop ngerasa paling cape deh, kek gini aja ngadu ke menfess," kata warganet lain.

"Kita nggak ada kewajiban buat menuhin standar orang lain nder, fokus sama diri sendiri aja. Semangat!," cuit yang lainnya.

"Lah itu kan kontesknya standarnya si Praz, kenapa lu-lu pada yang jadinya ke-trigger? Nggak usah terlalu didramatisasikan deh. Emangnya cewe aja yang boleh menyuarakan tipe cowo idamannya? Oh iya gw lupa kan kalau cewe boleh mandang fisik ke cowo, trus cowo tu harus terima apa adanya cewek, gitu kali yah?," kata pengguna X lain.

3 dari 4 halaman

Soal Hiperpigmentasi Mata Kaki

Dokter estetika, Natalia Angreini Gunawan, pernah menjelaskan tentang masalah mata kaki hitam.

Biasanya, mata kaki hitam disebabkan oleh seringnya duduk bersila sehingga tekanan pada mata kaki menyebabkan hiperpigmentasi akibat gesekan dengan lantai.

Untuk menghilangkan warna kulit yang kehitaman tersebut, cara paling sederhana adalah melalui chemical peeling atau pengelupasan kulit.

Menurut Natalia, perawatan tersebut dapat dilakukan di rumah, tapi jika ingin hasil yang lebih cepat, konsultasi dengan dokter untuk chemical peeling yang lebih intens dapat menjadi pilihan.

"Paling simpel bisa dilakukan chemical peeling atau pengelupasan kulit, tapi bedanya dengan perawatan di rumah biasanya dokter kan bisa main lebih tinggi (chemical peeling-nya) jadi lebih cepat," kata Natalia dalam temu media di Jakarta, Senin, 25 Maret 2024.

4 dari 4 halaman

Cara Lainnya Terkait Mata Kaki Hitam

Jika tindakan chemical peeling masih menyisakan tanda hitam, perawatan kulit selanjutnya yang bisa menjadi pilihan adalah intense pulsed light (IPL).

"Jadi tergantung pada kebutuhan, kondisi kulit, dan budget pasien. Tapi selalu ada solusi sih untuk semua masalah," tambahnya.

IPL atau terapi cahaya berdenyut intens adalah cara untuk memperbaiki warna dan tekstur kulit tanpa operasi.

Melansir WebMD, tindakan yang juga disebut fotofasial ini dapat memperbaiki beberapa kerusakan yang terlihat akibat paparan sinar matahari (photoaging).

IPL berbeda dengan laser, tapi keduanya dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kulit.

Perbedaan utamanya adalah terapi IPL lebih lembut pada kulit dan biasanya memerlukan lebih banyak sesi dibandingkan terapi laser untuk mendapatkan hasil yang sebanding.