Sukses

Dokter Anjurkan Konsumsi Kacang-Kacangan dan Hindari Gorengan bagi Pasien Stroke

Makanan dengan kadar antioksidan tinggi bagus dikonsumsi guna menghambat peradangan yang diakibatkan oleh stroke.

Liputan6.com, Jakarta - Pasien stroke direkomendasikan untuk mengonsumsi kacang-kacangan. Dokter Spesialis Neurologi dari RS Pusat Otak Nasional (RSPON) dr Mahar Mardjono Jakarta, dr Beny Rilianto mengatakan, kacang-kacangan mengandung antioksidan tinggi.

"Kacang-kacangan dianjurkan karena memiliki kadar antioksidan yang tinggi dan bagus untuk pencegahan stroke di kemudian hari," kata Beny dalam gelar wicara tentang stroke di Jakarta, Kamis, dilansir Antara.

Makanan dengan kadar antioksidan tinggi, kata Beny, bagus dikonsumsi guna menghambat peradangan yang diakibatkan oleh stroke.

Selain kacang-kacangan, makanan lain yang direkomendasikan untuk dikonsumsi yakni buah-buahan serta sayur-mayur berwarna merah atau ungu seperti apel, anggur, kol ungu, serta bayam ungu.

Meski demikian, Beny mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi jenis buah tertentu seperti pisang, terlebih pada penderita diabetes agar kadar gula darah tidak meningkat.

"Sehingga tidak semuanya dihindari, tapi juga tidak semuanya dikonsumsi," ujar Beny.

Lalu Beny pun menganjurkan kepada pasien stroke untuk menghindari jenis makanan berlemak tinggi seperti gorengan, serta makanan yang mengandung santan.

Kedua macam makanan tersebut, kata dia, bisa menyebabkan kadar kolesterol meningkat sehingga risiko serangan stroke pun meningkat.

"Kalau pernah terkena stroke yang didasari tekanan darah tinggi, maka harus membatasi makanan dengan garam atau yang asin-asin seperti snack yang banyak bumbu itu harus dikurangi. Itu menyebabkan pembuluh darah rentan mengalami tekanan darah tinggi yang berisiko menyebabkan stroke," tutur Beny Rilianto.

2 dari 3 halaman

Imbau Masyarakat Kontrol Kadar Gula dan Tekanan Darah

Selain itu, Beny juga mengimbau masyarakat mengontrol kadar gula darah serta tekanan darah guna mencegah serangan stroke.

"Gula darah, tekanan darah, dan kolesterol harus kita kontrol, karena bisa menjadi faktor risiko dari serangan stroke," katanya.

Stroke, kata Beny, bisa terjadi akibat tekanan darah tinggi yang memicu pecahnya pembuluh darah. Adapun kadar gula darah dan kolesterol yang tinggi bisa menciptakan sumbatan pada otak, sehingga juga berisiko mengakibatkan stroke.

 

3 dari 3 halaman

Punya Tata Laksana Berbeda

Beny melanjutkan baik stroke sumbatan (iskemik) maupun stroke pecah pembuluh darah (hemoragik) memiliki panduan tata laksananya masing-masing.

"Kalau kita cari tahu soal itu lebih lengkap, stroke itu merupakan penyakit yang kompleks. Makanya, pemeriksaan pasien stroke harus di rumah sakit yang memiliki pemeriksaan lanjutan," ujarnya.